Keesokan paginya, Yaya berjalan ke arah rumah BoBoiBoy yang dekat dengan rumahnya. Lengkap dengan style pantainya serta sebuah tas keranjang piknik.
"Kami berangkat ya, tok." ucap BoBoiBoy yang sudah siap ke pantai. Lalu, ia, (Name), dan Ochobot bergantian menyalim tangan Tok Aba
"Dadah, tok." pamit kedua manusia dan satu robot itu.
"Miaw." Serta satu lagi, pamit dari Cattus.
"Ha, baiklah, hati-hati di jalan."
Keempat makhluk itu segera keluar dari rumah. Mereka berlima pun segera berjalan menuju pantai. Dengan Cattus yang rebahan ria di atas tas keranjang yang dibawa Yaya.
"Apa isi tas itu, Yaya?" tanya BoBoiBoy
"Oh, hanya biskuit aku." jawab Yaya
"Biskuitmu?!" kaget BoBoiBoy, (Name), Ochobot
"Miaw!" Cattus pun reflek bangun dan melompat dari atas tas yang ia jadikan tempat tidur dadakan, dan mendarat di atas Ochobot.
"Eh, kenapa?" tanya Yaya bingung.
"E-enggak apa-apa." kikuk BoBoiBoy. Lalu perjalanan mereka berlanjut.
Btw, tadi (Name) ikut kaget saat tau isi tas-nya biskuit Yaya, karena ia pernah tak sengaja memakan biskuit itu, lalu ngik-ngok dan kejang-kejang. Namun, ia tak menunjukkan reaksi itu di hadapan Yaya. Lalu berbohong, mengatakan jika biskuitnya enak. Demi menjaga perasaan Yaya, atau agar Yaya tidak nge-reog.
Tibalah mereka berlima di pantai. Mereka segera menghampiri Gopal, Ying, dan Fang yang sudah tiba duluan di sana. Mereka hampir tak menyadari Papa Zola yang sedang duduk di atas--seolah ia adalah wasit permainan voli.
"BoBoiBoy, awas!"
BoBoiBoy yang tadi hanya jalan biasa, kini langsung oleng begitu bola voli menghantam kepalanya dengan keras. Berakhir ia tepar dengan tidak elit.
"Abang!" ujar (Name) panik, lalu menghampirinya.
BoBoiBoy segera duduk sambil memegangi kepalanya yang benjol, "Haduh, Gopal nih!" gerutunya
"Hei, kau tak apa-apa?!" Gopal kini sudah menghampiri temannya itu.
"Hem. Benjol sedikit, tapi tak apalah." BoBoiBoy segera berdiri dari duduknya.
"Hehe sorry." ujar Gopal sambil cengengesan.
"Sudahlah tuh, ayo main voli!" ajak Ying yang kini sudah membawa bola voli di tangannya.
"Ayo!"
Kemudian, terdengar suara peluit yang ditiup oleh Papa Zola. "Biar Papa yang membagi tim!" ujar pria itu.
Para remaja itu hanya menurut begitu tim mereka dibagi dua. Fang, Yaya, dan Gopal; serta BoBoiBoy, Ying, dan (Name). Sementara itu, Ochobot dan Cattus menyimak dari pinggir lapangan.
Permainan pun dimulai dengan servis dari Fang. Passing pertama dilayangkan, lalu dibalas Ying.
Semakin lama, permainan mereka jadi semakin di luar nalar. Sekarang saja, mereka bermain menggunakan kekuatan.
"Passing laju!" Setelah berseru demikian, bola di-passing dengan begitu kuat ke arah lawan.
"Passing padu!" balas Yaya, dengan passing yang tak kalah kuat dari Ying sebelumnya.
"Passing-an pelepah kelapa!" dengan barbarnya, (Name) melompat tinggi lalu memukul bola dengan sebuah pelepah kelapa.
"Woi, ini voli, bukan bultang!" tegur Fang, lalu (Name) hanya cengengesan setelah ditegur begitu.
"YEEYYY MASOOKKK!" seru (Name) girang, begitu bolanya tidak dibalas oleh tim-nya Fang, dan bola tersebut jatuh di dalam lapangan area lawan.
"Juancokk kenapa kagak di-passing balik!?"
===
Kini, permainan voli sudah berakhir, dan tak ada pemenangnya. Mereka berlima kini sedang istirahat sambil memakan bekal yang dibawa tadi, sedangkan Cattus diberi makan bakul.
"Akhirnya, ga ada yang menang." ujar (Name)
"Padahal tadi udah pada pakai kekuatan, masa bisa gak ada yang menang," sahut Ochobot
"Ya kan udah pada pakai kekuatannya, susah nyari menang." celetuk Ying
"Tapi gapapa! Seru tadi itu," ucap Gopal
"Si (Name) malah pakai pohon segede gajah buat mukul bolanya. Dipikir main kasti," sahut Fang
"Iya, iya, bang. Kamu juga tadi pakai tangan bayang ga sih? Yang gede itu,"
"Nah tu. Bisanya negur doang." celetuk Ying
"Udahlah tu,"
Gopal meneguk segelas minumannya sebelum akhirnya menyahut, "Main lagi yok."
"Ayo!"
•
To Be Continued
Next:
"... Kalian ngerasa ga, kalau alien-alien tadi gampang dikalahin?"
"Iya, lah. Kayak gak ada tujuannya nyerang."
"Lalu, kalian sadar gak kalau kita dikejar terus oleh aliennya, sampai pada akhirnya mereka habis,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sib's Power [✓]
Fantasy୨⎯ BoBoiBoy ori w/ Female!Readers ⎯୧ Tinggal serumah dengan kakak laki-laki yang lama tak pernah dijumpai, kupikir itu bukan ide yang bagus. Ia pasti akan menjadikanku ubab untuknya. Itulah yang muncul di benak (Name) saat ayahnya menyuruh agar ia t...