s e l a m a t • m e m b a c a
.
.Naruto baru saja meminta izin pada Kakashi selaku Hokage ke enam untuk pergi ke Sunagakure. Setelah Kakashi memberitahu jika selama ini Hinata menjalani misi sebagai Sensei di Akademi Suna satu minggu yang lalu. Naruto dengan cepat menyelesaikan segala urusan tentang Hokage. Bahkan tanggal pelantikannya pun sudah ditetapkan.
Mengenai penilaian tetua Konoha, Naruto sangat layak menjadi Hokage akan semakin dekat. Tapi, untuk saat ini Naruto harus memikirkan masa depannya juga. Tentu saja ini mengenai Hinata, kekasih yang sudah tak ia temui selama 3 bulan lebih.
Sekarang, pagi-pagi sekali Naruto bergegas pergi meninggalkan Konoha. Tujuannya hanya satu, yaitu Sunagakure. Tempat dimana Hinata berada sekarang.
Berbicara mengenai Sunagakure, Naruto jadi ingat mengenai Gaara-sahabatnya yang waktu itu mengancamnya akan mengambil Hinata. Semoga saja, Hinata tetap teguh pada pendiriannya. Naruto berharap Hinata masih sama, Hinata yang mencintainya.
Naruto bertekad untuk meminta maaf kalau perlu ia akan memohon agar Hinata mau memaafkannya. Terlalu sibuk dengan pelatihan Hokage dan Sakura masih terpukul dengan pernikahan Sasuke dan Karin membuat Naruto tanpa sadar melupakan Hinata, kekasihnya.
Ternyata sudah tiga bulan Hinata pergi, dan Naruto sama sekali tidak menyadarinya.
'Kau benar-benar bodoh, Naruto' gerutunya dalam hati. Kurama bahkan mengiyakan ucapannya. Pasalnya, Kurama sudah pernah mengingatkan Naruto dan hanya di jawab "Hinata tak akan marah-dattebayo"
Baru saja Naruto menapaki gerbang Konoha. Dirinya melihat Hinata, Kiba, Akamaru dan Shino berjalan ke arahnya dengan canda tawa. Meskipun Naruto tidak mendengarnya ia tahu dari gestur ketiga orang itu. Apalagi dengan suara gonggongan Akamaru.
"Hinata!" Naruto berteriak dan hal itu membuat ketiga orang itu terdiam dan saling berpandangan.
"Naruto-kun" Hinata terkejut tidak menyangka Naruto akan menyambutnya di gerbang.
Ya, sepertinya ini akan menjadi waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah mereka.
'Kau hanya perlu jujur dengan perasaanmu, Hinata...' kata semangat itu muncul begitu saja.
"Haruskah aku menghajarnya?" tanya Kiba marah. "Guk guk" Akamaru pun menyetujuinya.
Hinata tersenyum kecil, "tidak perlu Kiba-kun..."
"Baiklah, jika kau butuh seseorang untuk menghajarnya datanglah padaku..." katanya dan mengajak Akamaru untuk berlari.
"Jangan ragu dengan keputusanmu, Hinata..." Shino menepuk pelan kepala Hinata kemudian meninggalkan Hinata menyusul Kiba dan Akamaru.
"Hm, arigatou" Hinata berujar pelan yang masih di dengar oleh Shino.
Begitu sampai di hadapan Naruto, bukan pelukan penuh kerinduan atau ucapan merajuk khas orang yang menanti kepulangan seseorang yang penting. Melainkan hanya sikap kikuk dari sepasang ninja Konoha itu.
"Hinata..." panggil Naruto memberanikan diri menatap Hinata dari samping.
"Ada yang ingin aku bicarakan" ujar Naruto pelan.
"Baik"
🦝🦝🦝
Keduanya duduk di sebuah bangku taman di pinggiran hutan Konoha. Mereka menikmati semilir angin yang menerbangkan surai berbeda warna milik keduanya.
Naruto menoleh ke samping, ia tertegun melihat surai indigo itu beterbangan. Hinata cantik sangat cantik. Seperti de Javu ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Ahh ia ingat, hal ini terjadi saat misi penyelamatan di bulan waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
p r i o r i t y [GaaHina] ☑️
Fanfic[GaaHina] • Naruto © Masashi Kishimoto Sabaku no Gaara & Hyuuga Hinata Canon Universe ° ° ∆°°°•• After Naruto : The Last ••°°°∆ s e l a m a t • m e m b a c a 29/6/2022 - 13/8/2022 °•love : @ijulfaa_•° picture on cover by • @Murasaki1808 on Twitte...