💬. 40

413 58 21
                                    

Hari ke 12 pencarian pesawat Boing 77 yang di kabar kan hilang, masih belum ada tanda lain nya yang di temukan. Sebagian Tim Sar mulai menyerah untuk mencari puing pesawat serta korban.

Beda dengan Asahi yang masih sangat semangat untuk mencari Jihoon. Ia bahkan seakan lupa siang malam. Pagi ini, ia memilih menyusuri daerah pesisir pantai sendirian.

Yoshi Mashiho serta Hyunsuk masih di penginapan, Asahi sengaja pergi diam-diam.

Duduk di pinggir lautan, Asahi tersenyum hangat, "Hai? Gak capek ngumpetin Kak Ji ya?"

Debur ombak mengenai kaki telanjang nya seakan menjawab ucapan lelaki berlesung itu.

"Padahal Kak Ji itu jelek, overprotektif, bawel, julid, cemburuan lagi. Kok betah sih?"

Jika di ingat lagi, Jihoon memang seperti itu jika bersama nya. Jihoon selalu cemburu jika, diri nya berdekatan dengan Hyunsuk, Jihoon juga akan bawel jika diri nya tak benar-benar menuruti nasehat lelaki itu.

Ah, ia semakin merindukan lelaki itu berada di samping nya.

Dering ponsel Asahi mengalihkan pandangan nya, satu notif berita membuat nya gagal fokus.

Dengan cekatan tangan nya, membuka berita tersebut.

Seketika tangis nya pecah, ia dengan cepat menatap deburan air laut di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika tangis nya pecah, ia dengan cepat menatap deburan air laut di depan. Lantas kembali berucap,

"Puing-puing nya udah lo kembaliin, jadi tinggal nunggu lo kembaliin jasad korban nya kan?"

÷÷÷÷

Kenyataan nya, hingga hari ke 18 tak ada satupun jasad korban yang dapat di temukan. Tim sar gabungan dengan regu penyelam sudah mulai angkat tangan. Tak ada yang dapat mereka temukan selain puing-puing pesawat, kotak hitam, serta beberapa barang yang hanyut.

Kekecewaan kembali mendera Asahi, seluruh harapan untuk bertemu Jihoon terakhir kali nya lenyap.

Raga terakhir lelaki nya sudah bersatu dengan lautan hingga tak ada yang mampu menemukan nya.

Beruntung nya, Lelaki itu begitu di cintai.

Kembali menatap hamparan lautan di pesisir pantai, Asahi menghembuskan nafas nya lelah. Di depan nya ada Yoshi yang menemani.

Hari ini, adalah hari terakhir mereka berada di sini. Karena besok, mereka sudah harus kembali dengan tangan kosong dan berita duka yang sudah terduga.

"Hidup ini penuh drama ya?"

Asahi mendongak, pandang tak mengerti punggung Yoshi.

" Gue pikir Jihoon bakal balik setelah itu lo berdua bisa tunangan. Ternyata malah di buat dramatis sama Tuhan.."

Asahi tersenyum pedih saat kembali di ingatkan tentang janji Jihoon untuk nya.

"Asahi," Yoshi berbalik, merentangkan kedua tangan nya, "Kemarilah.."

Dengan gerakan cepat, Asahi mendekap erat tubuh Yoshi. Bahu nya kembali bergetar hebat.

"-seperti orang bodoh, gue tetep percaya ucapan kalau Jihoon bakal pulang.." Pelukan semakin mengerat, "Gue masih berharap Jihoon bakal pulang terus peluk gue kayak gini. Kecup kening gue lagi"

Di usap nya punggung Asahi, "Its okey, Jihoon udah bahagia sekarang.."

"Kak Ji pasti kedinginan.."

"Udah ya ikhlasin? Dia udah tenang Sa. Kalau lo nangisin dia terus, nanti dia malah gajadi bahagia pergi nya..kasian Jihoon.."

"-udah ya nangis nya, Jihoon gak suka lo nangis.." ujar Yoshi sekali lagi, ia puk-puk pundak Asahi.

Selang beberapa menit, tangis Asahi mereda. Pelukan nya ia lepas, masih dengan manik yang berkaca, Asahi berusaha belajar mengikhlaskan.

Menerima kenyataan tentang keadaan yang sebenar nya.

"Gue mau pulang.." ujar Asahi.

Berada di laut, semakin membuat Asahi berlarut. Asahi tak ingin membuat Jihoon bersedih di dalam sana.

Yoshi mengangguk, mengulurkan tangan nya untuk menggandeng Asahi.

Ia masih ingat janji nya pada Jihoon untuk menjaga Asahi. Ia juga masih ingat untuk tetap menjaga rahasia identitas tentang si Tanpa Nama. Biarkan rahasia itu tersimpan di ujung laut bersama Raga Jihoon.

Laut, terima kasih untuk ujung cerita yang menyakitkan ini. Titip raga Jihoon serta yang lain nya ya.., Jaga mereka baik-baik.

See u next story..

[End]

Wkwkw, gimana perasaan kalian?

Kalau aku jadi kalian sih gak akan terima ya..








Thanks for ccaramellxxyu_ buat editan nya.

Tanpa Nama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang