Tap tap ⭐
Happy Reading!***
Januari 2012
Sejak hari itu, hubungan Karina dan Javier semakin dekat. Mereka benar-benar berinteraksi layaknya teman pada umumnya. Walaupun sikap Javier tidak banyak berubah. Tetapi bagi Karina, lelaki itu tak semenyebalkan dulu.
Kedekatan keduanya tentu saja disadari oleh teman-teman sekelas mereka. Berbagai macam reaksi mereka dapatkan. Sebagian besar tidak peduli walau awalnya mereka terheran-heran. Ada yang berpikir mereka sedang melakukan pendekatan, dan ada juga yang iri dengki. Tentu saja yang terakhir adalah Shania and the gang. Bahkan Karina pernah ditahan oleh mereka saat pulang sekolah.
"Lo ngerencanain apa?" tuduh Shania waktu itu.
"Hah? Apaan sih?" Karina bingung tentu saja. Ia tak paham konteks tuduhan Shania padanya.
"Ya lo deketin Javier mau apa?"
Karina menganga tak percaya. Jadi anak-anak ini menahannya karena hal itu? Apa salahnya jika ia dan Javier berteman?
"Emang salah kalo gue sama Javier temenan?"
"Jelas salah. Soalnya lo nggak pantes deket sama dia!" sahut Clara dengan sinis.
"Nggak pantes gimana? Emang temenan ada level kepantasan? Aneh lo semua!"
"Javier jadi jarang ngobrol sama gue lagi tau nggak lo?!"
"Perasaan sebelum gue deket sama Javier juga kalian jarang ngobrol kok?" sanggah Karina tak terima.
Wajah ketiganya menatap Karina dengan kobaran api di manik mereka. Namun Karina mencoba tak gentar. Dengan cepat ia berlalu pergi. Setelah beberapa langkah, tungkainya berhenti. Lantas ia memutar tubuhnya untuk berhadapan lagi dengan mereka.
"Satu lagi. Kalo Javier jadi jarang ngobrol sama lo, bukan salah gue. Itu pilihan dan hak Javier. Nggak ada hubungannya sama gue. Bye!"
Karina berlalu. Meninggalkan ketiga gadis itu yang menatapnya dengan kebencian yang sudah menggunung.
***
"Gue tuh orang Indonesia, tapi kenapa pas TO nilai paling rendah tuh Bahasa Indonesia?" keluh Karina pada Javier saat jam istirahat. Omong-omong, kursinya ia dekatkan ke meja Javier. Mereka sedang makan siang bersama dengan kotak bekal masing-masing.
"Kalo masih rendah, pindah negara aja." balas Javier tanpa pikir panjang.
"Ngarang!"
Lelaki itu tersenyum geli. Wajah kesal Karina adalah hiburan untuknya.
"Ya makanya ditingkatkan, Karina."
"Kenapa sih opsi jawabannya tuh bener semua? Gue suka ngepas waktu banget kalo ngerjain BI soalnya mikir lama tiap nomer."
"Jawabannya cuma satu. Makanya lebih teliti lagi."
"Paling sebel tuh ya, soal gagasan utama atau simpulan gitu-gitu duh pasti pilihannya mirip-mirip."
Selagi Karina berbicara, Javier meletakkan beberapa lauk dari bekalnya ke dalam kotak bekal Karina. Karina sudah terbiasa akan hal itu, yang tak biasa adalah beberapa tatapan iri siswi di kelasnya yang melihat pemandangan itu.
***
Februari 2012
Setelah pulang sekolah, mereka mengadakan rapat dadakan untuk menentukan spot foto buku tahunan.
"Jadi, kalian pengen dimana? Yang mau usul silahkan." ucap Javier lantang.
"TMII!!" Celetuk Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason✔
Fanfiction[ KARINA ft. JENO ] Karina bertemu kembali dengan seseorang yang sudah mengisi masa putih abu-abunya yang penuh suka dan duka setelah 10 tahun tak berjumpa di acara reuni SMA satu angkatannya. Highest rank: #1 in Jeno #2 in Karina #1 in Bluesy #1 i...