Chapter 4

1.4K 182 2
                                    

KEESOKAN HARI

Di salah satu ruang kelas 12, atau lebih tepatnya ruang kelas BoBoiBoy dkk, tampak tak begitu ramai karena masih begitu pagi untuk memulai pembelajaran. Yang baru datang pun hanya mereka berlima ditambah beberapa murid lainnya.

"Haiya, semangat sedikit lah. Masih pagi juga." ucap perempuan bersuara cempreng yang kita kenal sebagai Ying, pada Gopal yang pagi ini tampak malas menjalani hari.

"Hadeh. Gimana mau semangat, hari ini Papa Zola yang ngajar dan pastinya nanti dikasih latihan soal yang absurd." keluh Gopal

"Gak salah," sahut BoBoiBoy yang memang ada di sana dan tak sengaja ikut mendengarkan obrolan mereka.

"Tapi, lebih gak enak lagi kalau yang ngajar istrinya." celetuk Fang

"Ha'ah, semua harus bersih dan rapi, gak ada yang boleh geser dari tempatnya ... kalau gak, ya begitulah yang terjadi." ucap Yaya

"Jadi intinya, dua-duanya gak ada yang benar-benar benar." ucap Gopal, yang membuat mereka berempat menatapnya heran.

"Ngomong apa, sih." cibir Fang dengan suara kecil.

"Tapi ... kalau diajar Mama Zila, gak begitu buruk kan?" ujar Yaya

"Iya wo, itu orang sangat mencintai kebersihan dan kerapian." sahut Ying

Para laki-laki hanya bersweatdrop sambil mendengarnya.

Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Membuat Gopal semakin pundung saat tau guru kesayangan mereka akan masuk.

Lalu, terdengarlah hentakan kaki yang keras di depan pintu. "Selamat pagi anak-anak murid kebenaran!" seru Papa Zola.

Yaya pun memberi instruksi agar seisi kelas berdiri, dan memberi salam. Setelahnya, semua kembali duduk.

"Hari ini, Cikgu ada kejutan untuk kalian,"

"Kejutan?!" sahut Yaya dan Ying semangat.

"Iya. Kejutannya ialah ..."

Menunggu ucapan rumpang itu lengkap, semua tengah berharap Papa Zola mengucapkan hal yang membahagiakan.

"UJIAN DADAKAN MATEMATIKA!"

"YEAYY!"

"TIDAAAKK."

=====

Waktu pulang sekolah akhirnya tiba. Enam serangkai terlihat sedang berjalan bersama ke Kokotiam setelah berganti pakaian di rumah masing-masing.

Melihat keadaan kedai, BoBoiBoy berkomentar, "Sedikitnya pelanggan."

"Ha'ah. Sekarang 'kan lagi di jam sibuk, gak banyak yang datang." sahut Tok Aba.

"Kalau gitu, boleh dong kita jalan-jalan." celetuk Gopal

Seketika yang lain mencibir. Yang anak ini ketahui selain game, ya jalan-jalan dan bersenang-senang. Tak ada niat improvisasi kepintaran bidang akademik, gitu?

Di kala itu, Yaya melihat seekor kucing datang ke arah mereka. "Eh, ada Cattus datang."

"Miaw." ngeongnya dengan ekspresi lucu.

(Name) mengamati kucing tersebut, lalu ia teringat dengan obrolannya bersama BoBoiBoy kemarin. Kucing dengan ciri seperti pohon kaktus, apakah ini? ASTAGA, MEMANG BENAR-BENAR LUCU.

"Tumben kau datang ke sini." Ying pun berjongkok, lalu mengelus kepala Cattus.

"Emangnya Papa Zola kemana, sampai kucingnya lari ke sini?" ujar BoBoiBoy

Sib's Power [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang