Chan merebahkan tubuh pria manis itu ke kasur dengan hati-hati. Sambil membenahi posisi Minho Chan sesekali menatap wajah pria itu.
Entah kenapa dia tiba-tiba tersenyum melihat wajah polos pria manis itu. Tapi dia langsung membuang muka dan bangun dari sana.
"Plakk!!" Suara itu terdengar dari Chan saat keluar dari kamar itu.
"Ada apa kenapa tiba-tiba kau menampar ku?" Tanya Chan pada sang ibu.
"Aku sudah tahu sebenarnya, kenapa kau bisa begitu kejam dengan Minho?" Tanya sang ibu pada anaknya.
"Apa yang aku lakukan?" Tanya Chan sambil menatap tajam ibunya. Wanita itu langsung menarik Chan dan membawanya langsung turun ke lantai bawah.
"Kau! Kau menyiksanya, memperkosanya, menghamilinya dan bahkan menggugurkan anaknya. Kenapa kau bisa melakukan hal sekejam ini Chan?" Tanya wanita itu sambil mengguncang tubuh Chan.
Mendengar itu Chan langsung melepaskan tangan sang ibu.
"Karena Jeongin, dia sudah membunuh anak ku dan juga Lina. Jadi aku akan membalaskan dendam ku pada dia yang membunuh mereka semua" kata Chan dengan emosi.
"Tapi kenapa dengan dia? Dia tidak tahu apapun. Dia tidak bersalah" kata wanita itu.
"Kesalahannya karena memiliki hubungan dengan pria brengsek itu" kata Chan. Dia lalu memutuskan untuk pergi dari rumah sang ibu.
"Jangan pergi anak nakal" Teriak wanita itu.
Chan kemudian menghela napas, dan dia kembali naik ke lantai dua.
Pria Bang itu menutup pintu kamarnya, dia benar-benar emosi saat ini. Ibunya benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dirasakan Chan selama ini.
"Kenapa aku bisa di sini?" Suara itu membuat Chan langsung mengusap wajahnya dan menoleh.
"Tuan Chan?" Tanya Minho yang berusaha bangun dari kasur.
"Diam di sana" kata pria itu pada Minho. Minho diam menurut seperti apa yang Chan katakan. Dalam kegelapan itu Minho Samar-samar melihat Chan tengah melepaskan jas dan menggantungnya di sana.
"Kenapa? Cepat tidur lagi" kata Chan saat melihat pria itu memandangnya. Minho kembali naik dan merebahkan dirinya memunggungi pria itu.
Karena ada Chan membuat Minho jadi tidak mengantuk. Dia berusaha terlelap lagi tapi sangat sulit.
"Kau kenapa?" Tanya Minho spontan saat mendengar Chan seperti menahan tangisan.
Minho pun menghela napas dan kembali berusaha untuk terlelap. Saat Minho mulai setengah sadar dia merasakan sesuatu memeluk dirinya dari belakang.
Pria itu menenggelamkan wajahnya di cekungan leher Minho lalu memeluknya dengan semakin erat.
"Aku tahu kau tidak tidur" kata Chan tiba-tiba. Minho berusaha melonggarkan tangan Chan tapi pria itu terlihat terisak.
"Biarkan aku seperti ini sebentar" kata Chan tiba-tiba. Minho lalu diam di posisi itu dan semakin mengeratkan bantal guling di depannya dan kembali memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GROOM || BANGINHO ✔
FanfictionWAJIB FOLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA !! Sebuah dendam yang terjadi diantara dua sahabat baik, mengakibatkan semua orang yang tidak bersalah terkena imbas dan dampaknya. Warning -mature -bxb