Chapter 14

914 121 2
                                    

Pagi ini, aktivitas kembali berlangsung seperti biasa. Tampak ada banyak anak sekolahan sedang menuju sekolahnya, sama halnya dengan BoBoiBoy dan kawan-kawan.

Awalnya, suasana tenang-tenang saja. Lalu, tiba-tiba sekitaran terasa gelap seperti saat matahari sedang dihalangi oleh awan kelabu di langit. Namun, yang ini bukanlah awan kelabu yang menghalang cahaya matahari, melainkan sebuah kapal angkasa besar. Sontak saja membuat sebagian siswa ataupun siswi heboh menatap ke atas.

"Woi, woi, apaan tuh?"

"Buset, gede banget."

"Sampai gelap ini sekolahan woi,"

"Mau ngapain itu?!"

Begitulah suara-suara bising dari dalam kelas yang sedang mengintip keluar jendela. Membuat (Name) kepo dengan kelakuan teman-teman sekelasnya, ia pun ikut mengintip ke atas dan terkejut.

"Woi! Itu apaan?! Asing banget makhluknya,"

"(Name), (Name), (Name), selamatkan kita."

"H-heh, kok pada panik? Emangnya ada apaan?"

"Mana gw tau! Tuh, tuh, lihat keluar!"

(Name) pun melihat keluar jendela, dan melihat makhluk-makhluk asing yang mulai berkeliaran menyerang. Ia lalu tampak berpikir, sebelum akhirnya menjawab, "Ya udah, evakuasi dulu murid-murid dan guru-guru di sini. Aku akan memastikan kalau ada alien yang masuk gedung." Kemudian, gadis itu berlari keluar dari kelas.

"Kami padamu, (Name)."

(Name) hendak berkeliling di sekitar gedung kelasnya dulu untuk memastikan, tetapi perhatiannya sempat teralih ke arah lapangan saat kini ia sedang ada di koridor. Ia menatap kaca jendela tersebut dan dapat melihat BoBoiBoy beserta kawan-kawan sedang bertarung dengan makhluk asing itu.

Lalu dari arah atas, (Name) terkejut dengan sosok makhluk asing yang melubangi atap dan melompat ke arahnya. Sontak ia berlari menuju tempat yang lebih sepi di sana dengan dikejar alien. Sialnya, makhluk-makhluk itu menggunakan senjata. (Name) pun berubah ke mode Plant lalu membalas serangan mereka di sela-sela berlari.

Di tengah perlarian itu, ia berpikir sesuatu. Apa alasan sebuah kapal angkasa alien datang tepat ke sekolah, dan menyerang orang-orang. Namun, ia urungkan dulu untuk mencari jawaban itu. Yang dipikirkannya sekarang adalah cara agar alien itu musnah dari sekolah atau bahkan dari Bumi.

Setibanya di ujung koridor lantai dua, ia mendapati banyak alien yang kini mengepungnya, dirinya pula sendirian. (Name) pun mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawan makhluk asing itu, tentunya juga mencoba untuk tetap terkendali. Jika tidak, sama saja dirinya dengan alien-alien itu.

Alien-alien itu berhasil (Name) tangani, dan (Name) sebenarnya sedikit lelah. Namun, ia tak ada waktu untuk beristirahat. Ia baru menghabiskan alien yang ada di lantai dua, belum lagi di tempat yang lain. (Name) pun memutuskan untuk melihat-lihat dahulu di sekitar gedung kelasnya.

Di saat itu juga, ia kembali dikejar alien yang tiba-tiba muncul. Kemanapun arahnya berlari, (Name) terus diikuti alien itu. Lalu, (Name) pun ada ide untuk menarik perhatian para alien itu untuk mengejarnya menuju atap sekolah.

"Haiya, apa sebenarnya ni?"

"Entahlah. Datang-datang dah serang, lebih baik kita habiskan mereka dulu!"

Kedua perempuan itu kini sibuk bertarung dengan alien-alien yang tak henti menyerang di daerah lapangan. Mereka hanya berdua di sana, sedangkan BoBoiBoy dan Gopal ada di bagian halaman begitu pula dengan Fang.

Tendangan dan pukulan diberi pada alien itu, dan dengan mudahnya mereka kalah. Mungkin bagi Yaya, Ying, dan yang lainnya ini hal yang mudah, jika saja alien yang sedang menyerang mereka berjumlah sedikit.

Dirasa alien yang menyerang di lapangan sudah habis, kedua perempuan itu segera pergi ke tempat yang lain untuk memastikannya juga. Sementara itu, BoBoiBoy dan Gopal juga sibuk di halaman depan gedung kelas 11, setelah tadi sudah sibuk di kawasan kelas mereka.

"Kenapa ada banyak di sini?!"

"Entahlah! Gak usah banyak omong dulu,"

Delapan lawan banyak, hal yang tidak begitu menyusahkan mereka sekarang. BoBoiBoy berpecah tujuh agar memudahkan mereka saat ini. Bagi mereka juga, alien-alien tak diundang ini mudah untuk dikalahkan.

Setelah alien di situ habis, mereka pun berpindah tempat. Di halaman depan sekolah ada Fang yang sibuk sendiri mengalahkan alien itu dengan mudah. Ia mengerahkan rimba bayang untuk menyerang para makhluk asing itu, meski jumlahnya banyak tetapi tetap saja mudah untuk dikalahkan.

Setelah yang di sana habis, ia memutuskan untuk mengecek di tempat lain. Kemudian, berakhir dengan berkumpul bersama keempat teman yang lainnya di pinggir lapangan.

"Bagaimana?"

"Di sekitar halaman depan gedung-gedung kelas udah gak ada alien lagi."

"Hm, di dalam gedung-gedung kelas juga."

"Di ruangan yang lain juga."

"Baguslah, kalau udah gak ada alien."

"... Kalian ngerasa ga, kalau alien-alien tadi gampang dikalahin?" sela Ying

Semua sontak terdiam sambil memikirkan ucapan Ying. "Iya, lah. Kayak gak ada tujuannya nyerang." ucap Gopal

"Lalu, kalian sadar gak kalau kita dikejar terus oleh aliennya, sampai pada akhirnya mereka habis," celetuk Fang

"... Ha'ah, lah. Jadi, apa sekarang aliennya udah habis?" ujar Yaya

Fang menggeleng, "Kita gak tau itu."

BoBoiBoy yang tadi sempat diam saja, seketika menunjukkan ekspresi jika baru ingat dengan sesuatu. "Kalian ada lihat (Name)?"

To Be Continued

Next:

"Sial! Darimana mereka datang?!"

Tzing!

Sib's Power [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang