Saat Minho membuka matanya, dia melihat dua orang di dalam ruangan itu. Kedua orang itu tersenyum dan menghampiri dirinya.
"Jangan bergerak Minho" ujar Chan saat Minho ingin bangun.
"Minho kau tetap di posisi ini dulu ya, dokter bilang kau belum boleh bergerak" kata wanita itu pada Minho. Minho nampak diam saja tak menjawab.
"Minho lihat ini anak kita" kata Chan mendekatkan boks bayi itu pada si manis. Tapi Minho nampak menatap ke arah lain tidak mau melihatnya sana sekali.
"Lihatlah, dia melihat mu" kata Chan pada Minho. Tapi Minho hanya diam saja, dia benar-benar tidak ingin melihat anaknya itu.
Chan lalu membawa tangan Minho untuk menyentuh tangan sang bayi. Saat bersentuhan seketika membuat air mata Minho menetes dan pada akhirnya dia pun menangis.
"Jangan menangis, dia juga ikut" kata Chan. Minho akhirnya menoleh dan melihat bayi itu.
(Anggap aja ini tangannya Minho)"Wajahnya sangat mirip dengan mu" kata Ibu Chan sambil mengusap rambut Minho.
"Ibu benar, dia cantik seperti ibunya" kata Chan menimpali. Minho lalu menangis lagi saat melihat bayi kecil mungil itu.
Saat Ibu Chan pulang, Minho berusaha memejamkan matanya. Apalagi bayinya kini sudah dikembalikan ke ruangan bayi. Hanya menyisakan Chan dan Minho saja.
"Ayo makan Minho" kata Chan sambil membawanya Minho makanan rumah sakit itu. Minho nampak diam sambil memejamkan matanya.
"Ayo makan dulu, sebelum kau tidur" kata Chan. Tapi Minho hanya diam saja tak menjawab. Chan menghela napas lalu dia memegang tangan Minho.
"Aku mohon jangan begitu, melihat mu membuat ku menjadi sedih" ujar Chan sambil mengusap telapak tangan Minho.
"Kenapa kau tidak membiarkan ku pergi? Perjanjiannya seperti itu kan?" Tanya Minho kemudian.
"Kenapa aku harus melakukan itu? Aku tidak mau kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kalinya" kata Chan sambil mencium punggung tangan Minho.
Minho kembali menangis mendengar itu, dia nampak berusaha melepaskan tangannya dari Chan.
"Minho jangan begini, aku mohon" kata Chan saat melihat Minho.
"Kau bohong, kau mencintai aku karena aku mirip dengan istri mu Lina itu kan? Lebih baik jangan cintai aku" kata Minho dengan emosi.
"Kapan aku mengatakan itu, Minho aku benar-benar mencintai mu" kata Chan.
"Saat kau mabuk dan melakukan itu padaku, kau menyebut nama Lina bukan aku" kata Minho yang memangis sesenggukan. Chan baru sadar bahwa sikap dingin Minho datang dari sana.
"Saat itu aku mabuk, aku benar-benar tidak sadar mengatakan itu Minho" kata Chan sambil berusaha membujuk Minho. Tapi si manis masih memberontak ingin bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GROOM || BANGINHO ✔
FanfictionWAJIB FOLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA !! Sebuah dendam yang terjadi diantara dua sahabat baik, mengakibatkan semua orang yang tidak bersalah terkena imbas dan dampaknya. Warning -mature -bxb