💬. 34

341 62 0
                                    

Tepat pukul 1 siang, kelas Jihoon selesai. Kebetulan sekali hari ini diri nya dan Asahi sama-sama ada kelas pagi. Jadi, Jihoon tak perlu titip absen seperti sebelumnya.

Sugar

Kak Ji,

Gue di perpustakaan ya, kalau mau nyamper boleh. Kalau enggak, tunggu aja di cafetaria depan.

Jihoon menyunggingkan senyum nya. Setelah nya, ia segera menuju perpustaan yang berada di dekat fakultas si manis.

Sesampai nya di dalam perpustakaan, manik nya meneliti setiap bilik baca, mencari keberadaan Asahi. Kemudian, manik nya menangkap sosok kecil di dekat rak buku fantasi, dan satu hal yang membuat mood nya turun seketika.

Hyunsuk-anak manajeman adminitrasi, duduk di depan Asahi. Berlagak sok akrab dengan si manis. Padahal, jika menurut pandangan Jihoon, Asahi seperti risih berada di dekat lelaki berambut biru itu.

Itu mah ya emang karena Jihoon ga suka aja sama Hyunsuk.

Tanpa berniat menghampiri dahulu, Jihoon meraih asal buku yang bersampingan dengan buku fantasi (Buku Biografi). Pura-pura masa bodo, ia berkutat dengan buku biografi yang sama sekali tak ia pahami.

"Euhm..Sa?" Suara Hyunsuk terdengar jelas di telinga Jihoon.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Hyunsuk

Mata Jihoon berusaha tidak melirik ke depan. Menanti dengan berdebar jawaban yang akan di lontarkan Asahi.

"Kenapa emang, Kak Hyun?" Balas Asahi

"Mau ngajakin pulang bareng. Mau?" Tawar Hyunsuk ramah. Tapi beda lagi buat Jihoon. Nada yang Hyunsuk gunakan itu malah terdengar merayu.

Iw, apa-apaan?? Badan kecil aja sok-sok an mau ngerayu Asahi. -setan Jihoon

"Emm, maaf Kak Hyun. Gue ada janji sama Kak Jihoon buat pulang bareng"

'Ahahahaha Rasain nohh. Makan tuh begayaan deketin Asahi' Batin Jihoon. Ia masih menunduk menatap deretan tulisan di buku biografi sembari menggigit bibir bawah nya berusaha untuk tidak tertawa.

"Oh? Ya udah kalau gitu, Gue pulang duluan ya, hati-hati sama Jihoon. " Hyunsuk kemudian melenggang pergi, meninggalkan Asahi yang akhirnya bernafas lega.

Lalu di detik berikutnya, Jihoon mendekatkan diri nya pada Asahi. Menepuk pundak si lebih muda dengan senyum manis terukir di wajah nya. Tak di pungkiri lagi, ia bahagia.

"Hei, udah lama?"  Sapa Jihoon berlagak seolah ia baru saja datang.

Asahi awal nya terlihat terkejut, tetapi setelah menyadari jika itu Jihoon ia lantas menggeleng, "Enggak baru dua puluh menit yang lalu Kak"

"Mau pulang sekarang atau nanti?" Tanya Jihoon sembari mendudukan diri nya kursi depan (bekas Hyunsuk lagi).

Asahi menggeleng, "Bentar Kak Ji, masih ada yang harus gue cari materi nya"

Jihoon mengangguk, menopang salah satu tangan nya di dagu, memandang indah ciptaan di depan nya. Jihoon tak akan menyia-nyiakan hal seperti ini.

Di mana Asahi dengan alis yang berkerut, bibir yang bergumam lucu, dan sesekali terlihat kesal karena salah merangkum.

Lucu. Asahi selalu Lucu di mata Jihoon.

Merasa di perhatikan, Asahi lantas mendongak. Menaikkan sebelah alis nya, "Kak Ji? Kenapa ngeliatin terus? Gue aneh ya??"

Jihoon menggeleng, "Enggak aneh. Tapi Sempurna. Kamu sempurna"

"Haah?"

"Gak ada. Udah gih lanjutin nge rangkum nya. Mau di bantuin gak?"

"Emang Kak Ji bisa Hukum?" Tanya Asahi

Menggeleng polos, Jihoon tersenyum seperti orang bodoh. "Enggak sih, tapi Saya kan bisa bantu doa.." kata Jihoon

Asahi berdecak, "Kalau gak bisa tuh gak usah nawarin"

"Hehehe.."

Beberapa menit setelah nya hanya sepi yang menemani mereka.

"Asahi, Kamu kan anak hukum nih. Saya masih bingung sama satu pelanggaran yang ada" Jihoon kembali membuka suara untuk memecah suasana.

Asahi mendongakkan kepala nya dan menatap Jihoon, "Pelanggaran apa? Siapa tau gue udah tau jawaban nya?"

"Pelanggaran di mana hanya melihat senyum kamu aja, Saya ikut senyum?"  Jawab Jihoon dengan wajah serius nya.

Asahi total bungkam di buat nya. Orang yang di depan nya ini, mengapa mirip sekali dengan si Tanpa Nama?.

Melihat Asahi yang hanya diam, Jihoon menaikkan sebelah alis nya. Menggerakkan tangan nya di depan wajah si manis, "Sa? Asah? Are u Ok?"

Asahi tersentak pelan, mengerjap cepat, ia lantas menggeleng pelan.

"Kenapa?" Tanya Jihoon penasaran.

Menghembuskan nafas nya, Asahi kembali meneliti pahatan Tuhan di depan nya.

"Kak Ji.." ada jeda yang Asahi ambil, Asahi meyakinlan diri nya sekali lagi, "Uhm..lo mirip seseorang"

"Siapa?"

"Adalah. Lo bener-bener mirip. Darj mata lo waktu ketawa, ucapan lo yang kadang bikin dejavu." Jawab Asahj

"Lo..suka dia?"

Asahi mengangkat bahu nya, menggeleng dengan lesu. "Gatau Kak, cuman hampa aja gak ada dia gitu"

"Emang dia kemana?" Tanya nya lagi

"Gatau. Dia pergi gitu aja"

"Kamu kangen?"

"Kangen. Kangen banget."

Jihoon tercenung, tatapan sendu yang berasal dari manik cantik Asahi menyiratkan betapa rindu nya si manis pada si Tanpa Nama.

Lantas, apakah keputusan yang salah apabila Jihoon ingin memposisikan diri nya selalu di samping si manis, bukan di belakang si manis?

Tanpa Nama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang