Beberapa puluh tahun lalu, dua orang terduduk di taman kota. Setelah kejadian yang sangat besar dan luar biasa terjadi pada mereka, kini keduanya bernafas lega.
"Katanya 25 tahun yang akan datang, bakal ada buku yang sama." ucap salah satu dari mereka, yang merupakan perempuan dengan surai kecoklatan sebahu.
Laki-laki yang berada di sampingnya pun menoleh, memasang wajah khawatir. "Lagi? Semoga aja nggak terjadi hal yang nggak enak, kira kira siapa ya yang bakal dapet buku itu." ditengah ke khawatirannya, dia menjadi sedikit penasaran buku berikutnya akan ada ditangan siapa.
Perempuan itu berdehem, memikirkan hal yang sama dengan laki-laki di sampingnya. Kemudian bahunya terangkat dia tidak tahu siapa yang akan mendapatkan buku yang sama. Hanya diberitahu tentang 25 tahun itu oleh seorang wanita paruh baya.
Menghembuskan nafas pelan, dia menoleh pada laki-laki itu. Sesekali dia akan menepuk pucuk kepala sang laki-laki. Dia selalu berharap, jika bersamanya dunia harus memberikan takdir yang indah.
"Johan, ayo berjuang bersama untuk ke depannya." Dia tersenyum penuh harap.
"Ayo."
Jari kelingking mereka bertaut. Senyuman yang tak memudar dari keduanya membuat sore itu seakan menjadi lebih sejuk.
------
>𝐂𝐮𝐩𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐎𝐮𝐫 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝<
KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
Fantasy"Kenapa sih takdirnya harus kayak gini?" "Takdir itu nggak salah Starla, cuman dunia kita berbeda ingatlah bahwa aku itu karakter fiksi." "Terus kenapa kamu bisa disini dan hidup layaknya manusia?" Jika sebenarnya dua dunia ini bisa bersatu, Starla...