Chan mengedipkan matanya saat melihat Minho. Pria manis itu masih terpejam dengan wajah polos itu.
"Jangan pergi" katanya lagi. Chan terpaku melihat pria itu. Jujur wajah pria itu sangat mirip dengan Lina.
"Tidur lagi Jeongin" katanya sambil memeluk tangan Chan. Pria Bang itu lalu berbaring di samping Minho sambil menatap wajah polosnya.
Tiba-tiba mata Minho terbuka perlahan, Chan masih menatap pria itu dalam kegelapan kamar.
"Kenapa kau di sini?" Tanya Minho sambil berusaha mundur. Tapi Chan nampak menahannya dan langsung menautkan bibirnya pada bibir pria manis itu.
🔞
Awalnya Minho memberontak, tapi semakin lama dia terbuai dan hanyut didalamnya. Kali ini Chan melakukannya dengan sangat lembut dan halus.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho setelah Chan melepaskan ciumannya.
"Bantu aku melepaskannya" kata Chan yang langsung melepaskan baju tidur Minho.
"Diam dan nikmati" kata Chan sambil meraba tubuh pria manis itu.
Minho memejamkan matanya saat Chan mempermainkan lehernya dengan membuat beberapa kissmark di sana.
"Ahhh" Minho mendesah saat pria itu memencet putingnya dengan seksual. Semakin lama Chan semakin brutal, dia dengan cepat melepaskan celana Minho.
"Jangan dilawan" kata Chan sambil menaikan salah satu kaki Minho ke bajunya.
"Nghhh ahh" Minho tidak bisa menahan desahannya saat Chan memasukan dua jarinya ke anal Minho.
Minho benar-benar dimanjakan oleh jari-jari Chan di dalam sana. Apalagi saat menyentuh area sensitif Minho membuat si manis tersentak karena itu sangat nikmat.
"Hah hah hah berhenti" kata Minho sambil terengah-engah. Dia juga sudah keluar dua kali tadi karena tangan Chan.
"Aku bahkan belum mulai" kata Chan sambil melepaskan resleting celananya dan mengeluarkan junior yang sudah ereksi itu.
"Arhhh ngghhhh" Minho tersentak saat Chan mulai memasukan penisnya ke anal Minho.
"Ahhh ini sangat sakit" kata Minho dengan mata yang sudah basah dan berair. Sambil berusaha masuk Chan meraih wajah Minho dan kembali melumat bibir si manis untuk menenangkannya.
"Nghh" Minho kembali terkejut saat Chan mendorong miliknya masuk ke dalam sana.
Minho terengah-engah dan merasa sangat penuh saat milik Chan seluruhnya ada dalam diri Minho.
"Kau sangat panas di dalam" kata Chan sambil mencium perut Minho.
"Aku lelah" kata Minho sambil menatap ke arah lain.
"Tapi milik mu berkata lain" kata Chan langsung memegang penis Minho yang juga ereksi.
Suara desahan itu terdengar saat Chan menggenjot lubang milik Minho. Dia benar-benar melakukannya dengan lembut tak sekasar yang kemarin.
"Aku mau keluar" kata Minho sambil memegang baju Chan. Tapi pria itu malah menutup lubang milik Minho.
"Tidak bisa" kata Chan sambil menggerakan bokongnya.
Karena tidak bisa keluar membuat Minho benar-benar merasa gila dalam kegiatan panas itu. Tubuhnya sangat basah karena keringat.
Saat mencapai puncaknya, Chan langsung mengeluarkan penisnya dan mengarahkannya ke wajah Minho. Cairan itu keluar dari sana membasahi leher dan dada si manis begitu juga dengan Minho.
"Cukup" kata Minho. Chan lalu membaringkan tubuh Minho ke sisi kanan. Pria itu masih terengah-engah saat itu.
Sepasang lengan kekar itu melingkar di perut Minho. Dia juga memainkan punggung mulus di manis yang tak terbalut apapun itu.
"Jangan lagi" kata Minho saat pria Bang itu mulai memasukan penisnya ke lubang milik pria manis itu untuk kedua kalinya.
"Nghhh ahhh hantikan ahhh" desahan Minho saat Chan berhasil masuk dengan mulus.
"Selain mengandung anak ku, kau juga harus memenuhi kebutuhan biologis ku" bisik Chan di telinga pria manis itu.
Minho benar-benar tidak bisa kabur, Chan tak melepaskan dirinya seinci pun. Karena terlalu lelah akhirnya Minho pun pingsan dengan milik Chan masih di dalam dirinya.
💦💦💦
"Arhhh" Minho benar-benar kesakitan saat berusaha bangun dari kasurnya. Karena permainan tadi malam, sekujut tubuhnya sangat bau saat itu.
Dengan kekuatan yang dia miliki, dia langsung turun dan berjalan ke kamar mandi dalam ruangan itu.
Minho merasa sangat lega saat menyiram dirinya di bawah shower itu. Entah kenapa saat air hangat itu mengenai dirinya dia jadi ingat adegan panas tadi malam.
"Tidak, itu semua hanyalah nafsu" katanya sambil melanjutkan mandinya.
Chan dengan pakian jasnya, membawa nampan yang berisi makanan naik ke lantai atas. Karena dia sudah melepaskan semuanya tadi malam, entah kenapa tubuhnya benar-benar sangat lega dan bugar.
Saat sampai di lorong tiba-tiba mereka berpapasan satu sama lain.
"Ini untuk ku?" Tanya Minho saat melihat makanan itu. Air liurnya sepertinya menetes saat itu.
"Bukan, ini untuk bayi ku" kata Chan. Minho lalu mengangguk pelan dan menerimanya.
"Lain kali, kerjakan pekerjaan rumah. Jangan tidur saja. Jika mau bantu-bantu aku akan memberikan mu jagi" kata Chan. Mendengar itu membuat Minho mengangguk.
"Boleh?" Tanya Minho.
"Boleh, daripada bermalas-malasan" kata Chan.
"Baiklah. Mulai sekarang aku akan bekerja pada mu" kata Minho sambil menunduk memberikan hormat pada pria itu.
"Jadi mulai sekarang, jaga rumah baik-baik" kata Chan pada pria manis itu. Minho hanya mengangguk untuk menjawabnya.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
![](https://img.wattpad.com/cover/313935542-288-k633666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GROOM || BANGINHO ✔
FanfictionWAJIB FOLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA !! Sebuah dendam yang terjadi diantara dua sahabat baik, mengakibatkan semua orang yang tidak bersalah terkena imbas dan dampaknya. Warning -mature -bxb