Chapter 5

97 15 132
                                    

Di halaman belakang rumah luas yang telah disulap menjadi kawasan pesta itu terdengar mengeluarkan suara sorakan senang ketika sosok Philips mencium bibir Rachel yang telah terbalut gaun pengantin. Keduanya langsung tersenyum di hadapan para saksi juga pendeta yang telah selesai mengikat hubungan pernikahan atas nama Tuhan.

Rodella bertepuk tangan senang dan ikut melempari bunga pada kedua mempelai pengantin yang kini berjalan menuruni tangga altar dan melewati karpet merah yang membawa mereka menuju lantai dansa dengan jejeran meja makan yang telah di desain seindah mungkin.

Acara perayaan pernikahan dari salah satu anggota keluarga Rothsteint itu dirayakan dengan cukup sederhana namun tetap meriah. Para tamu juga hanya dihadiri oleh beberapa rekan kerja, mengingat jika kedua orang tua mereka telah tiada beberapa tahun yang lalu.

Namun semua kekurangan itu tak membuat mereka larut dalam kesedihan. Buktinya kedua pria tampan bersaudara tersebut dapat hidup bahagia dengan pasangan masing-masing yang begitu setia menemani mereka hingga berakhir pada jenjang pernikahan.

Rodella dengan senyuman yang belum hilang dari bibirnya kini melangkah mendekati Rachel dan memeluk erat gadis tersebut. Bahkan air matanya terjatuh tanpa diduga, semakin membuat si pengantin terkekeh melihat reaksi bahagia dari sahabatnya.

"Roddie, kau kakak iparku sekarang." ucap Rachel memegang lembut kedua bahu terbuka Rodella yang kini mengangguk senang seraya menghapus air mata dari kedua pipinya.

"Aku sangat bahagia, selamat untukmu juga Philips." ucapnya beralih memeluk adik iparnya tersebut yang hanya dapat mengangguk disertai senyuman lebar. Tak dapat menjelaskan betapa bahagianya hari ini.

"Terimakasih, Roddie." balas Philips melepaskan pelukan gadis tersebut dan tersenyum ketika Edgar ikut memeluknya sambil menepuk pelan punggungnya memberikan selamat sekaligus menyalurkan perasaan bangga.

"Selamat Philips, Rachel sudah sepenuhnya menjadi milikmu." ucapnya mengedipkan mata lalu beralih memeluk sang pengantin wanita yang hanya mampu terkekeh senang dan beralih menerima ucapan selamat dari para tamu lain.

Sementara Edgar bersama Rodella kini berakhir terduduk di kursi meja makan untuk tamu dengan beberapa menu makanan di atas meja. Menikmati acara dansa yang tengah dilakukan oleh para tamu juga si pasangan pengantin.

"Oh Tuhan, mereka mengingatkanku pada pernikahan kita." ucap Rodella yang berhasil membuat Edgar terkekeh dan mengecup gemas pipinya lalu merangkul lembut bahu istrinya.

"Kita sudah berhasil melewati semuanya selama 2 tahun ini dan kita harus tetap bertahan hingga ajal menjemput."

"Ohh, tentu saja." balas Roddie tersenyum haru sebelum terpejam ketika pria itu memagut bibirnya lalu gadis tersebut  menyandarkan kepalanya pada bahu suaminya sambil memperhatikan kedua mempelai pengantin yang sedang berdansa.

"Hai Edgar, Roddie?" sapaan dari wanita berambut coklat panjang dengan seorang anak perempuan berambut hitam mengalihkan pandangan mereka berdua yang langsung bangkit dari atas kursi disertai senyuman lebar.

"Leane, putrimu sudah besar ternyata." sahut Rodella menarik anak perempuan tersebut ke atas gendongannya dan mengecup pipi anak itu gemas. Membuat Leane bersama Edgar tertawa melihat kelakuannya.

"Aku sangat senang dapat kembali diundang oleh keluarga Rothsteint."

"Oh Leanne, apa yang kau bicarakan? Kau rekan kerja sekaligus sahabat kami. Duduklah." balas Edgar seraya kembali terduduk di atas kursi dan sedikit menoleh pada Rodella yang asik mengobrol bersama putri Leanne.

"Terimakasih banyak, aku ucapkan selamat untuk pernikahan adikmu." ucap Leanne menoleh disertai senyuman ketika melihat Roddie menyuapi putrinya sebuah kue kering.

INSANE [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang