08

4.7K 223 3
                                    

.
.

Seks keduanya benar benar dipenuhi adegan berdarah, Elsen mendapati punggung dan bahu yang terluka tentu berdarah karena cakaran Adnan tidak main main, sedangkan Adnan dia jauh lebih parah. Hidungnya mengeluarkan banyak darah dalam artian ia mimisan, putingnya yang digigit dalam oleh Elsen pula masih membekas dan holenya yang lebih terlihat seperti pendarahan.

Elsen merasa puas setelah melakukan 3 jam seks panasnya, ia memakai kembali semua pakaiannya dan melihat jam.

16.45

"Ahhh, pakaiannya" gumam Elsen, ia melempar pakaian Adnan ke tubuh Adnan yang pingsan, Elsen langsung keluar dari rooftop dan menuruni tangga meninggalkan Adnan saat Elsen turun ia sudah melihat teman temannya yang masih setia menunggu dan merokok ria di bawah.

"Hai bro" sapa Elsen, sontak semuanya melihat ke arah Elsen

"Apa kau membunuhnya?" tanya Carlo

"Hm?"

"Kami mendengar suara teriakan pria rambut hitam itu selama lebih dari 2 jam" ucap Kenzo

"Kau psikopat Elsen, padahal Adnan sudah memakan banyak obat perangsang, tapi ia masih bisa berteriak" ucap Pires

Kini teman-temannya berbicara tentang suara Adnan yang sampai kebawah.

"Ahh aku akan mengecek dia"

"TIDAK!" bentak Elsen

"Kenapa, bukankah ini sudah sore! jika penjaga melihatnya nanti kita dalam masalah lagi!" ucap Kenzo penuh penekanan

"Tidak perlu, ayo kita pulang" ucap Elsen santai dengan senyum hangatnya

"Baiklah" ucap mereka tidak bisa menolak ajakan dan perintah sang ketua

.
.

"Oiii Victor! kesini kesini!"

"Baiklah! ambil ini!"

ting

Pemenangnya tim biru

"YEAH! sudah kuduga" ucap Victor semangat

"Ahh kami benar benar dibantai, haha padahal kau adik kelas kami kau sangat pandai bermain Basket" ucap seorang yang 2 tahun lebih tua dari Victor

"Ah, kak senior jangan begitu kami juga senang sudah bertanding dengan kakak, teknik kakak sangat keren" puji Victor

"Kau bisa saja ya, haha"

"Ohh sepertinya aku ingin merokok dulu, ku tinggal bentar ya" ucap Victor, dan di angguki oleh kakak seniornya

Victor menuju ke arah rooftop, itu tempat kesenangannya saat sore sehabis bermain basket. Ia membuka pintu rooftop dan mulai berjalan ke arah pagar ujungnya, ia berhenti saat melihat banyak darah berceceran di lantai dan di sofa.

"I-ini.." Victor terdiam saat melihat seorang pria pingsan terkulai lemas dengan keadaan mengenaskan, ia menutup mulutnya tak percaya saat melihat pria itu terlanjang hanya di selimuti dengan seragam sekolah yang menutup bagian bawahnya dan wajahnya yang penuh dengan mimisan.

"HEY! Bangun! sial, siapa yang tega membuatmu begini!" ucap Victor cemas

"Astaga.. Lihat badanmu sangat kecil, apa kau dihajar? Oii! bangun!" ucap Victor menampar pelan pipi pria itu

"Eugh.. Sa...kit.." gumam pria itu

"Ahh iya, aku akan membantunu memakaikan pakaian!" ucap Victor penuh kekhawatiran

Betapa terkejutnya ia saat melihat selangkangan pria itu, penuh dengan darah segar dan menjalar hingga mengenai mata kakinya. Victor yang mengerti bahwa pria didepannya diperkosa, yah Victor tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti.

Tanpa basa basi Victor langsung memakaikan pakaiannya saat sudah terpakai Victor melihat nametag pria tersebut.

"Adnan.." gumamnya

Ia menggendong Adnan kebawah, teman teman yang lain mengikuti Victor dan banyak bertanya tapi Victor langsung meminta waktu berbicara nanti saja, ia membawa Adnan kedalam mobilnya dan langsung pergi kerumah sakit.

Ia menggendong kembali dan disambut oleh suster dan perawat disana yang langsung membantu Victor untuk meletakkan badan Adnan di kasur rumah sakit.

"Baik, tunggu sebentar dek, sepertinya dia sedikit parah" ucap suster tersebut

"Yah baik, aku tunggu disini.." ucap Victor

Beberapa menit kemudian, dokter memanggil Victor untuk masuk.

"Ah apa kau pacar dari Nak Adnan?" tanya dokter itu

Victor menggeleng, ia menceritakan awal mula saat ia bertemu Adnan di rooftop, sang dokter hanya menutup mulutnya dan merasa kasihan dengan pasiennya kali ini.

"Ahh, dia mengalami pendarahan di bagian anusnya terutama dikulit anus dan prostatnya yang sobek juga penekanan awal di rectum itu penyebab pendarahannya.." ucap dokter itu pelan

Victor mengepal erat tangannya, ia merasa manusia yang sudah memperkosa Adnan sangat tidak manusiawi.

"Pasti dia kesakitan.. Dan mimisan?" tanya Victor

"Itu kemungkinan karena penekanan mendadak di sel saraf kulitnya dan menekan beberapa organ dalam perutnya juga bisa dikarenakan faktor fisik yang sudah tidak kuat" ucap dokter itu, ia langsung memberikan obat dan data pembayaran kepada Victor.

.
.

Victor mendatangi Adnan yang sudah terbangun, Adnan hanya diam dan duduk saja tidak bergerak. Ia sudah sadar.

"Umm.. Hai Adnan, maaf ak-

"Kau siapa?" tanya Adnan

"Ah ak-

"Apa kau salah satu kelompok psikopat SRM?" tanya Adnan

"TIDAK! aku bukan mereka! aku menemukanmu tadi disaat aku pergi ke rooftop untuk merokok" ucap Victor dan di mengerti oleh Adnan

'Ahh jadi mereka yang sudah membuat Adnan begini..' -batin Victor

"Kalau begitu terimakasih" ucap Adnan singkat

"Aku ingin pulang" ucapnya lagi

"Ta-tapi kau masih kesak--

"AKU INGIN PULANG!!" bentak Adnan

"Ba-baiklah, kau tunggu disini sebentar" ucap Victor, ia merasa gugup

.
.
.

Bersambung
~~~

Bully! BFck! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang