Chapter 16

2.2K 365 22
                                    

Tap tap ⭐
Happy Reading!

***

Februari 2022

Hai Karina?
Sejujurnya gue bingung dengan apa yang akan gue sampaikan ke elo. Intinya, banyak hal yang terjadi dan inilah keputusannya.

Maaf Karina. Maaf karena gue pamit dengan cara begini. Karena gue nggak mampu untuk bilang langsung ke elo. Alasannya ... suatu saat gue bakal bilang. Gue janji. Semoga akan ada kesempatan untuk itu.

Karina, gue bahagia bisa temenan sama lo.
See you again.

Javier. A.


Karina terisak hebat. Tubuhnya bergetar ketika ia baru saja selesai membaca surat pertama dan terakhir yang Javier beri untuk kedua kalinya. Karina merindukan lelaki itu. Sangat. Tetapi, semesta belum mempertemukan mereka kembali. Entah untuk sementara atau selamanya.

Karina semakin tegugu ketika pemikiran terakhir terlintas di pikirannya. Tidak bertemu dengan Javier lagi sampai ia mati? Karina tidak seikhlas itu. Tetapi jika itu adalah takdir dari Tuhan, ia bisa apa.

Maka Karina bangkit dengan perlahan, lalu menjatuhkan tubuhnya yang lemas ke ranjang empuknya. Karina memejamkan mata. Tak lama  kemudian, mimpi datang menjemputnya.

***

Maret 2022

"Parah malah VinDes duluan yang ketemu ihhh"

"Iya ih mana dia ganteng bangeeet"

"Balik ke Indonesia juga ya akhirnya dia?"

"Gue udah ngikutin sejak dia mulai bikin konten di Tiktok. Selain konten dia bermanfaat, wajahnya juga bikin semangat ahayyy"

"Sa ae lo!"

Karina melirik ke arah kubikel teman kantornya yang cukup ramai. Dua temannya yang lain mengapit si pemilik kubikel. Entah apa yang mereka bicarakan Karina tidak tahu. Karena rasa penasarannya sedang tinggi, Karina bangkit dan melangkah mendekati mereka.

"Lagi bahas apa?" tanyanya tiba-tiba.

"ASTAGA!"

"ASTAGFIRULLAH KAGET!"

"Mbak Karin ih!"

"Halah gitu doang pada kaget. Bahas apaan sih rame amat???"

"Nih Mbak liat ada dokter ganteng!" tunjuk salah satu temannya ke gawai di hadapan mereka.

Karina lantas mengikuti pandangannya ke sana. Sedetik kemudian, ia tercekat. Matanya melotot dan lidahnya kelu. Ini ... bukan mimpi kan?

"Iya Mbak, gue tau dia ganteng. Tapi biasa aja dong reaksinya." gurau teman di sebelahnya. Lantas sedikit senggolan di lengannya menarik Karina dari keterkejutannya.

"Dia ... siapa?" tanya Karina dengan gagu.

"Dokter Javier! Akun Tiktoknya lumayan rame Mbak. Dia suka berbagi ilmu kesehatan gitu. Dan awal taun ini dia balik ke Indo! By the way, dia lulusan Johns Hopkins loh Mbak! Keren kan?" jelas temannya dengan semangat.

Karina meremas kedua tangannya pelan. Menutupi kegugupannya. "Oh gitu ...."

Ternyata ini bukan halusinasi. Wajah yang sudah lama tak dilihatnya, sekarang berada di layar gawai di hadapannya. Dan itu fakta. Fakta yang memporak-porandakan Karina.

***

"Sumpah lo?"

Karina mengangguk meski ia tahu jika Melati tak akan bisa melihatnya di seberang sana.

The Reason✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang