"Jadi kenapa bisa gini?"
"Berapa kali gue harus bilang, gue gak tau Saa"
Asahi dan Jaehyuk kini duduk berhadapan di ruang tamu apartemen Jaehyuk.
Benar, saat perjalanan ke sini.
Ia menemukan Jaehyuk yang merintih kesakitan sambil memegangi perut nya yang mengeluarkan darah cukup banyak.
Asahi tentu saja terkejut, ia lantas membawa lelaki itu ke rumah sakit.
Lelaki Yoon itu harus mendapatkan 4 jahitan di perut, tetapi dengan kenekatan nya. Ia malah meminta pulang dan berakhir di introgasi Asahi.
"Kok bisa gak tau???"
"Ya gue gak tau??" Jaehyuk emang tidak tahu mengapa bisa ia mendapatkan kuka lebar di perut nya. Yang ia ingat, ia berdiri berdesakan dengan beberapa penumpang bis (karena mobil nya sedang di bengkel) . Ia bahkan di dempet lelaki hodie hitam serta ibu-ibu dengan tampang galak. Jaehyuk tak peduli tadi nya. Tetapi saat turun dari bis baru ia merasakan sakit luar biasa di perut nya.
Asahi mendesah kasar, membanting punggung nya di sofa. Ia mengacak rambut nya frustasi.
Oh ayolah, siapa yang tidak frutasi jika begini?
Bayangkan saja kalian di teror oleh orang yang mengaku menyukai kalian, orang itu bahkan tau apa yang kalian lakukan, bersama siapa kalian, atau masalah kalian. Belum lagi orang itu bisa saja menyelakai siapapun?
"Lagian kenapa sih? Elo kayak takut banget?" Jaehyuk menaikkan sebelah alis nya, menatap intens adik sepupu nya itu. Lalu kemudian senyum mengejek muncul, membuat Asahi bergeridik melihat nya.
"Lo suka gue ya???" Jaehyuk dengan kepercayaan diri mengatakan nya, "Tapi sorry Sa, gue udah suka orang lain"
Asahi tergelak mendengar nya, ia dengan cepat melempar bantal sofa di samping nya. "Mata mu Jae!"
Jaehyuk terkekeh, meski sesekali meringis merasa nyeri di perut nya. "Lagian kenapa sih?"
"Ada yang neror gue di chat. Dia tau semua nya.", Asahi putuskan untuk memberitahu Jaehyuk. "Dia tau gue di mana, sama siapa, lagi ngapain. Dia mirip sasaeng"
Jaehyuk menghentikan tawa nya, menatap serius ke arah si manis. "Terus? Lo gak lapor? Lo gak takut dia makin bahaya?"
Asahi menggeleng.
"Gue gak ngelapor. Karna gue ngerasa tertantang. Gue penasaran sama dia" Menumpukan bantal pada paha nya, Asahi memajukan bibir nya, bimbang. "Tapi gue takut, takut nanti temen-temen gue atau saudara gue luka lagi..dia gak nyelakain gue, tapi nyelakain orang yang deket sama gue atau yang gangguin gue"
"Bego! Iya sekarang dia ga nyakitin elo, tapi gimana nanti? Gimana kal--"
"Gue rasa dia gak akan nyakitin gue.." sela Asahi
"Dari mana lo tau??"
"Karena dia bilang gue milik nya?"
Bodoh.
Asahi memang bodoh. Hanya karena itu ia sangat yakin jika Si Tanpa Nama tidak akan menyakiti nya suatu saat nanti.
Jaehyuk mengerang kesal, "Dari kapan lo jadi bego, Sa??"
Asahi mengangkat bahu nya acuh, "Gue gak bego. Gue cuman kepo"
"Tapi kepo gak gini?? Lo bisa aja celaka kalau peneror itu hilang kendali??"
"Kan udah gue bilang. Dia gak akan nyakitin gue. Gue yakin itu"
Jaehyuk menjambak rambut nya kesal, ia menatap Asahi yang santai sekali menanggapi. Ingin rasa nya Jaehyuk menenggelamkan wajah polos Asahi ke dalam palung mariana. Menyebalkan.
"Jangan bilang bunda atau ayah Jae. Awas aja lo bilang"
Jaehyuk mendengkus, "Terserah lo Sa. Terserah"
Asahi tersenyum manis setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Nama ✔️
Romance[ Pengirim Pesan Misterius itu selalu muncul ! ] (💬 JiSahi. Short story) ©Frajinggadiajeng2