"(Name), besok ayah akan pergi ke luar negeri untuk bisnis dan berlangsung selama dua tahun. Jadi ayah ingin agar kamu tinggal di rumah kakakmu." ucap sang ayah pada anaknya.
"Aku punya kakak ya?" sahut (Name), anaknya.
"Belum lama ini ayah menunjukkan fotonya, masa udah lupa?"
"Oh... aku gak pernah lihat kakak secara langsung. Lagipula, kenapa kakak gak tinggal dengan kita aja?"
"Kakakmu dari lama udah tinggal dengan kakekmu."
"Gitu ya ..." gumam (Name), "Kenapa gitu?" ujar (Name) lagi.
"Ya, begitulah. Nanti kamu juga tau." Sang ayah pun tersenyum.
"Lihat aja, deh, nanti. Ayo kita segera berkemas dan besok pagi kita akan menuju tujuan masing-masing."
"Kalau begitu, berarti selama kita pergi rumah ini akan kosong? Gimana kalau nanti berhantu?"
Terdengar sang ayah terkekeh. "Nak, otakmu fantasi banget. Ayah akan pikirkan hal itu, atau mungkin nanti ayah jual rumah ini."
"... Lalu, pas nanti ayah kembali, ayah tinggal dimana?"
"Di rumah kakakmu, lah."
"Ayah banyak akal juga, ya." ucap (Name) sambil bersweatdrop.
Ayah hanya tertawa kecil. "Ayo, waktu udah gak banyak."
=====
'Apa aku harus masuk?' batin (Name)
Ia merasa ragu untuk menekan bel pintu rumah yang asing baginya. Sesekali ia melirik ke arah perginya mobil Ayahnya yang sekarang sudah hilang dari pandangan.
(Name) menarik nafas lalu mulai menekan bel pintu beberapa kali. Tak lama kemudian, pintu terbuka dan memperlihatkan seorang laki laki yang lebih tinggi darinya tersenyum ramah. Laki-laki itu adalah BoBoiBoy.
"Ayo masuk." ucap BoBoiBoy mempersilahkan (Name) masuk lalu membawakan kopernya.
"Lama gak ketemu denganmu. Sekarang kamu udah besar, ya," ujar BoBoiBoy sambil memasuki rumah dan diikuti (Name).
(Name) hanya diam atau bisa disebut planga-plongo sambil mengikuti BoBoiBoy dari belakang. Ia bahkan lupa dengan nama kakaknya sendiri, jadi ia tak tau harus memanggil kakaknya dengan sebutan apa.
"Duduk aja dulu. Aku bakal merapikan kamarmu di sini." BoBoiBoy kemudian pergi ke salah satu kamar kosong di sana.
Masih sama, (Name) hanya duduk diam di sofa ruang tamu.
Hingga tak lama kemudian BoBoiBoy selesai lalu mempersilahkan (Name) untuk melihat ke dalamnya.
"Kamarmu di rumah ini, semoga kamu suka." ujar BoBoiBoy
"Emm, tentu, aku suka." sahut (Name)
"Baiklah kalau begitu, aku masih ada pekerjaan lain. Kamu beristirahat di kamarmu aja." BoBoiBoy pun segera pergi setelah berucap demikian.
'Aku gak kenal siapapun di sini. Gimana aku akan menjalaninya?'
•
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Sib's Power [✓]
Fantasy୨⎯ BoBoiBoy ori w/ Female!Readers ⎯୧ Tinggal serumah dengan kakak laki-laki yang lama tak pernah dijumpai, kupikir itu bukan ide yang bagus. Ia pasti akan menjadikanku ubab untuknya. Itulah yang muncul di benak (Name) saat ayahnya menyuruh agar ia t...