[4] Ancaman Gaara

2.9K 316 32
                                    

"Apa yang kalian lakukan disini?" tanya seseorang dengan suara seraknya. Membuat tawa dari Gaara dan Hinata terhenti seketika.


s e l a m a t • m e m b a c a

"Naruto-kun!" Hinata terkejut memanggil nama Naruto. Hinata tidak tahu harus bersikap seperti apa di saat seperti ini. Dirinya seperti orang yang ketahuan selingkuh.

"Yo! Naruto!" Berbanding terbalik dengan Hinata, Gaara dengan santainya berdiri dan menepuk bahu lebar Naruto.

"Apa kalian sedang makan siang bersama?" tanya Naruto pelan. Ia mencoba menyingkirkan wajah keduanya yang tertawa bahagia tadi.

"Yaa, tidak masalah bukan aku meminta makanan kekasihmu? Aku lelah karena baru selesai rapat Naruto." kata Gaara menekan bahu Naruto agar duduk di ikuti oleh dirinya sendiri yang duduk di tempatnya semula. Gaara juga menekankan kata kekasih agar Naruto tidak salah paham.

"Ck, kau sombong sekali mentang-mentang sudah menjadi Kazekage-dattebayo" ujar Naruto mencebik sebal.

Gaara tertawa, "Bukankah kau juga sedang dalam pelatihan menjadi Hokage?" Gaara bertanya menaik turunkan alisnya.

"Yaa, kau benar-dattebayo. Aku sudah tidak sabar menjadi Hokage!" Naruto berkata semangat sambil menunjuk udara di atasnya. Detik berikutnya manik birunya melirik ke arah gadis di samping Gaara.

"Hinata-chan..." kata Naruto sedikit merajuk.

"Yaa, Naruto-kun.." Hinata menjawab sambil tersenyum. Gadis itu mengelus sisi wajah Naruto sekilas. Gaara menolehkan ke samping sedikit merasa cemburu. Meskipun dirinya bukan siapa-siapa Hinata.

"Aku lapar" ujarnya menyengir.

Hinata meringis, "Maaf Naruto-kun, makanannya sudah habis. Aku pikir Naruto-kun sudah makan bersama Sakura-san." Hinata hanya menampilkan senyum paksa.

"Hmm, ini salahku yang menolak tawaranmu tadi" kata Naruto menatap Hinata intens membuat Hinata bertambah kikuk.

"Bagaimana jika besok aku membawakan Naruto-kun bekal? Besok Naruto-kun ada misi bersama Sai-kun dan Shika-kun bukan?" tanya Hinata kembali tersenyum tulus.

Gaara menggeleng tidak percaya, gadis di sampingnya ini sangat baik hati. Bukankah tadi ia menangis karena Naruto dan sekarang ia tidak marah dan malah kembali melakukan sesuatu untuk Naruto.

Gaara benar-benar ingin menghajar Naruto sekarang. Andai saja, ia tidak menjaga imagenya di depan Hinata.

"Ya, aku juga sudah merindukan masakanmu" ucap Naruto merapikan surai biru keunguan Hinata yang berantakan.

Hinata mengangguk dan tersenyum, gadis itu masih berharap jika ini adalah awal hubungan keduanya membaik.

"Hinataaa!!!" teriakan Kiba terdengar keras, dari ujung tempat latihan tim 8.

Kiba dan Akamaru berlari semangat, menghampiri Hinata meninggalkan Shino yang hanya berjalan di belakangnya.

"Ada apa Kiba-kun?" tanya Hinata menyambut Akamaru yang berlari ke arahnya dan menjilati wajah Hinata.

Hinata terkekeh geli, dan mendorong tubuh Akamaru agar anjing itu berhenti menjilatinya.

"Guk-guk" Akamaru merebahkan kepalanya di paha Hinata. Hinata mengelus rambut kepala Akamaru.

"Kita di panggil Hokage, sepertinya ada misi" Kiba berkata sambil mendudukkan dirinya di depan Hinata dan Akamaru.

"Baiklah, ayo" ajak Hinata menyetujui.

p r i o r i t y [GaaHina] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang