10 : Just take it off

1.7K 324 47
                                    

"Kau bilang mereka berpengalaman, tapi kau lihat apa yang terjadi, Neji?"

Brak!

Sasuke menggebrak meja kerjanya, Neji yang duduk di sofa terlonjak pelan. "Lima belas orang mati!"

"Aku merekrut mereka di pasar gelap! Ibiki atau siapa itu namanya mengatakan jika mereka adalah yang terbaik!" Neji berteriak, mencari perlindungan dibalik ucapannya. Semenjak Sasuke mengancamnya menggunakan pistol tempo hari, ia menjadi takut untuk memberontak——meski hanya sedikit——pada pimpinan Black Eye itu.

Uchiha Sasuke ternyata lebih berbahaya dari dugaannya.

Kemarin lusa, Neji mendatangi pasar gelap di pinggiran Sakai. Seorang pria berpakaian serba hitam——bernama Ibiki——menawarkan jasa pembunuh bayaran, yang mana menyediakan tentara-tentara pemberontak profesional. Tentu Neji tertarik, kata profesional membuatnya membayangkan sebuah keberhasilan, sehingga ia menyerahkan seluruh uang pemberian Sasuke pada Ibiki.

Tapi apa-apaan?

Mengapa lima belas pembunuh bayaran itu justru mati terbunuh?

Mengapa Hinata masih hidup tanpa sedikitpun terluka?

Keparat yang sudah ia sewa mahal-mahal itu ternyata tidak berguna!

"Jangan salahkan aku, mungkin Namikaze Naruto memang hebat," ujarnya, lantas menelan ludah. Takut bila Sasuke tersinggung dan marah, namun pria Uchiha itu justru terlihat sedang berpikir. "Kita ... sekarang akan bagaimana?"

Kedua kelopak mata Sasuke terpejam, terlalu bingung untuk mengambil langkah. Ia kembali ke Jepang satu hari setelah Itachi dinyatakan wafat. Meninggalkan seluruh bisnis ilegalnya di sana, ia buru-buru pulang untuk menyambut mayat sang kakak, lantas geram setengah mati saat tahu bahwa Namikaze Naruto adalah pelakunya.

Pelaku yang membunuh cecunguk semacam Itachi.

Kakaknya itu satu tahun lebih tua, namun kerja otaknya jauh lebih rendah dari dirinya. Mungkin sebab itulah ayahnya——Fugaku——menyerahkan bisnis ilegal Black Eye kepada dirinya.

Menjadikan dirinya pemimpin bayangan dengan membuat Itachi menjadi aktor utama. Kakaknya itu tidak pernah sekalipun menjadi pemimpin Black Eye yang sebenarnya.

Ia yang memberi komando, sementara Itachi yang memberi perintah pada anggota. Satu hal yang patut dipuji dari Itachi hanyalah kemampuannya bertarung, selain itu semuanya minus.

Karena yang sempurna hanya dirinya, hanya Uchiha Sasuke seorang.

Itachi selalu menjadi tameng bila terjadi bentrokan dengan kelompok lain, misalnya kelompok Hades. Sasuke memulai pengkhianatan pada Hades demi mencari keuntungan, namun akhirnya mendapat kerugian tak terbayarkan dengan kehilangan 50 orang. Selepas itu ia menyusun rencana untuk membalas dendam, kemudian Namikaze Minato mati setelah tiga tahun penyusunan taktik.

Namun, Sasuke tidak pernah memperkirakan jika Namikaze Naruto akan menembak ayah dan ibunya.

Satu hari setelahnya, Sasuke mengurus bisnis Black Eye yang merambah ke luar negeri. Ia menyerahkan tanggungjawabnya di Jepang pada Itachi——sembari sesekali mengawasinya lewat Kabuto. Dan tepat satu minggu sejak kematian Minato, ia meminta Itachi untuk membunuh Namikaze Kushina. Pembunuhannya gagal, akhirnya wanita berambut merah itu hanya lumpuh.

Tak lama setelahnya, ia mendengar Namikaze Naruto menikah, dan baginya itu adalah alarm untuk membalas dendam. Ia pulang ke Jepang secara diam-diam dan menarik istri Namikaze ke ranjang. Ia menikmati tubuhnya, bertukar keringat dengan Shizuka, lalu mengirimkan foto persetubuhannya pada Namikaze Naruto.

Sacrifice [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang