"I WANT IT, I GET IT"
"YYAA!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA IBUKU!" jimin meluru kearah seokjin dengan wajah penuh amarah setelah melihat ibunya terduduk ditanah tanpa ada seorang pun yang menolong.
"dan apa yang kalian lihat, kenapa semua diam?!" marah jimin lalu berusaha mengangkat tubuh ibunya untuk kembali duduk dikursi roda.
"jimin..dengarkan dulu-"
"PLAK!"
"tuan seokjin!" seo hwa menangkap tubuh seokjin yang sedikit terhuyung sesaat setelah menerima tamparan dari jimin,
"jangan besar kepala karena daddy akan menceraikan eommaku, ingat..aku masih ada disini, aku masih berstatus sebagai pewaris sah ayahku jeon jungkook!"
Dengan menahan air mata dan rasa sakit dipipinya seokjin mengatakan "kau akan menyesal!" pada jimin sebelum akhirnya meninggalkan rumah kaca yang sudah tidak menarik perhatiannya lagi.
Diikuti oleh seo hwa seokjin berjalan dengan cepat menuju kamar, hingga sampai dikamarnya seokjin meminta seo hwa untuk keluar dan tidak menganggunya. Meskipun khawatir seo hwa tetap menuruti perintah tuannya dengan tetap berdiri didepan kamar pintu seokjin.
"hey seo hwa apa yang kau lakukan?" hoseok dan yoongi yang sudah berpakaian rapi karena akan menghadiri arisan bersama koleganya bertanya pada seo hwa,
"tu..tuan jimin menampar tuan seokjin hingga bibirnya berdarah, saat ini saya belum mengobati luka dibibirnya"
"what?! Lihat yoongs..apa yang aku katakan padamu menjadi kenyataan! Jimin pasti punya niat jahat, dan seokjin yang polos mau saja dibodohi oleh air mata buaya jimin"
yoongi sejenak berpikir, ia tahu bahwa yang dikatakan suaminya 100 % benar.
"lalu apa yang kau tunggu , hubungi hyung mu!" yoongi segera melempar ponsel miliknya pada hoseok yang langsung digunakannya untuk menghubungi jungkook.
...
"damn! Aku rasa akan ada perang dunia ke 3, dari suaranya aku yakin hyung sangat marah. Yoongs lebih baik kita pergi sekarang, sebelum kita menyaksikan jungkook hyung mengamuk"
"kau benar lets go, oh..seo hwa tetap berdiri disini jika kau mendengar suara yang mencurigakan minta tolong staff untuk mendobrak pintu kamar ini"
"saya mengerti tuan, dan hati-hati dijalan"
30 menit kemudian jungkook menaiki tangga mansion nya dengan secepat kilat setelah mendengar kabar bahwa seokjin ditampar oleh jimin.
"seo hwa..seokjin belum keluar?" tanya jungkook,
"belum tuan, saya sangat khawatir" seo hwa terlihat seperti ingin menangis, takut jika tuannya kembali melakukan tindakan nekat.
"minggir.."arah jungkook sebelum mendobrak pintu kamarnya,
Sesampainya didalam kamar jungkook tak menemukan suaminya ditempat, melainkan ia mendengar suara air dari dalam kamar mandir.
"chagiya.." jungkook memanggil seokjin yang kini berdiri telanjang dibawah shower,
Mendengar namanya dipanggil seokjin menoleh, memperlihatkan tubuh basah dengan perut hamilnya yang mungil menambah kesan sexy.
"oppa..kenapa kau pulang?"
Jungkook berjalan kearah seokjin, dari suaranya jungkoong tau bahwa suaminya menangis ditambah mata merah dan sedikit lebam diujung bibirnya membuat jungkook merasa bersalah atas perilaku jimin hingga membuat suaminya terluka.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Distance
Fiksi PenggemarDiusianya yang masih 21 tahun, seokjin harus terjebak didalam keluarga konglomerat yang saling berkompetisi untuk memperebutkan posisi tertinggi sebuah perusahaan raksasa yang dimiliki oleh dinasty jeon secara turun temurun. Menjadi satu-satunya ang...