Selamat membaca
☀️🐻
Haechan mengetuk pintu kamar Jaemin. Ia tau pasti jaemin masih sedih dengan apa yang terjadi sekarang, makanya ia berinisiatif untuk melihat sang kembaran. Huhu. Haechan memang sangat perhatian.
Pintu terbuka menampilkan wajah Jaemin yang sembab akibat menangis. Haechan sedikit meringis melihat wajah sang kembaran.
Jaemin melihat yang mengetuknya adalah Haechan langsung memeluknya dengan erat seolah tak mau kehilangan. Jaemin sangat menyanyangi Haechan, dia akan berusaha melindungi Haechan sebisa mungkin. Walau dia tau bahwa usahanya akan sia-sia.
Haechan hanya tersenyum melihat ulah sang kembaran.
"Owh Jaeman jangan terlalu erat memeluk ku" ucap Haechan dengan tertawa pelan.
Jaeman adalah panggilan sayang Haechan. Hanya asal saja menyebut Jaemin menjadi Jaeman. Apalagi melihat wajah Jaemin yang tidak setuju di panggil seperti itu.
"Haechan kau membuat ku khawatir tau" ucap Jaemin setelah menarik haechan kedalam kamarnya.
Biasanya Jaemin akan marah jika di panggil Jaeman, tapi kali ini dia membiarkan Haechan. Hanya wajah saja yang dia tampilkan tidak suka.
Nama dia kan Jaemin, sudah bagus gitu malah di ganti jadi Jaeman.
"Hyung Jaemin. Kenap a tak ada hyung nya eoh?!"
Haechan bingung kenapa nih bocah hanya memanggilnya tanpa ada embel embel hyuung. Padahal usia mereka itu sama, hanya berbeda 5 menit saja.
Dulu Jaemin memang sering memanggil Haechan hyung, tapi sekarang dia tidak ingin lagi.
"Kita hanya beda 5 menit Haechan-ie" ucap Jaemin tak terima.
Dia dan Haechan kan hanya beda 5 menit kenapa Haechan memaksanya memanggil hyung.
"Hanya kau yang memanggil ku hyung, walau aku punya adik lain. Mereka kan tak menganggap ku hyung Jaemin-ie" batin haechan. Tak mungkin juga ia berbicara seperti itu pada jaemin.
"Tetap saja kan aku lebih tua" ucap haechan.
Dan terjadilah perdebatan kecil di antara mereka. Oke, mereka masih remaja wajar saja jika mereka sama sama tak mau mengalah hohoho.
"Sudah Jaem, aku kalah dari kau" haechan menyerah dari jaemin.
Jaemin itu akan selalu menang dari Haechan. Dan Haechan akan selalu kesal jika kalah dari segala perdebatan itu. Ah ada satu hal yang selalu dimenangkan Haechan yaitu kecerdasan nya.
Oh masalah kecerdasan Haechan. Haechan itu juga manusia normal yang masih bisa benci kepada belajar oke. Dia sangat benci dengan sains dan dia sangat jago dalam matematika. Guru saja sampai lelah dibuat haechan.
Sedikit penjelasan tentang Haechan. Haechan itu memang cerdas tapi ia juga malas mendengarkan guru menjelaskan. Katanya sih guru itu tak cocok untuk mengajar lebih cocok menjadi pendongeng. Memang terdengar kurang ajar tapi itu faktanya.
Guru-guru akan menyesal saat menyuruh Haechan maju karena tak mendengar penjelasannya. Ada juga yang kagum pada Haechan walau tak memperhatikan tapi dia bisa mengerjakan dengan mudah.
"Haechan kau salah bukan seperti itu caranya" ucap gurunya.
Haechan cuma terkekeh pelan. Bagaimana bisa sang guru bilang dia salah. Owh atau karena tak sama dengan jalan yang ia beritahu. LOL.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Kertas || Haechan [TERBIT]
Teen FictionAku tulis pesan ini dengan selembar kertas. Aku harap kalian mengerti dengan yang aku rasakan selama ini. Matahari harus selalu bersinar untuk bumi. Matahari kian meredup dan terganti oleh bulan. Matahari pergi yang tersisa hanya kegelapan, lalu dat...