Di sinilah (Name) berada sekarang, di dalam kapal angkasa yang sedang dikendarai oleh seorang pria yang (Name) kenali sebagai salah satu gurunya di sekolah, yakni Papa Zola.
Katanya saat hendak pulang sekolah tadi, ada suatu panggilan darurat dari jam BoBoiBoy dan yang lain, lalu mereka segera pergi. (Name) pula terpaksa ikut karena di rumah memang sedang kosong. Namun, nanti (Name) hanya disuruh diam di dalam kapal bersama Papa Zola dan Ochobot.
Tak memakan waktu lama dengan menggunakan kekuatan teleportasi Ochobot, kapal angkasa itu sudah tiba di depan suatu station yang berbentuk seperti huruf T.
Segera saja kelima superhero kita pergi memasuki station TAPOPS, tak lupa sebelumnya BoBoiBoy kembali mengingatkan pada (Name) untuk diam saja di dalam kapal dan menjaga diri bersama Papa Zola beserta Ochobot. (Name) tentunya menurut, karena juga ia tak tau sedang ada apa dan dimana.
Selagi menunggu di sana, (Name) memutuskan untuk berkeliling di dalam kapal angkasa. Mengintip tombol-tombol pengendali kapal, mengetes ketahanan tembok dengan mengetuk-ngetuknya, mengintip keluar jendela, segala kelakuan ia lakukan, sampai membuat Ochobot bersweatdrop.
"Duduk, (Name)." tegas Ochobot sambil menarik tangan (Name). "Keliling-keliling begitu, kayak maling aja."
(Name) justru cengengesan. "Aku gak pernah tau tempat keren begini, jadi maklumi, dong."
"Oh ya, abang sama yang lain lagi ngapain di sana?" tanya (Name)
"Tadi ada panggilan darurat karena ada serangan di sana," ucap Ochobot sambil menunjuk station TAPOPS. "Itu namanya station TAPOPS asal kau tau. Sekarang, mereka berlima sedang berlawan."
"Oh ..." ucapnya sambil manggut-manggut, "Serangan apa?" tanyanya lagi
"Entah. Tapi pastinya mereka mampu mengatasi, hal kayak gini emang biasa terjadi."
"Oh ... biasa diserang?"
"Begitulah."
Di tengah obrolan manusia dengan robot terbang itu, Papa Zola menyela. "Ochobot ... dia adik BoBoiBoy, ya?"
Keduanya menoleh, "Ha'ah. Anak murid sendiri pun gak kenal?" ujar Ochobot
"Dia kan anak baru, belum ada Kebenaran tau tentang dia."
"Iya juga," gumam (Name). "Kalau gitu, saya (Fullname), adik BoBoiBoy dan anak murid Cikgu." ucapnya memperkenalkan diri.
"Oh, baiklah, baiklah. Kalau saya ... kamu dah tau, kalau saya Papa Zola, cikgu kamu dan kekasih kebenaran."
(Name) hanya terdiam melihatnya, sedangkan Ochobot bersweatdrop karena bukan pertama kalinya ia melihat sifat asli Papa Zola.
"Baiklah." jawab (Name) singkat.
Lalu, obrolan dilanjutkan sembari menunggu kelima remaja itu kembali. Sesekali Papa Zola bercanda untuk mengusir ketegangan yang tak luput dirasakan oleh (Name).
=====
Lama menunggu, hingga akhirnya kelimanya kembali dengan keadaan selamat. Kemudiannya mereka sudah diizinkan pulang ke Bumi. Setibanya di Bumi, semuanya pamit pulang ke rumah masing-masing karena nyatanya sudah seharian mereka pergi dengan berpakaian sekolah.
"Kami pulang." ujar BoBoiBoy dan (Name) saat tiba di rumah.
"BoBoiBoy, (Name), kalian habis darimana?" tanya Tok Aba yang ternyata sudah di rumah.
Setelah menyalim tangan kanan pria tua itu, BoBoiBoy menjawab, "Tadi ada panggilan darurat ke TAPOPS, (Name) pula terpaksa kami ajak." jelas pemuda itu.
"Hah? Kalian baik-baik aja, 'kan?"
"Kami gak apa-apa, tok. Lagipula, aku cuma diam di dalam kapal angkasa ... enggak ikutan bertarung."
"Syukurlah. Baru tadi atok pulang, dan gak ada siapa-siapa."
"Kalau begitu, kalian mending ganti baju dan makan, lalu istirahat."
"Baik, tok."
Setelah melakukan semuanya, BoBoiBoy dan (Name) kini ada di satu ruangan. Niat awal untuk belajar bersama hanyalah agenda semata karena mereka pada akhirnya kepincut mengobrol.
"Aku masih gak ngerti kejadian hari ini." ujar (Name)
"Tadi tuh kita jalan-jalan ke luar angkasa ya?"
"Bisa dibilang begitu," Tangannya yang sedang menulis pun dihentikan. "Tadi tuh, namanya station TAPOPS, yang tempatnya bentuk huruf T itu,"
(Name) mengangguk-angguk. "Tadi Ochobot juga bilang begitu ... TAPOPS tuh apa sebenarnya?"
Kemudian, BoBoiBoy menjelaskan tentang TAPOPS. Apa itu TAPOPS, apa saja tugasnya, pangkat anggotanya, dan sebagainya.
"Kadet doang ternyata," gumam (Name), tetapi masih didengar BoBoiBoy.
"Memangnya kenapa?"
"Kok kalah sama Kak Yaya dan Kak Ying?"
Seketika senyuman pemuda itu luntur, "Gak tau. Masa mereka baru join udah jadi kopral."
Terlihat (Name) berusaha menahan tawa, membuat si abang merasa gemas, ingin mencubit pipi adiknya hingga merah. "Gak usah ketawa, kamu juga gak jadi apa-apa di sana."
Seketika (Name) diam. "Aku kan gak punya kuasa."
"Nah, tuh tau."
"Udahlah, ayo lanjut belajar." BoBoiBoy kembali mengambil pensil, hendak menulis lagi.
"Emm ... aku penasaran, gimana misi pertama abang?"
Kegiatan pemuda itu terhenti. "Mau tau banget--"
"--Iyaa."
Pada akhirnya, mau juga BoBoiBoy jelaskan misi pertamanya sebagai anggota baru. Ketika ia diberi tugas untuk mencari sebuah powersphera di Planet Gurunda, lalu saat Komander Kokoci akan menjelaskan tentang planet itu, Gopal malah membantah seolah ialah jagonya dan langsung mengajak BoBoiBoy berteleportasi ke sana.
Untungnya, ada Yaya dan Ying yang sempat datang ke dalam kapal angkasa Kokoci sebelumnya. Mengetahui ada yang berbahaya di planet itu, dengan cepat kedua perempuan itu menyusul untuk membantu BoBoiBoy dan Gopal dari serangan seekor raksasa. Itu juga salah Gopal yang asal mengambil telur itu yang ia kira itulah powersphera-nya.
Pada akhirnya, mereka lolos dari raksasa itu, tetapi gagal dalam misi. Mereka tak diizinkan pulang sampai powersphera yang diminta ditemukan. Hingga pada akhirnya, mereka bertemu seekor kucing yang memiliki ciri spesifik seperti pohon kaktus, bahkan namanya saja Cattus.
Awalnya, mereka hendak memelihara Cattus jika saja ia tidak memakai kalung. Namun, ternyata kalung yang melingkari leher Cattus bukanlah kalung kucing dengan bel biasa melainkan sebuah powersphera yang sedang mereka cari, Bellbot.
Setelah melalui lika-liku dan sempat bertarung dengan Adudu yang ternyata juga mengikuti mereka demi powersphera itu, semuanya pulang ke Bumi dengan bersama Cattus.
Menyenggol Cattus, (Name) belum pernah melihat kucing yang katanya lucu itu. Lalu, apa benar ia terlihat seperti pohon kaktus? (Name) jadi penasaran, deh.
•
To Be Continued
Next:
"Apa maumu hah?!"
"Aku bukan menginginkan kalian ... tapi,"
Kreg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sib's Power [✓]
Fantasy୨⎯ BoBoiBoy ori w/ Female!Readers ⎯୧ Tinggal serumah dengan kakak laki-laki yang lama tak pernah dijumpai, kupikir itu bukan ide yang bagus. Ia pasti akan menjadikanku ubab untuknya. Itulah yang muncul di benak (Name) saat ayahnya menyuruh agar ia t...