💬.17

356 71 2
                                    

Asahi berjalan tergesa menuju meja nya. Kantung mata nya telihat menghitam, membuat nya nampak menakutkan dengan wajah datar nya.

Karena chat si Tanpa Nama semalam, ia susah tidur. Setiap akan tidur ia selalu terbayang wajah Jaehyuk yang meringis dengan luka di perut nya.

Jantung nya selalu berdebar keras, tubuh nya bergetar saking takut nya. Tapi aneh, Asahi nyaman dengan perasaan itu. Ia merasa adrenalin nya memacu. Membuat tekat nya untuk melihat sendiri siapa peneror yang menoror nya semakin besar.

Ia berjalan ke arah meja nya, kedua alis nya menukik heran saat tak menemukan apapun di sana. Tak ada coklat atau bunga mawar beda warna lagi.

Apa si Tanpa Nama membohongi nya?

Tak menyerah, Asahi kembali mengecek meja nya. Ia bahkan melihat di loker meja nya seperti yang di tuliskan si Tanpa Nama di chat nya semalam.

Nihil.

Asahi tak menemukan apa-apa selain gumpalan kertas hasil oret-oretan nya minggu lalu.

Tunggu--

Oret-oretan?? Kalaupun kertas nya minggu lalu di jadikan gumpalan seperti bola. Ia yakin tidak akan sebesar itu.

Dengan tergesa Asahi membuka gumpalan itu. Ia terbelak menemukan kertas kertas lain yang berada di sana selain kertas oret-oretan nya. Dan sial nya isi nya tak jauh beda dengan coretan nya.

"Ah sial!" Asahi mengacak rambutnya kesal, sebentar lagi kelas akan di mulai. Ia harus cepat menemukan mana kertas clue nya itu.

Asahi segera duduk bersila di depan kumpulan kertas-kertas nya, ia dengan cepat membuka dan membaca nya satu persatu "Saksi dalam pengadil--" "bukan anjing!"

"Ketaatan hukum--bukan goblok"

Hampir lima menit Asahi terus seperti itu, membaca lalu mengumpat apabila yang di baca malah materi hasil coretan.

"Beberapa kasus pelanggaran yang masih di selidiki adalah bagaimana bisa hanya melihat senyuman mu Saya ikut tersenyum?"

"Haa??" Asahi mengerjap cepat, otak nya sedang meloading apa yang baru saja ia baca. Mengingat apakah ada materi hukum yang seperti itu.

"Beberapa kasus pelanggaran yang masih di selidiki adalah bagaimana bisa hanya melihat senyuman mu Saya ikut tersenyum?"

Haa??

What???

Dia menemukan nya??

Teka-teki dari Tanpa Nama??

"Anjing anjing! Akhir nyaa ketemu juga." Seru Asahi girang,ia kembali menatap kertas itu dengan binar di mata nya.

"Orang nya bakal senyum kalau gue senyum?" Gumam Asahi sembari mengumpulkan kertas-kertas lain nya untuk di buang.

Sesaat ia berhenti di depan pintu, melihat sebagian anak kelas nya yang mulai berjalan ke arah nya. Asahi tersenyum manis.

Saat itulah pandangan nya jatuh pada Lai Guanlin yang tersenyum menatap nya.

"Eh?" Asahi bingung, sungguh

'Masa iya Si Tiang? Kan dia udah punya kak Renjun?' gumam Asahi pelan

Tanpa Nama ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang