Chapter 9

81 12 113
                                    

"Tony Dornell, dia tinggal di salah satu komplek perumahan ujung kota Orlando."

"Baik, terimakasih Rachel. Langsung saja kirimkan alamatnya padaku." ucap Rodella sebelum mematikan sambungan telepon lalu meletakkan benda tersebut di atas meja. Menghisap rokok yang terselip di antara bibirnya sambil memperhatikan Ducati hitam kebanggaan yang tengah dihangatkan.

Mendengar suara notifikasi ponsel mengalihkan pandangan Rodella yang kini menjatuhkan puntung rokok ke atas lantai kayu lalu menggeseknya menggunakan ujung sepatu sebelum merunduk mengambil ponsel dari atas meja teras.

Bibirnya seketika membentuk senyuman misterius lalu tangannya bergerak memasukkan benda tersebut ke dalam celana hitam ketatnya. Tak lupa dengan lipstik merah darah juga rambut hitam palsu sebahunya.

Kedua kakinya bergerak turun dari teras rumah lantas segera menaiki Ducati kebanggaannya seraya menggunakan helm dan ia kini langsung melaju pergi meninggalkan kawasan hutan. Di mana hanya ada satu bangunan rumah sederhana yang selama ini menjadi tempat persembunyiannya.

Cukup lama jarak tempuh yang Rodella lakukan, namun semuanya membuahkan hasil ketika gadis itu kini dapat memarkirkan motornya di samping jalan lalu menarik lepas helm hitam legam yang menutupi wajah cantiknya.

Bergerak turun dari motor sambil memperhatikan sebuah komplek perumahan sederhana dari atas bukit jalan yang terlihat cukup sepi dengan keadaan lampu teras yang temaram. Jangan lupakan dengan keadaan kumuh yang menunjukkan jika para penghuni komplek cukup acuh dalam kebersihan.

Gadis itu bersiul pelan ketika menemukan seorang pria berpakaian serba hitam melangkah melewati jalan lalu masuk ke dalam salah satu rumah sederhana di bagian sudut. Semakin membuat senyuman Rodella merekah.

Lantas Roddie segera meletakkan helm di atas tangki bensin lalu menarik kunci motor sebelum melangkah santai menuruni undakan tangga yang membawanya menuju kawasan taman tak terawat di dekat komplek.

Dengan segala hal buruk yang terus berputar di otaknya gadis bertubuh berisi tersebut akhirnya berdiri di salah satu teras rumah lalu mengangkat tangan untuk mengetuk pintu secara perlahan.

Beberapa saat kemudian pintu terbuka menampilkan seorang pria berambut pirang cepak yang kini langsung tersenyum nakal seraya memperhatikan tubuh menggoda milik Rodella.

"Apa yang bisa saya bantu untukmu, nona cantik?"

"Begini Tuan, mobilku mogok dan kupikir akan ada seseorang yang membantuku di sini." ucap Rodella menunjukkan wajah sedih penuh kepalsuannya yang mana hal tersebut di balas seringaian dari pria itu.

"Tony, silakan masuk. Biarkan aku menjamu dirimu dengan sedikit minuman sebelum membantu memperbaiki mobilmu."

"Jennifer, aku sangat senang kau mau membantuku." balasnya tersenyum begitu terharu lalu melangkah masuk ke dalam rumah yang mana hal tersebut berhasil membuat Tony tersenyum lebar seakan memikirkan banyak rencana di dalam kepalanya.

Sampai di dalam pria itu langsung membawa Rodella memasuki dapur dan menyuguhkan dua gelas yang kini dia isi dengan minuman alkohol. Tak henti-hentinya Tony menjilat bibir karena begitu tak tahan melihat betapa cantik juga menariknya seorang Rodella Morris.

"Jadi... Di mana tempat tinggalmu?"

"Ohh aku? Aku tinggal Las Vegas dan... Hentikan basa basi ini." ucap Rodella menghembuskan napas kasar yang mana hal tersebut berhasil membuat Tony mengerutkan kening merasa bingung. Apalagi melihat sosok gadis tersebut yang kini beringsut berdiri dengan wajah datarnya.

"Nona?"

"Aku tak benar-benar ingin melakukan ini tapi... Kau akan menjadi salah satu penghalangku jika aku tidak..." Tony membulatkan mata ketika Rodella menempelkan ujung pistol yang telah di redam suara pada keningnya. "Membunuhmu."

INSANE [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang