Extra Part III

3.8K 328 42
                                    

Tap tap ⭐
Happy Reading!
Warning: kinda🔞

***

Hai guys, karena ini part terakhir, boleh gak kalian tulis pendapat kalian tentang cerita ini disini👉🏻

Entah kesan atau pesan, siapa tau buat masukan aku kedepannya. Terimakasih🙏🏻

***

Desember 2022

"Saya, Javier Agler, mengambil engkau, Karina Anjani sebagai istri. Saya berjanji akan menghormati, menghargai, membimbing dan mendukung engkau dalam keadaan senang maupun susah, kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit, dimanapun, kapanpun, dalam keadaan apapun, bersama denganmu, dalam restu Tuhan, sampai maut memisahkan."

"Saya, Karina Anjani, mengambil engkau, Javier Agler sebagai suami. Saya berjanji akan menghormati, menghargai, membimbing dan mendukung engkau dalam keadaan senang maupun susah, kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit, dimanapun, kapanpun, dalam keadaan apapun, bersama denganmu, dalam restu Tuhan, sampai maut memisahkan."

Akhirnya janji suci itu terucap. Keduanya tak fokus mendengarkan apa yang dikatakan sang Pastor selanjutnya. Segala macam emosi berkecamuk di lubuk hati mereka. Karina hampir menangis jika ia tak ingat bahwa prosesi ini belum selesai. Karina tak tahu saja jika suaminya, sudah berkaca-kaca di sebelahnya.

"Mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita."

Javier dan Karina lantas berhadapan. Javier membuka veil pengantin dengan perlahan. Ditatapnya wanita yang ia cintai. Wanita yang sudah resmi menjadi istrinya mulai hari ini dan seterusnya. Karina nya selalu cantik. Bahkan dengan serangam putih biru serta poni sejajar yang Javier lihat pertama kali.

Karina membalas tatapan suaminya tak kalah dalam. Ia masih tak menyangka jika mereka berdua sudah berada di titik ini. Bahkan Karina masih tak menyangka jika teman sekelasnya yang dulu suka menatapnya dingin ini, mencintainya. Karina tersenyum haru, karena telah menjadi alasan suaminya bahagia.

Lantas, bibir keduanya bertemu untuk pertama kalinya setelah resmi menjadi suami-istri.

***

"Nggak sia-sia deh ya gue jadi informan selama 10 tahun." ucap Haris dengan cengiran lebar.

Javier tersenyum tulus. "Thanks a lot, Ris."

"Jangan gitu ah Le, gue geli. Ya pokoknya bahagia terus ya kalian kedepannya. Cepet nyusul gue sama Alana jadi orangtua." Haris tergelak sebelum meringis kecil.

"Kok aku dicubit sih?"

"Kamu berisik. Udah lanjut jalan, antri tau!" protes Alana. Dan tak lupa ia memberikan selamat kepada Javier dan Karina.

Mereka kembali menyalami para tamu undangan. Omong-omong, resepsi pernikahan mereka digelar secara outdoor. Sesuai keinginan Karina, dekorasi pernikahan mereka dipenuhi dengan berbagai jenis bunga.

"Selamat ya Javier, Karina. TUHKAN LE, LO SUKA KARINA KAN DULU HAH!" Sunu berseru heboh.

"Ya begitulah," Javier terkekeh.

"Tuh Rin, laki lo tuh dulu bucin banget, nyuruh gue nyanyiin lo buat ngehibur." Sunu mengadu.

Alis Karina bertaut. "Oh ya?"

"Silahkan dinikmati hidangannya ya, Sunu." sela Javier dan mendorong Sunu dengan pelan.

"Kamu berhutang penjelasan sama aku ya!"

The Reason✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang