CHAPTER 19

1.4K 135 34
                                    


"BYE, KOREA"


Bersama Crystal dan Jonsu, seokjin kini membersihkan taman halaman belakang rumahnya. Belajar sembari bermain adalah hal yang seokjin terapkan pada kedua anaknya yang mengenyam pendidikan home schooling. Setelah kepindahannnya ke Canada, namjoon mengatakan pada seokjin untuk tidak keluar dari rumah sebelum jungkook kembali.

Meskipun seokjin berulang kali bertanya alasan mengapa dirinya dan juga kedua anaknya tidak diperkenankan keluar rumah namun jawaban namjoon tetap satu yaitu demi keamanan. Hal inilah yang membuat seokjin harus kreatif dalam memberikan pengertian serta pembelajaran kepada kedua anaknya.

"crystal..jonsu, jangan lepas sarung tangan kalian saat memegang pupuk mengerti? " arah seokjin kepada kedua anaknya yang sedang memberikan pupuk diatas tanah,

"appa...pupuk ini habis.." crystal berlari kearah seokjin membawa bungkus pupuk yang sudah kosong,

"thank you sudah memberi tahu appa, appa akan menulis didaftar belanjaan agar uncle namjoon mengirimkannya" crystal meloncat kecil setelah diberi ciuman dipipi oleh appanya.

Mengambil buku dan kertas yang biasa ia pakai untuk mencatat barang belanjaan seokjin menulis beberapa kebutuhan yang sudah habis maupun sudah hampir habis untuk diserahkan kepada penjaga rumah yang akan melanjutkannya kepada namjoon.

Kembali ketaman seokjin bersiap menggunting seluruh bunga lavender yang kini sudah kembali layu, 4 kali menanam dan 4 kali bermekaran namun jungkook tidak juga datang. Hal ini lah yang membuat seokjin bertekad untuk tidak lagi menanam bunga lavender karena merasa sudah lelah menunggu.

"oppa..sudah 4 tahun dan kau tak kunjung kembali? Kau lupa padaku, crystal dan jonsu? Aku marah padamu, aku membenci bunga lavender..aku tidak akan pernah menanam bunga lavender lag-"


"daddy!!!!! Daddy!!! Appa!! Daddy pulang!" seokjin tersentak saat ia mendengar putrinya mengatakan bahwa jungkook telah kembali. Menghapus air matanya secara kasar seokjin kini melihat kearah putri dan putranya yang sedang memeluk kaki seorang pria dengan rambut panjang beruban dan sorot mata yang penuh dengan kesedihan serta kerinduan.

"oppa.." bisik seokjin, bibirnya kelu..ia ingin berlari namun kakinya terasa lemah. Saat pria tersebut mengangkat tubuh kecil putranya untuk dipeluk seokjin terduduk dan menangis pilu.


"chagi..." tangisan seokjin semakin kuat terdengar,

"aku merindukan-"

"stop! Aku membencimu oppa!" jungkook meletakkan jonsu kembali berdiri, berlutut didepan seokjin..jungkook memeluk suaminya yang sudah menangis haru.

"4 tahun! Aku menunggu mu 4 tahun! Hari ini..jika kau tidak datang aku memutuskan untuk membenci bunga lanvender! Hari ini jika kau tidak datang aku memutuskan untuk menikah lag-"

"I love you!" jungkook mengecup bibir seokjin,

"kau tidak akan menikah dengan siapapun kecuali aku chagiya"

"kau cemburu?!"

"tidak, aku hanya memberikan peringatan" senyum seokjin merekah,

"I love you too oppa, I miss you. Anak-anak juga merindukanmu. Oh..Jonsu baby, daddy.." seokjin berniat memperkenalkan jonsu kepada jungkook, namun jonsu langsung memeluk jungkook dan tertawa riang..

"dadd..ddaddy .." seokjin tersenyum bangga saat jonsu langsung mengenali jungkook sebagain ayahnya karena seokjin yang selalu memperkenalkan jungkook kepada jonsu lewat beberapa foto yang ia miliki.

The DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang