Vote 👍
Selamat membaca
🐻🐻🐻
Haechan bangun sekitar jam 2 subuh, saat ia lihat disebelah nya ada Jeno yang sedang tidur dengan memeluk Haechan dari samping. Haechan bingung, dia berpikir dulu sebelum mengingat apa yang terjadi tadi malam.
Dia itu mendengar suara Jeno saat itu. Haechan melihat dirinya sendiri. Dia sudah menggunakan piama dia, ah kemungkinan Jeno atau Jaemin yang menggantikan. Tidak, Haechan pikir lagi buat apa Jeno susah payah menolong Haechan. Sampai menunggu Haechan bahkan memeluk Haechan. Haechan jadi bingung dengan Jeno sekarang, tentu saja juga senang.
Jeno tau kalau Haechan bangun tapi dia tetap melanjutkan tidurnya. Jeno tadi malam memang menunggu Haechan, dia khawatir jadi dia ingin melihat dan menjaga Haechan. Jeno merasa bersalah sama sikap dia selama ini ke Haechan. Padahal dulu haechan sering sekali bermain, menganggu, bahkan tidur bersama dengan Jeno. Bagaimanapun mereka itu masih saudara.
Jeno memeluk Haechan juga karena dulu Haechan tidur ingin dipeluk, dan pelukan Jeno lah yang membuat Haechan tidur nyenyak. Haechan pernah bilang ke Jeno kalau pelukan Jeno itu yang terbaik.
Maka dari itu Jeno memeluk Haechan, Jeno tau pasti adiknya itu tidur tidak nyaman dan nyenyak. Kasur Haechan ini kasur lama, kasurnya juga sudah jelek. Jeno saja yang baru sekali ini tidur disini dia merasa punggung nya sakit.
Haechan memilih melanjutkan tidurnya lagi, Haechan membiarkan Jeno untuk memeluk dirinya. Haechan merasa senang sekali, dia rindu sekali dengan pelukan Jeno seperti ini. Haechan tak sengaja menitikan air mata. Jangan anggap haechan cengeng ya, karena ia memang benar rindu sekali dengan pelukan dari saudaranya itu.
🐻🐻🐻
Pagi menyapa, Haechan bangun dan saat ia melihat ke samping Jeno sudah tak ada. Haechan bergegas siap untuk ke sekolah karena ia terlambat bangun. Bisa-bisa ia akan telat dan tumben sekali Jaemin tak datang ke kamarnya hari ini. Haechan keluar dari kamar dan berjalan ke arah pintu. Saat ingin membuka pintu Haechan berhenti saat mendengar suara Jeno.
"Kau sehat?" Tanya Jeno
Haechan senang sekali jeno menanyakan kabar tentang dirinya, Haechan membalas dengan senyum dan anggukkan saja dia. Ini pertama kali setelah kesalahpahaman itu, tentu saja ini adalah sebuah kemajuan.
"Pulang sekolah langsung pulang" ucap Jeno sebelum meninggalkan Haechan.
Haechan hanya senyum saja, biarkan Haechan bahagia dulu ya. Haechan melanjutkan jalannya.
Haechan sampai di sekolah tepat waktu bahkan masih ada cukup waktu untuk ia ke toilet. Haechan berjalan menuju toilet, saat ia lagi santai berjalan semua orang yang ia lewati seperti sedang mengunjing dia. Haechan bingung apa yang salah dengannya hari ini. Ia ingat dari kemarin dia tidak bertengkar dengan Hyunjin.
Haechan melihat di depan sana banyak sekali orang berkumpul, bahkan Jaemin juga ada disana. Niat awal Haechan adalah ke toilet berbalik menuju mading melihat apa yang sedang ramai di lihat. Sedikit penasaran apa yang membuat mereka berkumpul seperti itu.
Jaemin melihat Haechan ke arah mading, Jaemin ingin menghentikan Haechan tapi tak bisa. Ia tak mau ikut ikutan kali ini, ia takut jika ia akan kena imbas dari Haechan kali ini. Jaemin cukup lelah dengan orang-orang yang berada di sini, malas menanggapi semua perkataan kosong mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Kertas || Haechan [TERBIT]
Teen FictionAku tulis pesan ini dengan selembar kertas. Aku harap kalian mengerti dengan yang aku rasakan selama ini. Matahari harus selalu bersinar untuk bumi. Matahari kian meredup dan terganti oleh bulan. Matahari pergi yang tersisa hanya kegelapan, lalu dat...