Chapter 2

168 25 162
                                    

Hoped you enjoy this Chapter

⬇️
🔞AREA🔞

Dah ngerti lah ya ada apa nanti di bawah wkwk, buat yang merasa belum legal atau merasa jijik silakan skip saja ya.

Happy Readings, my Love 😻

***

Musim dingin telah berakhir ketika tahun baru mulai menyambut dan cuaca dingin beruntungnya sedikit berkurang seiring waktu yang terus berjalan. Warga kota Orlando juga sekitarnya kini tak lagi merasakan tubuhnya membeku karena dinginnya hujan salju.

Rodella mengepulkan asap rokok dari dalam mulutnya dan menoleh pada Rachel yang sedang mengelap meja pengunjung menggunakan lap. Gadis itu bergegas menyampirkan ransel pada salah satu bahunya lalu bersandar pada etalase selagi menunggu si gadis pirang menyelesaikan tugasnya.

"Huh, akhirnya selesai." ucapnya tersenyum pada Roddie lalu segera membawa alat kebersihan ke ruangan belakang dan membiarkan Rodella hanya terdiam menikmati manisnya rokok sambil memperhatikan keadaan sekitar melalui jendela tembus pandang yang menampilkan suasana malam kota Orlando.

Ada beberapa kendaraan berlalu lalang dan pandangan gadis itu terpaku lurus pada sebuah bangunan restoran ramai di seberang jalan lalu menoleh ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Ternyata Rachel kembali dengan ransel biru tua yang tersampir pada kedua bahunya.

"Ayo pulang, aku tidak sabar untuk bertemu Philips." ucapnya yang berhasil membuat Rodella terkekeh lalu mengangguk seraya melangkah keluar dari dalam toko dan menunggu Rachel yang kini sedang bergerak cepat mengunci toko.

"Jangan lupakan rencana kita." bisik Rodella seraya melangkah beriringan bersama Rachel yang kini mengangguk disertai senyuman misteriusnya dan berjalan santai melewati trotoar jalan.

"Aku tak akan lupa. Ayo, kita duduk terlebih dahulu." ajak gadis pirang itu seraya menarik lengan Roddie agar mereka dapat segera terduduk di atas bangku panjang di dekat jalan yang begitu lenggang pada malam hari tersebut.

"Apa Pilips akan menjemputmu?" tanya Roddie seraya menghisap rokok dan mengepulkan asap melalui mukutnya lalu menoleh pada Rachel yang mengangguk disertai senyumannya.

"Dia berkata akan segera menikahiku." ucap Rachel terlihat begitu bahagai yang mana hal tersebut berhasil membuat Rodella terkekeh pelan dan mengacak gemas rambut pirang milik gadis tersebut.

"Selamat, sedikit lagi kau akan menjadi keluarga Rothsteint."

"Terimakasih, Roddie." Rodella terkekeh ketika gadis itu bergerak cepat memeluk tubuhnya dan pandangan gadis itu terpaku pada seorang gadis berambut hitam yang kini melangkah keluar dari dalam restoran.

"Rachel?" bisiknya menunjuk gadis tadi dengan dagunya yang membuat si pirang melepaskan pelukan hanya untuk melihat seseorang yang Rodella tunjukkan.

"Baiklah ayo, sebelum Philips datang." ucap Rachel seraya beringsut berdiri dan memperhatikan Roddie yang kini menjatuhkan rokok ke atas jalan lalu menggeseknya menggunakan ujung sepatu.

"Ikuti instruksiku." sahut Rodella seraya beringsut berdiri dan melangkah pelan melewati trotoar jalan yang sepi bersama Rachel yang dengan setia mengikutinya. Meski terkesan santai namun kedua mata mereka begitu teliti memperhatikan keadaan sekitar.

INSANE [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang