[15] Rumah Sakit

2.6K 310 76
                                    

s e l a m a t • m e m b a c a


"Sudah selesai tuan putri" Gaara bergurau saat mengatakannya. Pemuda itu mengacak rambut panjang Hinata yang memang sudah berantakan.

"Mouu~ rambutku tambah berantakan." ucap Hinata dengan nada tidak suka.

Gaara hanya tertawa, berdiri dari duduknya dan membawa keluar mangkuk dan juga gelas yang isinya sudah habis tak tersisa.

Selang beberapa saat, Gaara kembali dengan membawa dua gelas air putih baru yang ia letakkan di meja makan samping ranjang Hinata.

Gaara dan Hinata bertukar cerita sambil menunggu makanan yang sudah masuk ke lambung Hinata dapat tercerna dengan baik.

"Gaara-kun..."

"Ya..."

"Aku ingin ke kamar mandi" Hinata menunduk sambil memainkan kedua jarinya di depan dada.

Hinata sebenarnya sangat malu, tapi bagaimana lagi ia sudah tak bisa menahannya. Ia membutuhkan kamar kecil.

Gaara tersenyum kecil, menatap Hinata yang dengan manjanya memainkan kedua jarinya saling bertautan.

Gaara mengangkat Hinata membuat Hinata refleks mengalungkan tangannya ke leher Gaara.

"Panggil aku jika sudah selesai" ucap Gaara keluar dan menutup pintu kamar mandi.

Setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi, Hinata dengan perlahan merapikan pakaiannya. Kaki kanannya masih berfungsi dengan baik. Hinata melompat secara perlahan ke arah pintu kamar mandi dan membukanya perlahan.

"Sudah selesai?" tanya Gaara menghampiri Hinata, sementara gadis itu menjawabnya dengan anggukan kepala.

Tangan Gaara bergerak dan segera mengangkat Hinata untuk kembali ke tempat tidur.

"Kenapa tidak memanggilku saja, hm?" Gaara berkata sambil menurunkan Hinata di atas ranjang.

"Kaki kananku masih berfungsi Gaara-kun..."

"Tetap saja di dalam kamar mandi itu licin, bagaimana jika kau terpeleset karena berjalan dengan satu kaki." jawab Gaara melepaskan sandal bulu yang melekat di kaki Hinata.

"Baik, maaf Gaara-kun..."

Gaara tersenyum, mengambil air putih yang ada di nakas dan menawari Hinata.

"Minum?" tawar Gaara menyerahkan segelas air putih yang masih utuh.

Hinata mengambilnya dan meminumnya sedikit. Gadis itu kembali menyerahkan gelasnya pada Gaara.

Gaara menerima gelas dari Hinata dan langsung meminumnya. Mata Hinata melotot melihatnya, itu kan gelas bekas minum Hinata.

Apa Gaara tidak jijik minum di tempat yang sama dengannya?

"Ada apa?" Gaara berkata santai sambil meletakkan gelas yang sudah habis itu kembali ke atas nakas. Ucapan Gaara seolah tidak terjadi hal apapun.

Hinata hanya menggeleng, enggan mempermasalahkan hal seperti itu. Mata sang gadis bergulir menatap jam dinding yang tergantung di atas jendela kamar.

"Ini sudah pukul setengah 1 pagi, istirahatlah Gaara-kun" ucap Hinata menatap Gaara yang sedari tadi tak mengalihkan pandangannya dari Hinata.

Hinata semakin merasa bersalah karena Gaara malah menemani Hinata disini. Padahal seharusnya pemimpin Suna itu beristirahat mengingat besok harus kembali bekerja di Kantor Kazekage.

p r i o r i t y [GaaHina] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang