Chapter 3

135 19 103
                                    

Edgar terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara deringan ponsel terdengar menyeruak berisik di dekat ranjang dan pria itu beringsut terduduk dengan kedua mata setengah terpejam seraya meraih ponsel dari atas nakas.

"Ya?" tanyanya serak seraya menempelkan benda tersebut pada telinga lalu menoleh pada sisi ranjang yang kosong. Ke mana istrinya? Beralih pada jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. "Pasien kecelakaan? Baik, aku akan segera ke sana."

Meskipun merasa sangat mengantuk dan ingin istirahat Edgar kini segera beringsut turun dari atas ranjang seraya mematikan sambungan telepon lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Lantas pria tersebut segera mengganti pakaian tidurnya dan melangkah turun ke lantai bawah yang sama sepinya seperti di atas. Kemana Roddie pergi? Edgar pikir gadis itu hanya pergi ke dapur untuk mencari makanan, ternyata ia sama sekali tidak berada di rumah.

"Sayang, kau di mana?" panggilnya bingung akan keberadaan gadis tersebut yang menghilang entah kemana. Ini untuk pertama kalinya Edgar merasa heran akan hilangnya sosok Rodella pada malam hari.

"Rodella?!"

"Roddie aku harus ke rumah sakit!"

Edgar berdecak muak mengingat jika dia harus segera menolong pasien yang berada di rumah sakit. Lantas pria itu segera melangkah menuju pintu keluar dan mengernyit bingung ketika merasakan pintu rumah terkunci.

"Rodella?!"

"Oh sial, ke mana gadis itu?" gumamnya bingung dan memutar pandangan untuk mencari kunci rumah yang biasanya selalu dia simpan di dekat pintu keluar agar mudah ketika sedang dicari.

Pria itu melangkah mendekati laci di dekat sofa tuang tamu dan mengambil ponsel dari dalam saku celananya untuk menghidupkan senter agar memudahkan dirinya mencari kunci rumah.

"Ah, ini dia." Edgar tersenyum senang setelah berhasil mendapatkan kunci rumah dan terdiam ketika menyadari ada sesuatu yang janggal dari gantungan kunci tersebut. Mengapa hanya ada satu? Dia masih ingat jika rumah ini memiliki dua kunci yang salah satunya akan dijadikan cadangan. Tapi.... Apakah Rodella pergi keluar?

Merasa berpikir hanya membuang waktu pada akhirnya Edgar segera membuka pintu rumah dan bergegas memasuki garasi untuk membawa mobil miliknya yang terparkir rapi di dalam sana.

Urusan Roddie akan dia urus nanti, yang jelas saat ini Edgar harus segera pergi menuju rumah sakit dan menyelamatkan nyawa seseorang yang sedang berada di ambang kematian.

Sampai di rumah sakit Edgar segera menyelesaikan pengobatan pada salah satu pasien yang berhasil diselamatkan. Kini pria itu terduduk lelah di atas kursi sambil memperhatikan jam dinding yang telah menunjukkan pukul tiga pagi.

Tangannya bergerak mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan pria itu mulai mencoba menghubungi nomor ponsel milik gadisnya yang ternyata tidak dapat dihubungi entah mengapa. Lantas kemana gadis itu pergi?

Pada akhirnya Edgar memutuskan untuk pulang dan sangat berharap jika sosok Roddie telah kembali berada di rumah setelah dirinya sampai. Mungkin gadis itu pergi ke rumah Rachel atau... Entahlah, pria itu tak mengetahui jika istrinya sering pergi keluar sendirian.

Rumah masih terlihat sepi dan Edgar benar-benar merasa cemas ketika pintu rumah masih terkunci rapat. Jadi Roddie belum pulang? Lantas pria itu bergegas masuk ke dalam rumah agar dapat mengecek keadaan kamar yang mungkin telah diisi oleh istrinya di sana.

Benar saja, dugaannya sama sekali tak melenceng ketika Edgar telah menemukan sosok Rodella kini telah terbaring membelakangi pintu masuk dengan bahu yang bergerak naik turun secara teratur. Itu berarti Roddie benar-benar telah terlelap. Tapi benarkah gadis tersebut telah pergi keluar rumah sendirian?

INSANE [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang