SEBELUM BACA AYO VOTE DULU HEHEHE......SELAMAT MEMBACAAA 💚💚💚
Kalian pernah ku bilang bukan di chap sebelumnya jika saudara kembar itu bisa merasakan apa yang dirasakan satu sama lain.
Sama halnya dengan jaemin saat ini, ia merasa tubuhnya sangat sakit, ini sudah dari kemarin jaemin merasa sakit tapi kali ini dia tidak sanggup untuk berdiri, jangankan berdiri duduk saja ia tak sanggup.
Wajah jaemin juga terlihat pucat sekali, badannya menggigil kedinginan. Jaemin merasa bahwa ini karena haechan, ia jadi berpikir macam macam tentang haechan.
Renjun yang masuk kamar jaemin berniat untuk mengajak sarapan terkejut melihat kondisi jaemin saat ini. Sangat menyedihkan, jaemin tak bisa bergerak sama sekali, ia melihat ke arah renjun dengan tatapan minta tolong.
Renjun langsung mendekat ke arah jaemin membantu jaemin duduk, bukannya duduk jaemin malah terjatuh kembali. Ia tak sanggup untuk duduk walau sudah dibantu.
Renjun langsung keluar memberi tahu kepada yang lain tentang kondisi jaemin saat ini.
Jeno langsung berlari keatas saat mendengar ucapan renjun tentang jaemin tadi. Jeno masuk kamar jaemin dan menggendong jaemin membawa ke rumah sakit.
Saudaranya yang lain juga mengikuti jeno dari belakang. Mereka juga sama khawatir dengan jeno. Ingat jaemin itu sangat berharga bagi mereka.
Jaemin sudah ditangani oleh dokter, dokter bilang itu bukan hal serius. Jaemin hanya kelelahan dan demam saja. Besok jaemin sudah bisa pulang.
Mark yang awalnya tidak datang langsung terburu buru ke rumah sakit, dia sangat khawatir dengan keadaan jaemin.
Urghhh, mereka sangat harmonis sekali bukan?
Sangat berbeda jika itu haechan. Mereka tak akan peduli sama sekali iuhhh.
Mark duduk disamping jaemin, menunggu jaemin sadar. Ia tadi diberi obat bius agar bisa tidur.
Sekitar jam 1 siang jaemin bangun, dia merasa tubuhnya sangat pegal dan lelah. Kepalanya juga sedikit pusing, tak sepusing sebelumnya tapi masih sedikit pusing.
Jaemin duduk dan memijit kepalanya sebentar.
Jeno yang dari toilet menghampiri jaemin dan berdiri disebelah ranjang rawat jaemin.
"Jae, masih sakit?" Tanya jeno.
Jaemin menggelengkan kepalanya saja dan melihat ke sekitar sebentar, ia tak menemukan siapapun disini selain jeno.
"Yang lain mana?" Tanya jaemin
"Mark bekerja, renjun juga sedangkan jisung dan chenle sekolah" jawab jeno
"Lalu hyung sendiri?" Tanya jaemin lagi.
"Aku tak bekerja dan aku ingin menjaga mu" jawab jeno.
Jeno duduk di kursi dekat ranjang jaemin dan menatap ponselnya sesekali, dia bingung haechan tak memberinya pesan sedikitpun, pesan terakhir itu 2 hari lalu setelah keberangkatan haechan setelah itu tak ada pesan lagi.
"Kenapa hyung? Sepertinya hyung ada masalah" Tanya jaemin dengan penasaran.
Jaemin melihat jelas ke khawatir jeno terhadap sesuatu makanya ia bertanya jika ia tau ia bisa bantu.
"Haechan belum memberi kabar kembali" ucap jeno.
Jaemin langsung terdiam mendengar ucapan jeno, apakah ini karena haechan? Apa haechan sedang tak baik baik saja? Jaemin mulai sadar jika ini bukan karena ia sakit ini karena haechan yang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Kertas || Haechan [TERBIT]
Fiksi RemajaAku tulis pesan ini dengan selembar kertas. Aku harap kalian mengerti dengan yang aku rasakan selama ini. Matahari harus selalu bersinar untuk bumi. Matahari kian meredup dan terganti oleh bulan. Matahari pergi yang tersisa hanya kegelapan, lalu dat...