[22] Bertemu Hiashi

1.9K 253 76
                                    

s e l a m a t • m e m b a c a

°

Gaara duduk di balkon apartemen yang menjadi tempatnya bernaung malam ini. Teman-teman yang lainnya sudah tertidur.

Pikirannya menerawang mengingat pertemuan pertamanya dengan gadis yang sudah ia labeli sebagai gadis penakut dan cengeng.

•° Flashback°•

Hari ini Gaara sedang di rawat di rumah sakit Konoha akibat pertarungannya dengan Naruto dan Sasuke saat ujian Chunin.

Ia hanya diam dan menatap bosan ke jendela kamarnya.

Ya, Gaara memang sudah terbiasa sendirian. Kedua kakaknya takut padanya.

Insting ninja yang Gaara miliki cukup kuat. Dia bisa merasakan seseorang berdiri di depan ruang rawatnya.

Tanpa berpikir, ia mengulurkan pasir dan menyeret seseorang itu masuk ke ruang rawatnya.

Pasir itu mencengkram kuat lengan seorang gadis yang saat ini ada di depannya.

"Apa maumu?" tanya Gaara tidak ramah. Meskipun ia sudah tahu dan belajar arti teman dari Naruto. Tetap saja, rasa tidak percaya pada orang lain itu masih ada.

Pasir Gaara bergerak membuat wajah gadis itu mendongak dan bertatapan dengannya. Ia melihat mata yang menjadi ciri khas seorang Hyuuga. Mata itu bergetar karena menahan tangis. Dia Hyuuga Hinata.

Hinata menyerahkan satu kotak bekal berwarna putih dengan tutup berwarna ungu tua yang ada di tangannya sambil menangis. Ia takut, sangat takut. Tatapan mata pemuda di depannya sangat menyeramkan.

Begitu melihat kotak bekal terjulur didepannya, Gaara melepaskan pasirnya dari dagu Hinata.

"Untukku?" tanya Gaara datar. Ia menatap gadis berambut pendek di depannya yang terus menerus menunduk sambil menangis. Tapi, anggukan kepala dan cicitan kecil "ya..." yang keluar dari mulut dari gadis penakut di depannya ini membuat Gaara hampir saja tak mampu menahan senyum.

Meskipun Hinata memberikannya sambil menangis dan dengan raut takut, bahkan gadis itu sama sekali tak berani menatap matanya.

Tapi, Gaara begitu terharu kala mengetahui ada seseorang yang perhatian padanya. Perhatian kecil yang sungguh berarti untuknya.

Gaara melepaskan cengkraman pasir di lengan Hinata dan menerima kotak bekal itu. Seketika itu juga Hinata lari terbirit-birit karena takut. Ia bahkan tak membiarkan Gaara mengucapkan kata terima kasih atau apapun itu.

Gaara membuka kotak bekal itu dan menemukan tiga buah onigiri dengan potongan wortel dan mentimun.

"Gadis penakut dan cengeng" komentar Gaara dan mulai memakan onigiri isi ayam suwir itu.

Ya, semenjak saat itu. Sadar atau tidak Gaara mulai memperhatikan Hinata.

°•Flashback End•°

"Aku tahu kau dibelakangku, Naruto..." ucap Gaara santai. Ia kembali menyeruput kopinya dengan tenang.

"Setelah Shukaku dikeluarkan dari tubuhmu, apa kau masih suka begadang?" tanya Naruto mulai mendudukkan dirinya di samping Gaara. Keduanya terhalang meja bundar kecil yang menjadi tempat seteko kopi dan dua buah cangkir.

"Kebiasaan buruk ini sulit di hilangkan, Naruto." ucap Gaara memakan satu buah cookies buatan Hinata.

Hinata memang tadi memberikan lima toples cookies untuk para lelaki yang sedang mengadakan acara malam ini.

p r i o r i t y [GaaHina] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang