KEESOKAN HARI
Pagi ini, merupakan hari baru memulai aktivitas baru. (Name) baru tau jika dirinya dan BoBoiBoy bersekolah di sekolah yang sama, itu juga karena hari ini merupakan minggu kedua bersekolah di tahun ajaran baru. Yang artinya (Name) masih tak tau banyak tentang sekolah SMA-nya itu.
Setelah kedua anak muda itu selesai bersiap, mereka keluar dari kamar masing-masing dan tak sengaja berpapasan. Karena memang kamar mereka ada di lantai yang sama dengan jarak pintu yang dekat dan berhadapan.
Keduanya saling menyapa, lalu pergi sarapan bersama di lantai satu. Ada seorang kakek dan juga sebuah robot kuning terbang. BoBoiBoy dan (Name) menyapa kakek tersebut yang tak lain adalah Tok Aba beserta robot kuning yang merupakan Ochobot. (Name) merasa mendapatkan banyak hal baru sejak kemarin tinggal di rumah ini.
Sehabis sarapan dan berpamitan pada Tok Aba, mereka berdua berangkat bersama.
"Abang, kita satu sekolah, 'kan?" tanya (Name), dan itu diangguki BoBoiBoy. "Biasanya abang berangkatnya gimana? Pakai kendaraan?" tanya (Name) lagi.
BoBoiBoy tersenyum dan menggeleng, "Abang biasanya jalan kaki, gak sendirian, tapi bareng teman-teman." Kini, (Name) yang mengangguk atas ucapan BoBoiBoy.
"Tenang aja, dari sini sekolahnya cukup dekat, kok. Anggap aja jalan kaki ini olahraga pagi. Biasain ya." (Name) kembali mengangguk mengiyakan, lalu ikut dengan BoBoiBoy.
Terlebih dahulu (Name) ikut BoBoiBoy mengajak beberapa teman untuk berangkat bersama bermodalkan jalan kaki. Hal baru ini akan menjadi kebiasaan baru untuk (Name) jalani seterusnya.
Selama perjalanan itu, keempat teman BoBoiBoy berkenalan dengan (Name). (Name) tentunya memberi respon yang baik pada keempat orang tersebut, dan akhirnya mereka semua berteman. (Name) terlihat cepat akrab dengan Yaya dan Ying, dua teman perempuan BoBoiBoy. Ketiga perempuan itu pun menghabiskan perjalanan dengan obrolan.
Hinggalah mereka tiba di sekolah, mereka berenam harus berpisah dengan (Name) yang pergi sendiri ke kelasnya, yaitu di kelas 10, sedangkan BoBoiBoy dan kawan-kawan ke kelas 12.
Satu hari bersekolah, kini tidak (Name) jalani sendiri, melainkan bersama kelima orang yang merupakan teman baru untuknya.
=====
Pukul 13.00, merupakan waktu pulang. Enam kumpulan makhluk kaki dua ini tengah berjalan, tetapi bukan langsung ke rumah, melainkan singgah dulu ke Kokotiam. Kedai koko milik Tok Aba, yang baru akan (Name) ketahui hari ini.
Setibanya di tujuan, keenam remaja itu menyapa Tok Aba dan Ochohot yang ada di dalam kedai kecil tersebut. Di halaman kedai terdapat beberapa meja-kursi. Halaman di sekitar kedai itu hijau, ada pohon rindang di dekatnya dan juga gazebo yang tak jauh dari kedai. (Name) mengagumi tempat ini. Kemudian, mereka berenam duduk di kursi depan kedai.
"Gimana sekolah kalian tadi?" tanya Tok Aba.
"Baik, tok. Kayak biasanya." jawab BoBoiBoy
"Baguslah kalau begitu--"
"--Ochobot, special ice chocolate satu!" ucap Gopal tiba-tiba.
"Siap." ucap Ochobot, kemudian segera membuatkan pesanan anak itu.
"Nah, jangan taunya order aja, bayar jugalah hutangnya." ucap Tok Aba.
"Ehehehe, besok, ya."
"Besok, besok." cibir Tok Aba.
Meskipun Gopal hobi ngutang dengan alasan harga teman, Tok Aba ataupun Ochobot tetap meladeni pesanannya. Kadang jika sudah menumpuk, Gopal akan membayar hutang-hutangnya ataupun ayahnya yang datang untuk membayarkan hutang anaknya.
Kemudian, enam gelas special ice chocolate tersaji di hadapan mereka. Tak lupa mengucapkan terima kasih, barulah mereka menikmati minuman masing-masing. Sambil minum, mereka bercengkrama tentang banyak hal, sesekali juga (Name) nimbrung.
Di hari Senin begini memang tak banyak pelanggan datang, palingan sebagian besarnya sibuk bekerja. Jadinya, Tok Aba dan Ochobot tak begitu sibuk hari ini. BoBoiBoy pun tak perlu banyak membantu.
Hingga tak terasa waktu berlalu, jam pun sudah menunjuk pada pukul tiga sore, teman-teman BoBoiBoy mulai pulang ke rumah masing-masing.
BoBoiBoy menatap ke arah (Name), yang kini sedang sibuk dengan handphone. Sepertinya, ia jadi diam saja karena pembicaraan mereka berlima tadi, yang cukup tidak (Name) mengerti.
"BoBoiBoy, (Name), gak pulang? Setidaknya buat ganti baju," tegur Tok Aba yang membuat kedua remaja itu menoleh ke arahnya.
"Atok gak perlu dibantu-bantu?" tanya BoBoiBoy
"Gak apa, udah ada Ochobot, kok."
Mereka berdua pun menurut, lalu segera pulang ke rumah. Di rumah, mereka hanya pergi ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian, setelahnya ternyata mereka juga keluar kamar secara bersamaan.
"Mau kemana?" tanya BoBoiBoy
"... Kedai." jawab (Name)
"Baiklah, ayo."
"Eh? Abang mau ke sana lagi?"
"Iya ... kebetulan nih, apa ikut-ikutan?"
(Name) menatapnya datar. "Enggak, ya udah ayo."
BoBoiBoy hanya tersenyum tipis, lalu mengajak (Name) kembali ke Kokotiam. Di sana, mereka tak banyak membantu karena memang tak banyak yang perlu dibantu.
Lalu akhirnya, sore tiba. Mereka berempat pun segera menutup kedai kemudian pulang ke rumah. Melakukan makan malam, lalu tak ada aktivitas spesial lainnya. Hanya waktu untuk istirahat.
"(Name),"
Mendengar namanya dipanggil, gadis itu menoleh ke arah abangnya. "Iya?"
"Di kelas kamu punya teman, gak?"
"Emm ... ada aja, kok. Kenapa nanya?"
"Ah, enggak. Kamu soalnya sering sama abang, kan abang juga gak tau gimana pergaulan kamu di kelas."
"... Abang kira, aku gak punya teman?"
"Ya, mungkin begitu?"
(Name) menggeleng. "Gak usah khawatirkan itu."
"Emangnya abang khawatir?" ucap BoBoiBoy dengan senyuman ambigu.
Seketika, (Name) menurunkan senyumannya. Abangnya lalu terkekeh. "Bercanda, (Name)."
•
To Be Continued
Next:
"Aku kembali, BoBoiBoy!"
"Adudu?!"
"Untuk apa kau datang lagi!?"
[ Revised: 5 Juni 2023 ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sib's Power [✓]
خيال (فانتازيا)୨⎯ BoBoiBoy ori w/ Female!Readers ⎯୧ Tinggal serumah dengan kakak laki-laki yang lama tak pernah dijumpai, kupikir itu bukan ide yang bagus. Ia pasti akan menjadikanku ubab untuknya. Itulah yang muncul di benak (Name) saat ayahnya menyuruh agar ia t...