Chapter 18

1K 99 1
                                    

BoBoiBoy, Gopal, beserta (Name) tiba di bagian belakang Markas Elv. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan juga harus tetap berpura-pura, seprofesional mungkin agar tidak ketahuan oleh siapapun.

"Hadeh, istirahat lagi lah." keluh Gopal

"Ish, kau ni. Kemarin malam udah dapat tidur sampai lelap juga," celetuk (Name)

"Tapi, penat tau."

"Sudahlah. Ayo kita segera masuk." ujar BoBoiBoy

Mereka bertiga memanjat pagar besi tersebut agar bisa masuk ke dalam halaman markas. Saat baru turun dari pagar, ternyata di luar markas dikelilingi penjaga. Namun, tetap saja mereka lewati.

"Eh, kenapa ada tukang sapu pula?" celetuk salah satu penjaga.

"Eum ... kami diperintah tuan di sini untuk membersihkan tempat ini," sahut (Name)

"Oh, iya kah?"

Di sedang lengah, BoBoiBoy berubah menjadi BoBoiBoy Thorn lalu mengikat penjaga itu. Penjaga-penjaga yang lain pun teralihkan perhatiannya, lalu segera menyerang mereka.

Hingga pada akhirnya, para penjaga berhasil dikalahkan. (Name) menatap mereka dengan seringai di wajah, lalu menyusul BoBoiBoy dan Gopal untuk segera masuk.

Sementara itu di dalam markas, lebih tepatnya di ruangan yang dijadikan penjara untuk mengurung Yaya, Ying, dan Fang. Sudah dari awal dikurung mereka mencoba kabur, tapi mereka tak bisa.

Sebab, jam mereka diambil oleh Elv dan diletakkan di ruangan yang sama, hanya saja diamankan di dalam kotak kaca dengan sensor sentuh yang aktif jika disentuh orang selain Elv.

Melihat ada seorang penjaga yang masuk, Fang mulai memutar otaknya. Lalu, ia terpikirkan suatu ide yang mungkin akan menyelamatkan mereka.

"Hei, kau," Panggilnya pada penjaga tersebut, membuatnya menoleh, "Boleh kau bukakan kurungan ini?"

"Hah? Untuk apa?"

"... Aku ingin ke kamar mandi. Kau tak mungkin tega 'kan membiarkanku menahannya."

Penjaga itu tampak berpikir, "Iya juga. Ya sudah, aku bukakan. Tapi kau harus benar-benar ke kamar mandi."

Fang mengangguk, lantas penjaga itu membukakan kunci di kurungannya Fang. Yaya dan Ying memperhatikannya, mereka pun mengerti kemana arah kelakuan Fang itu.

Kemudian, saat Fang sudah keluar, ia langsung menendang penjaga tersebut sampai pingsan. Mengambil kunci di tangannya lalu segera membuka kurungan Yaya dan Ying.

"Bijak lah, Fang," puji Ying

Fang hanya tersenyum menanggapinya, "Ayo ambil jam-nya."

Mereka bertiga pun mendekat ke tempat dimana jam mereka disimpan. Memang hanya disimpan di dalam kotak kaca transparan di atas meja, tetapi itu dilindungi sensor sentuh. Jika orang selain Elv menyentuhnya, maka alarm di dekat situ akan berbunyi secara otomatis.

"Yaya, Ying, coba cari cara untuk mematikan alarmnya."

"Haiya, gampang itu ma." Lalu dengan mudahnya Ying menekan tombol di samping alarm merah itu. Yang tadinya menyala, warnanya jadi meredup.

Fang hanya geleng-geleng kepala. "Emang lemah ya," ujarnya, lalu segera mengambil jam miliknya, begitu juga dengan Yaya dan Ying. Setelahnya, mereka bertiga segera keluar dari ruangan itu.

"Bang, kalau kita diserang lagi, aku ngapain dong?" tanya (Name)

"Diam aja. Kan kamu gak ada kekuatan."

"Gak usah khawatir, (Name), nanti kekuatanmu pasti balik!" celetuk Gopal

"Beneran?"

"Iya. Abang kau dulu udah pernah disedot kekuatannya, tapi pada akhirnya balik lagi kekuatannya."

Mereka kini ada di lantai dua Markas Elv. Mencari-cari keberadaan Elv di sana, yang entah ada dimana.

Kemudian, mereka dikejutkan dengan sesuatu yang melesat di samping mereka.

"Elv?!"

"Oh ... rupanya kalian kembali untuk kalah."

Lalu dari depan mereka, muncul sosok Elv dalam mode Plant. (Name) menatap pria itu geram, ingin cepat-cepat mengambil kembali kekuatan tersebut sebelum disalahgunakan lebih lanjut.

"Sudah siap kalah?" ujar Elv

"Aku yang harusnya bertanya,"

Kemudian, BoBoiBoy berpecah empat, dan dua pasang itu bergabung menjadi fusion Supra beserta Glacier.

(Di animasi orinya ga ada begini, tapi saya adain aja di sini)

Mereka berdua, ditambah Gopal menyerang Elv. (Name) tak tau pula harus apa, mana bisa dirinya yang tak memiliki kekuatan melawan Elv yang sedang menggunakan kekuatannya.

Elv membalas ataupun menghindari serangan mereka dengan mudah. Meski dari dalam dirinya, Elv sebenarnya merasa kesusahan menggunakan kekuatan tersebut semenjak ia sudah menyedot Plant.

Rasanya, seperti ia sedang melawan dirinya sendiri yang ingin bunuh diri. Seperti ada gejolak dalam tubuhnya untuk melukai diri sendiri. Apa mungkin Plant, menolak Elv sebagai tuannya dan menggunakannya?

Pertarungan mereka semakin panas. Lalu, tubuh Elv terdorong akibat serangan dari Supra. Karena dorongan tersebut, seketika saja ada sesuatu yang seolah keluar dari tubuh Elv. Sesuatu itu, bentuknya seperti manusia, tetapi warnanya putih-hijau transparan.

'Plant?'

To Be Continued

Next:

"Hukuman untukmu karena kelakuanmu waktu itu,"

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Aku kurang tau. Aku akui, pertarungan ini begitu rata ... karena kau lawan yang lemah."

Sib's Power [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang