Chap 1 ✔️

16.1K 506 6
                                    

WARNING

Sebelum baca, gw mo kasih tau dulu yah. Ini cerita sesuai dengan hasil pikiran gw sendiri dan gak ada sangkut paut dengan kehidupan pribadi mereka yah.

Oh ya, maaf aja kalau kalian gak suka sama penempatan karakter atau karena gw buat mereka agak sedikit jahat.

Cerita ini juga bakal banyak kekerasan dan pertengkaran.

So, pandai pandai dalam membaca.



Selamat membaca.....



☀️🐻

Pemuda itu berjalan dengan pelan dan sesekali berhenti karena menahan rasa sakit di badannya. Pemuda itu melanjutkan jalan sampai didepan rumah yang cukup mewah. Masuk kedalam rumah itu dengan penuh ragu. Ragu untuk masuk, dengan sisa keberanian yang ia miliki ia buka pintu utama dengan pelan.

"Huftt" lega Pemuda itu saat menyadari tak ada siapapun di ruang tamu.

Setidaknya tak ada yang melihatnya itu bagus. Ia tak ingin dipukul kembali.

Pemuda itu menggerakkan kaki ke lantai dua menuju kamar dia. Tetapi saat di tangga pertama suara Pemuda lain menghentikan nya.

"Dari mana saja kau hah?!" Tanya Pemuda lain dengan sinis.

Haechan, dia hanya menghela nafas saat ada orang lain yang melihat dia. Haechan berbalik dan menghadap Pemuda yang tadi bertanya padanya tadi

"Aku baru pulang sekolah hyung" jawab Haechan dengan sedikit takut.

Alasan bodoh itu keluar dari mulut Haechan. Reflek saja dan tentu saja itu bohong.

"Ck, alesan kau. Jaemin saja udah pulang dari tadi. Aku yakin sekali pasti kau mencari gara-gara sama temen dan berakhir berkelahi kan hah?!"

"Enggak hyung" jawab Haechan.

Jujur Haechan udah lelah sama perlakuan saudaranya tapi gimana dia gak bisa berbuat apa apa.

"Ck, sana kau nanti Mark hyung pulang habis kau" ucap pemuda itu.

"Iya hyung" jawab Haechan.

Haechan balik berjalan kembali ke kamarnya. Huftt, hari yang melelahkan pikirannya.

Selesai membersihkan badan Haechan berbaring di kasur nya. Kasurnya tak se empuk kasur saudaranya yang lain. Tapi cukup membuat dia nyaman. Berbaring dengan gelisah. Luka dipunggung nya membuat dia harus bergerak mencari posisi agak tak sakit.

Luka ini ia dapatkan saat ingin pulang sekolah. Geng berandalan disekolah nya memukul dirinya habis habis dengan alasan yang sedikit tak masuk akal.

Haechan sudah terbiasa dengan perilaku teman sekolahnya itu. Tapi tetap saja rasanya sangat sakit.

Haechan lama lama tidur. Tidur dengan tak nyaman, tak apa yang penting ia bisa melupakan sedikit masalah sementara.

☀️🐻

Matahari menyambut dengan ceria membuat remaja yang masih berada di kasur bergerak menghindari sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Tapi sepertinya tak ada guna karena remaja lain mengguncang tubuhnya dengan cepat yang mana membuatnya harus membuka mata.

"Nah gituu bangun Chan, ini udah pagi emang gak mau ke sekolah apa?" Ucap remaja lain tadi.

"Iya Jaem, ini mau mandi buat siap-siap" ucap Haechan

Haechan bangun dari tidurnya dan membuka lemari untuk bersiap. Saat hendak masuk kamar mandi suara menghentikan kaki nya.

"Chan, maafin Jaemin ya" ucap remaja yang bernama Jaemin tadi. Namanya Jaemin, adik kembar Haechan.

Selembar Kertas || Haechan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang