CHAPTER 16

1.2K 112 24
                                    


"PELINDUNG"


"appa...." Crystal berlari saat ia melihat appanya berdiri disamping mobil berwarna hitam didepan tepat didepan teras utama sekolahnya.

"baby..princess, appa miss you..bagaimana harimu disekolah?"

"princess miss you too appa, crystal senang disekolah"

"selamat sore Tuan jeon seokjin, hari ini crystal mendapatkan 5 bintang. Dia sangat berani saat tampil depan orang banyak" wali kelas crystal memberikan laporan kepada seokjin. Hal ini menjadi pemandangan yang wajar dimana setiap guru akan memberikan laporan kegiatan para murid yang bersekolah disekolah privat, dimana hanya ada 7 orang siswa disetiap kelasnya agar sang guru diharapkan lebih dapat memperhatikan tumbuh kembang serta kegiatan para siswanya disekolah.

"terimakasih Eun hye sonsengnim, crystal memang sangat suka tampil dia tidak pernah demam panggung sedikitpun"

"anda benar Tuan jeon seokjin, kalau begitu saya permisi. Crystal bye bye.. see you tomorrow"

"hihi..see you tomorrow teacher". Crystal melambaikan tangannya kepada sang guru kemudian masuk kedalam mobil bersama seokjin,

"appa~ crystal ingin bertemu daddy"

"sekarang kita menuju kantor daddy mu, sabar. Dan ini..makan snack mu. Pak supir... bawa kami kekantor suamiku"

"baik tuan jeon seokjin".

____

"tuan..sudah sampai" seokjin terbangun dari tidurnya saat supir memberitahukan bahwa mereka telah sampai digedung perkantoran jungkook.

Melihat putrinya yang juga tertidur, seokjin memutuskan untuk menggendong crystal karena ia tidak tega untuk membangunkan crystal yang nampak kelelahan.

"pak supir.. jika sudah selesai memarkir mobil tolong bawakan paper bag yang berisi kue itu lalu letakkan dipatry kantor, katakan pada karyawan bahwa semua kue itu gratis. terimakasih"

"baik tuan seokjin, saya mengerti".

Menggendong crystal yang tertidur seokjin berjalan dengan begitu perlahan, selain karena berat tubuh crystal seokjin juga merasakan sedikit repot dengan tas dan kotak makanan yang sudah ia siapkan untuk jungkook.

"hi..selamat sore" sapa seokjin ramah kepada resepsionis lalu berjalan menuju lift, namun baru saja ingin melangkah resepsionis tersebut berteriak menghentikan langkah seokjin.

"anda tidak memperlihatkan kartu identitas anda, berikan kartu identitas anda dan jam berapa anda memiliki janji dengan Mr.Jeon" seokjin mendadak kebingungan dengan sikap resepsionis tersebut,

"sorry..apa kau baru?"

"baru ataupun lama, anda tetap harus memperlihatkan kartu ident-"

"oh my god, tuan jeon seokjin..apa yang anda lakukan disini?kenapa anda tidak pergi keatas?"

"Mina..kau pindah tugas?" seokjin yang mengenal resepsionis yang dulu pernah ia temui,

"iya tuan, sekarang saya trainer resepsionis. Tuan seokjin..mari saya bantu, anda seharusnya segera keatas"

"tidak apa-apa mina, resepsionis ini meminta kartu identitasku. Mungkin dia ingin mengecek-"

"tuan seokjin kami mohon maaf, su yong pasti belum mengingat wajah anda. Su yong, beliau anda tuan jeon seokjin, beliau suami dari Mr Jeon, tuan seokjin tidak memerlukan janji ataupun pengecekan kartu identitas untuk bisa menemui Mr.Jeon jung-"

The DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang