Chap 24

3.7K 240 10
                                    

Chap panjang, dilarang bosan 🚫❌️

Peringatan⚠️
Skip time⚠️
Mengandung bawang⚠️

Jan lupa vote💚





SELAMAT MEMBACAAA













Hidup haechan berjalan seperti biasa yah walau masih banyak yang membicarakan dan menghina dirinya haechan tak memperdulikan itu lagi, terpenting orang orang terdekatnya mulai mendukung dirinya.

Haechan senang? 

Tentu saja senang. Tapi haechan masih ingin ketiga saudaranya bisa seperti dulu, jika kalian ingin mengatakan haechan egois silakan, dia tak peduli. Disisa hidupnya ini haechan ingin tenang dan bahagia,

Ujian sekolah juga sudah mulai, haechan juga belajar dengan giat. Terkadang jeno akan marah jika haechan terlalu fokus untuk belajar. Yah walau haechan sudah pintar dia selalu ingin sempurna, kalian tau jika terlalu memaksa untuk jadi sempurna bukan hal baik yang akan didapat, kalian akan merasa tak cukup dan menyiksa diri sendiri.

Kondisi haechan saat ini juga sangat tak baik. Rencana haechan ia akan ke rumah sakit setelah ujian untuk melihat kondisi ia sekarang, doakan saja haechan ingin melakukan kemoterapi.

Ini adalah hari terkakhir mereka ujian, haechan berjalan menuju ruang guru. Tadi sebelum dia keluar kelas Kim Ssaem meminta haechan untuk menemui dirinya setelah pulang.

Haechan membuka pintu ruang guru dan masuk, melihat Kim Ssaem yang sedang duduk dan mengobrol bersama Jeon Ssaem, haechan duduk didepan gurunya itu dan menunggu Kim Ssaem selesai dengan obrolannnya itu.

"owh haechan-ie kau sudah datang?" tanya Kim Ssaem basa basi

"Iya ssaem, ada apa memanggil ku?" Tanya haechan balik.

Kim ssaem dan jeon ssaem langsung menghadap ke haechan dan menatap haechan dengan pandangan yang sulit diartikan. Haechan yang dipandang seperti itu membuat haechan mendadak salah tingkah.

"Ssaem, ada apa?" Tanya haechan dengan canggung.

Kim ssaem menghela nafas dan kembali menatap haechan dengan senyum di bibirnya.

"Tak apa haechan, kau baik baik saja?" Tanya Kim ssaem.

"Hmm, jika aku bilang aku baik baik saja itu pasti bohong kan ssaem?" Ucap haechan dengan lirih.

Dia tak bisa bohong, ssaem nya itu pasti tau juga tentang kondisi haechan terlebih lagi mereka tau pasal penyakit haechan itu. Jadi tak mungkin ia bohong dan lagian juga haechan juga merasa tak baik baik saja, tubuhnya tambah hari tambah sakit, bukan hanya tubuhnya saja semuanya, haechan juga lebih cepat merasa lelah.

"Tak ingin ke rumah sakit?" Tanya jeon ssaem.

Jeon ssaem dan Kim ssaem berencana untuk memaksa haechan untuk ke rumah sakit dan melakukan pengobatan bagaimana pun juga mereka ingin melihat haechan lebih lama lagi, mereka ingin melihat haechan sehat dan beraktifitas seperti biasa lagi tanpa sakit.

"Rencana nya iya ssaem" jawab haechan jujur.

Dari awal haechan memang berencana untuk ke rumah sakit hanya untuk memastikan tentang penyakitnya itu. Dan dia juga sepertinya membutuhkan obat untuk sakitnya ini.

"Kalau begitu ayo ssaem antar" Tawar jeon ssaem.

"Tak ada penolakan haechan" sambung Kim ssaem.

Padahal baru saja haechan akan menolak tawaran dari jeon ssaem tadi, dia kan hanya ingin sendiri kesana tadi. Bagaimana jika kedua gurunya itu malah merusuh.

Selembar Kertas || Haechan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang