"Siapa di foto itu?" Tanya Minho sambil menunjuk ke sebuah foto di tembok sana.
"Itu Chan dan kedua sahabat kecilnya" kata wanita itu sambil tersenyum.
"Apa salah satunya Yang Jeongin?" Tanya Minho.
"Kau kenal dia?" Tanya wanita itu pada Minho dengan wajah terkejut.
"Kenal, aku bahkan sangat mengenalnya" kata Minho.
"Dia sahabat Chan, sahabat yang paling Chan percaya dulu. Pria itu dulu sering ke sini bermain bertiga. Persahabatan mereka benar-benar sangat luar biasa dan hebat. Tapi pada suatu hari" wanita itu nampak menunduk dan menghentikan ceritanya.
"Kenapa?" Tanya Minho.
"Jeongin menyukai gadis yang di tengah itu, namanya Lee Lina. Karena itu membuat persahabatan mereka hancur" lanjut wanita itu.
"Kenapa?" Tanya Minho lagi.
"Lina menyukai Chan, dia lebih memilih Chan daripada Jeongin. Dan pada akhirnya mereka menikah. Awalnya hubungan Lina dan Chan baik-baik saja, mereka sudah dikaruniai seorang anak. Tapi tiba-tiba Lina meninggal di saat tahun ke dua pernikahan mereka karena keracunan arsenik, selanjutnya anak mereka meninggal ditabrak mobil saat berumur 5 tahun. Awalnya Chan mengira itu hanya kebetulan, tapi entah kenapa dia berpikir bahwa itu semua ulang Yang Jeongin yang ingin membalas dendamnya" jelas wanita ini.
Minho nampak menganguk mendengarnya, dari cerita wanita itu Minho tidak bisa percaya jika Jeongin adalah pelakunya.
"Sepertinya memang kebetulan" kata Minho sambil memegang tangan Ibu Chan.
"Aku juga berpikir begitu, tapi saat Chan melakukan penyelidikan dengan rahasia. Dia tahu semua itu ulah Jeongin. Dengan kejam pria itu menabrak anak Chan hingga tewas" kata wanita itu sambil menangis.
"Kapan kejadian itu?" Gumam Minho.
"Satu tahun yang lalu" jawabnya.
Apa saat itu?
Flasback
Minho saat itu tengah menonton drama kesukaan ya sambil menunggu Jeongin pulang kerja.
"Bau apa ini?" Gumam Minho yang mencium bau amis di kamar itu. Dia lalu berusaha mencarinya, mungkin saja itu tikus mati.
Saat Minho mengecek kolong ranjang, dia menemukan sebuah kemeja putih milik Jeongin di sana.
"Kenapa bisa di sini?" Gumam pria itu sambil mengambilnya.
"Darah?" Kata Minho saat melihat darah di bagian lengan bawahnya.
"Minho apa yang kau lakukan?" Suara itu membuat si manis terkejut. Dia langsung tersenyum saat pria itu datang.
"Jeongin ini kemeja mu kan? Kenapa di sini ? Dan darah apa ini?" Gumam pria manis itu. Jeongin langsung mengambilnya dengan cepat dari Minho.
"Ahh hmmm ini, aku belajar memotong ayam bersama teman ku. Karena baru pertama kali jadi darahnya ke mana-mana. Maaf aku bodoh" kata pria itu sambil terkekeh. Minho menggeleng lalu dia kita terkekeh pelan.
"Kalau begitu aku buang saja ya, bau" kata Jeongin sambil mengusap rambut Minho lalu dia buru-buru pergi dari sana.
Flasback off
"Apa saat itu?" Gumam Minho. Saat itu tingkah lagi Jeongin agak aneh, tapi Minho tak mengambil pusing dan percaya saja.
"Tapi sepertinya Chan sudah kembali seperti dulu, dia mungkin sudah mengiklaskan mereka" kata wanita sambil menatap Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GROOM || BANGINHO ✔
FanfictionWAJIB FOLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA !! Sebuah dendam yang terjadi diantara dua sahabat baik, mengakibatkan semua orang yang tidak bersalah terkena imbas dan dampaknya. Warning -mature -bxb