Chapter 9

1.9K 342 38
                                    

Tap tap ⭐
Happy Reading!

***

September 2011

"YOU DONT KNOW OH-OH YOU DONT KNOW YOU BEAUTIFUL OH-OH THATS WHAT MAKES YOU BEAUTIFUL~"

"BWARA MR. SIMPLE SIMPLE SIMPLE GEUDAENEUN GEUDAENEUN GEUDAENEUN MEOTJYEO~"

"NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA~"

"BERISIK IH GUE JADI NGGAK DENGER!" pekik Elin pada gerombolan siswa laki-laki di belakang.

Petikan gitar Sunu terhenti. "Lah lo juga berisik, nggak nyadar?"

"Ya gue berisik karena lo keras banget, kalo engga juga engga kali!"

"Liat cowok joget-joget doang jugaan." cibir Adnan.

"APA LO HAH?!"

"You're beautiful, beautiful, beautiful.. kamu cantik, cantik dari hatimu~"

Di tengah ketegangan yang terjadi, Haikal menyanyikan lagu dari Cherrybelle sembari melakukan tariannya dengan genit.

"NAJIS LO HAHAHAHAHAH"

"SINI GUE SAWER KALLLL"

Sangat ricuh bukan? Tentu saja hal itu terjadi karena tak ada Javier di kelas. Ia sedang mencari Bu Riani—Guru Bahasa Indonesia yang belum datang setelah jam pelajaran Bahasa Indonesia sudah melewati sepuluh menit.

"IYUH BANGET SI LO KAL!" Shania ikut berkomentar.

"LO JUGA IYUH BANGET SHAN!" balas Haikal tak mau kalah.

Shania tersulut. "APAAN SIH?!"

Pintu kelas terbuka dengan kasar. Sudah tahu bukan siapa pelakunya?

Javier berjalan ke depan kelas. Tanpa perlu dikomando, mereka semua kembali ke tempat duduk masing-masing. Setelah semua sudah tenang, Javier mulai berbicara.

"Bu Riani nggak masuk karena anaknya lagi dirawat. Ada tugas kelompok." ucapnya tenang.

"ALAAHHHHHHHHH"

"YAAAHHHHHHH"

Javier tak mengindahkan keluhan teman-temannya. Ia kembali melanjutkan penjelasannya yang belum selesai.

"Satu kelompok isinya dua orang. Dan sesuai pesan dari Bu Riani, kelompoknya sesuai nomor presensi. No presensi satu sama dua, begitu seterusnya sampai no presensi 30."

"ADUH LEWAT ABSEN MALES BANGET!"

Karina termenung. No presensi di atasnya milik siapa? Ia tidak tahu.

"Le, ini suruh ngapain tugasnya?" tanya Haris.

"Review novel. Dikumpulin pas jam mapel ini lagi. Berarti senin ya?"

"Iya, bener!"

"Yaudah, gitu aja. Silahkan cari kelompoknya. Ini kan jam kosong, kalian bebas ngapain aja asal jangan BERISIK." Javier menekankan kata 'berisik'. Kemudian lelaki itu kembali ke tempat duduknya.

"Gue sama Larisa berarti." ujar Melati.

Karina menoleh. "Lo tau nggak, absen 15 siapa?" tanyanya.

"Nggak tau. Coba lo cek di depan tuh,"

"Oh iya,"

Karina baru saja akan berdiri ketika Javier memanggilnya.

"Karina." Lelaki itu sudah berdiri di depan mejanya.

"Ya Jav?"

"Mau ngerjain kapan?"

"Hah?"

Javier berdecak. "Tugas review ini. Mau ngerjain kapan? Dan cari novelnya mau dimana? Atau lo punya?" tanyanya berurutan.

The Reason✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang