[8] First Day

2.3K 311 53
                                    


s e l a m a t • m e m b a c a

Gaara, Hinata dan Temari keluar dari restaurant yang tadi mereka kunjungi.

"Ano.. saya pamit pulang ke apartemen dulu Gaara-san, Temari-Nee" ucap Hinata membungkuk sebentar dan hendak membalikkan tubuhnya.

"Aku akan mengantarmu, Hinata" ucap Gaara membuat Hinata tidak jadi berbalik dan menatap ke arah Gaara.

"Ya, pulanglah bersama Gaara, rumahku dekat dari sini" ucap Temari menunjuk ke arah jalan yang berlawanan dengan arah apartment Hinata.

"Tidak perlu Gaara-san, kasihan Temari-Nee" ucap Hinata tak enak hati.

"Tidak-tidak-tidak" Temari menggeleng tak setuju.

"Apartmentmu sangat jauh Hinata-chan dan itu tidak aman, ini juga sudah sangat malam" jelas Temari meyakinkan Hinata.

"Tapi kasihan Gaara-san jika harus bolak-balik nantinya. Aku bisa pulang sendiri, terima kasih" Hinata berujar kembali dan langsung membalikkan badannya.

Gadis cantik berambut pirang itu menepuk bahu Gaara, "Cepatlah! Antarkan Hinata-chan pulang!"

"Tidak perlu menyuruhku, Temari. Ayo Hinata!" ajak Gaara langsung menyusul Hinata dan berjalan di samping gadis itu.

"Gaara-san!" Gaara menoleh dan tersenyum.

"Sampai jumpa besok Hinata-chan!" teriak Temari sambil melambaikan tangannya. Hinata menoleh dan tersenyum ke arah Temari.

"Aku tidak mungkin membiarkan gadis kecil sepertimu pulang sendirian" tutur Gaara menggoda gadis cantik di sampingnya.

"Huh, aku bahkan sudah sembilan belas tahun." jawab Hinata sedikit kesal.

"Benarkah, aku terkejut. Badanmu menipu sekali" Gaara terkekeh jahil.

"Terima kasih Gaara-san..." ucap Hinata tidak nyambung. Gaara menaikkan alisnya.

"Aku menganggapnya sebagai pujian" kata Hinata lagi membuat Gaara tergelak. Obrolan ringan keduanya berlanjut, mulai dari membahas akademi, hal-hal random yang mereka temui sepanjang jalan ataupun hal menarik lainnya.

🦝🦝🦝

"Gaara-san, terima kasih sudah mentraktirku makan" ucap Hinata begitu mereka sampai sudah hampir dekat ke apartemen Hinata.

"Itu untuk memenuhi janjiku, benar?" jawab Gaara, ia mempersilahkan Hinata untuk memasuki gedung apartemen itu.

"Ya, sebagai orang yang menerima kebaikan dari orang lain. Kita harus berterima kasih bukan?" ucap Hinata tersenyum sambil melangkahkan kakinya menuju ke lantai dua dimana letak apartemennya berada.

"Ya, kau benar. Kita sudah sampai" ucap Gaara saat ini keduanya sudah sampai di depan pintu apartemen Hinata.

"Terima kasih sudah mengantarku Gaara-san" Hinata menampilkan senyum tulus.

"-kun, bisakah kau memanggilku seperti itu?" tanya Gaara menghentikan tangan Hinata yang akan membuka pintu apartemen.

"Maaf?" Hinata yang masih berusaha memahami kata-kata Gaara meminta Gaara mengulangi ucapannya.

"Ya, kau bahkan memanggil Kiba dan Shino dengan -kun, bisakah kau juga memanggilku begitu" ucap Gaara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gaara-kun?" ucap Hinata berbisik pelan dan menunduk.

"Kau bilang apa?" ucap Gaara pura-pura tidak mendengarnya. Gaara masih ingin mendengar suara Hinata yang memanggilnya dengan -kun. Itu bisa menjadi suatu kemajuan bukan?

p r i o r i t y [GaaHina] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang