Tap tap ⭐
Happy Reading!***
Agustus 2011
"HAH? M-maksud lo apa ...."
Javier berdecak. "Besok gue jemputnya gimana kalo nggak tau rumah lo?"
"Oh iya hehe," Karina menggaruk pelipisnya malu. "Y-yaudah ayo."
Mereka berjalan berdampingan menuju parkiran dengan jarak yang terbentang cukup jauh. Saat keduanya sampai, seketika Karina sadar akan sesuatu.
"Ta-tapi kan gue bawa sepeda?"
"Masalahnya apa?"
"Ya kita sama-sama bawa kendaraan?" jawab Karina sembari memiringkan kepalanya.
"Ya kan gue bisa ngikutin lo dari belakang?" balas Javier.
"Oh iya ya ...." Karina menepuk jidatnya sendiri. Betapa bodohnya ia. Apalagi di depan laki-laki pintar dan wangi seperti Javier. Hancur sudah imagenya. Seketika Karina tersadar. Persetan!
Keduanya sudah berada di bahu jalan. Javier memelankan laju motornya sesuai dengan kecepatan kayuhan Karina. Ia mengikuti gadis itu di belakang dengan sabar. Kalau boleh jujur, Karina sendiri merasa kurang nyaman. Tapi mau bagaimana lagi?
Sekitar sepuluh menit kemudian, mereka sampai di depan rumah Karina.
"Hehe udah sampai." ucap Karina canggung.
Javier mengangguk. "Oke."
"Eumm Jav ...."
Javier menaikkannya satu alisnya. "Apa?"
"Anu ...."
"Apa sih? Ngomong tuh yang jelas!" Javier semakin kesal.
"Lo ...." Karina terlihat ragu untuk melanjutkan kalimatnya.
"Gue kenapa?"
"Lo nggak mau mam–"
"Kakak?"
"Eh Mama kok disini?" Karina terperanjat kaget mendengar suara ibunya.
Ibu Karina menatap keduanya bergantian.
"Mama denger suara kamu dari dalem. Tak tungguin kok nggak masuk-masuk, jadi Mama keluar. Taunya ada temennya ya,"
Javier segera turun dari motornya. Ia menyalami ibu Karina dengan sopan. "Sore, Tante."
"Iya sore, eumm ...."
"Javier. Nama saya Javier, Tante."
"Iya, Nak Javier. Temennya Karina ya? Ayo masuk dulu,"
"Maaf Tante, mungkin lain kali. Saya mau langsung pulang aja. Makasih untuk tawarannya." tolak Javier dengan senyum tipisnya.
"Yaudah nggak papa. Makasih loh udah nganterin Karina,"
"Sama-sama, Tante. Saya pulang, mari. Karina, gue pulang ya," pamit Javier.
Karina yang sedari tadi melongo pun gelagapan. "E-eh i-iya Jav, hati-hati."
Setelah kepergian Javier, sang ibu menyenggolnya dengan tatapan menggoda.
"Temen apa pacar tuh?"
Karina tersentak. "A-apa sih Ma? Ya temen lah!"
"Ganteng banget ya Rin, Mama mau deh punya menantu kayak dia." ujar sang ibu.
"Nggak usah jodoh-jodohin aku sama dia deh!" Karina mengerucutkan bibirnya.
"Loh emang Mama bilang sama kamu? Kan maksud Mama itu Sherina."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason✔
Fanfiction[ KARINA ft. JENO ] Karina bertemu kembali dengan seseorang yang sudah mengisi masa putih abu-abunya yang penuh suka dan duka setelah 10 tahun tak berjumpa di acara reuni SMA satu angkatannya. Highest rank: #1 in Jeno #2 in Karina #1 in Bluesy #1 i...