Chapter 2

2K 209 2
                                    

"Bos, bos!" panggil sebuah robot kepada bos-nya.

"Apa?" sahut si bos.

"Aku ada berita baru! Ada anak baru yang saat ini selalu bersama BoBoiBoy."

"Hah? Dia ada kuasa? Dia sehebat apa memangnya?"

"Emm ... entah."

Plang!

Suara sebuah cangkir terlempar ke kepala robot tersebut, setelahnya muncul benjolan merah di bagian yang sehabis dilempari cangkir.

"Aduh, tuan bos. Tapi, dia tuh kelihatan mirip dengan BoBoiBoy. Mungkin itu adiknya."

Si bos terdiam, kemudian ia tampak menyeringai setelah mendapatkan suatu ide. Tawa jahatnya pun terdengar menggelegar di sekitar ruangan itu.

"Aih? Kenapa bos ketawa?"

"Huh ... kita akan culik dia."

=====

Siang ini, (Name) sedang berjalan pulang bersama BoBoiBoy dan kawan-kawannya setelah tadi bersekolah selama setengah hari. Setibanya di Kokotiam, mereka berenam pun duduk di tempat biasa.

"Nanti kita belajar bareng, mau, gak?" ujar Ying, memulai topik.

"Hadeh, bosan, tau. Mending nanti main game." celetuk Gopal

"Haiya, game terus. Sesekali belajar, lah." sahut Ying

"Hmm, daripada bosan karena itu, mending buat biskuit lah." usul Yaya

Seketika itu keempat kawannya merinding, tidak dengan (Name) karena ia tak tau kenapa mereka merinding setelah Yaya menyenggol biskuit. Yaya tak menyadari mereka berempat, ia menatap (Name) dengan binar mata penuh harap.

"Mau ya, (Name)?" tanya Yaya

(Name) tampak sedang memikirkan jawaban. Ia melihat ke belakang Yaya, yang disitu terdapat BoBoiBoy beserta Gopal yang sedang membuat tanda silang dengan tangan mereka. Raut wajah mereka juga seolah berkata "jangan mau!" begitu.

Namun, (Name) malah tak peka dengan itu. "Iya kak, kapan-kapan, deh."

Terlihat BoBoiBoy dan Gopal yang menghela napas berat, sedangkan Yaya tampak berbunga-bunga karena ajakannya diiyakan (Name).

Dari kejauhan, ada dua makhluk yang berjalan mengendap mendekati Kokotiam. Lalu, secara tiba-tiba mereka muncul di depan Kokotiam yang membuat orang-orang di sana terkejut, apalagi begitu ia menembakkan peluru di senjatanya.

"Pelindung bayang!" seru Fang sebelum akhirnya muncul sebuah kubah besar berwarna hitam-ungu yang melindungi mereka dari tembakan itu.

Setelah hujan peluru tersebut mereda, Fang menghilangkan kubah yang dibuatnya. Mereka pun bisa melihat si pelaku.

"Aku kembali, BoBoiBoy!" ucap sesosok yang berkepala kotak dan berwarna hijau, yang tadi menembakkan hujan peluru.

"Adudu?!"

"Untuk apa kau datang lagi!?"

"Oh ... cuma untuk penculikan," ucapnya, matanya sempat menatap ke arah kedai, yang di sana terdapat Tok Aba, Ochobot, serta (Name) yang sedang bersembunyi. Tadi juga (Name) tampak sempat mengintip keluar dan itu menarik perhatian Adudu untuk menatap ke arah situ.

"Eleh, palingan pada akhirnya kalah juga." cibir Gopal

"Oh, iya kah?"

Lalu, pertarungan melawan Adudu dan Probe terjadi di halaman Kokotiam. (Name) yang sedang bersembunyi sempat-sempatnya mengintip untuk melihat apa yang terjadi. Ia cukup kaget melihat mereka berlima tiba-tiba jadi pahlawan super dengan kekuatan.

Sib's Power [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang