Air yang turun dari langit semakin deras. Udara dingin pun semakin menusuk.
Asahi sudah sampai di depan kolidor keluar kampus. Ia ingin pulang, tetapi hujan malah semakin deras mengalir.
Asahi merasa menyesal menolak ajakan Yedam untuk pulang bersama jika seperti ini.
Sekali lagi, Asahi mendongak menatap betapa gelap nya langit. Ia menghembuskan nafas nya, lalu memajukan bibir nya. Kecewa.
Seseorang lelaki di samping Asahi membuka payung. Membuat Asahi refleks menatap nya terkejut.
Orang tersebut tersenyum manis, Asahi tak dapat melihat nya. Sebab wajah itu tertutup masker hitam. Akan tetapi lengkungan di bawah mata nya menjelaskan jika ia tengah tersenyum lebar.
Lantas, tanpa aba-aba orang tersebut menarik tangan Asahi. Menyerahkan payung kuning itu pada nya.
"E-eh??" Asahi memandang nya bertanya, ia mendongak guna menatap sang pemilik payung yang kini di genggaman nya.
"Pake aja. Hujan gak bakal berhenti cepet. Daripada mati kedinginan mending pulang duluan. Bawa aja payung nya" ucap lelaki itu, lalu kemudian mengusak rambut Asahi pelan.
Setelah itu, ia mengeluarkan topi hitam nya. Berlari menuju parkiran meninggalkan Asahi yang bingung dengan situasi ini.
Ia merasa seperti pernah mendengar kalimat yang di ucapkan lelaki itu.
Tapi kapan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Nama ✔️
Romance[ Pengirim Pesan Misterius itu selalu muncul ! ] (💬 JiSahi. Short story) ©Frajinggadiajeng2