Chap 25

4.1K 236 2
                                    

Peringatan⚠️⚠️

Waktu terus di percepat🚫



Selamat membacaaa💚
























Haechan sudah berada di ruangan untuk kemoterapi,  jujur saja haechan sudah ketakutan dari awal bahkan jeno yang setia di sebelah haechan saja ikut merasakan ketakutan haechan.

Wajar saja jika haechan takut, hanya melihat alat-alat disana. Ini kali pertama haechan melakukan kemoterapi, sebenarnya melakukan kemoterapi saat stadium akhir itu sangat sulit.

Selain kemoterapi, penderita leukimia membutuhkan donor sum-sum tulang belakang. Tapi saat ini dokter kun belum menemukan pendonor nya itu.

Jeno sudah melakukan pengecekan tapi hasilnya tidak cocok, bukan hanya jeno saja Kim ssaem dan jeon ssaem juga ikut, namun mereka semua tak cocok.

Peluang haechan sembuh saja sangat kecil, mungkin dengan melakukan donor sum-sum tulang akan menjadi lebih baik.

Jeno terus mengucapkan kata-kata penenang dan haechan yang terus menahan rasa sakit.

Selama 3 jam haechan berada di ruangan kemoterapi itu. Dan selama itu juga jeno menemani haechan, awalnya jeno tak di izinkan masuk tapi haechan terus memohon agar di izinkan. Setidaknya dengan ada jeno membuat haechan tenang.

Jeon ssaem dan Kim ssaem yang ada di luar pun juga ikut menunggu dan berdoa. Sedekat itu mereka dengan haechan, sebaik itu mereka dengan haechan, demi haechan mereka izin untuk tak mengajar hari ini.

Haechan itu anak baik, ceria, itulah yang membuat kedua guru itu rela izin demi haechan. Haechan juga sudah mereka anggap seperti adik sendiri.

"Selesai" ucap dokter.

.
.
.

Haechan sudah dipindahkan ke ruangan biasa, haechan masih tertidur belum ada tanda tanda bangun. Ini sudah menunjukkan pukul 7 malam, jeno juga tadi izin pada 2 guru itu untuk pulang.

"Ssaem, saya nitip haechan sebentar" ucap jeno.

Jeno segera keluar dan melajukan mobilnya menuju rumah, jeno ingin meminta jaemin dan jisung untuk membantunya. Biarkan haechan marah jika memberitahu yang lain tapi ini juga demi haechan sendiri.

Haechan butuh donor sum-sum tulang belakang, mungkin jika jeno tak bisa kedua adiknya itu bisa. Karena meraka saudara pasti salah satu dari mereka ada yang cocok.

Jeno sampai di rumah dan membuka pintu itu dengan tergesa, sangat kebetulan ada jisung yang sedang membawa remote tv.

Jisung kaget melihat kedatangan jeno yang tiba-tiba itu bahkan remote yang di pegang nya tadi terjatuh sangkin kaget dirinya tadi.

"Astaga hyung aku kaget" ucap jisung.

"Dimana jaemin jie?" Tanya jeno.

"Owh jaemin hyung ada di dapur sebentar lagi dia kesini" ucap jisung.

Benar tak lama dari situ jaemin muncul dengan kue ditangannya, sama seperti jisung tadi, jaemin juga kaget melihat kedatangan jeno kemari. Jeno kan sangat anti kesini, dan mungkin ini sangat penting hingga membuat jeno datang kemari.

"Ada apa hyung?" Tanya jaemin.

"Kalian berdua ayo ikut hyung" ucap jeno.

Jaemin dan jisung hanya diam tak mengerti, jeno yang melihat kedua adiknya hanya diam hanya menghela nafas, mungkin ia akan menjelaskan sedikit saja kepada mereka tentang yang terjadi.

Selembar Kertas || Haechan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang