07

5.3K 246 11
                                    

🔞Warning🔞

.
.

"Ide cermelang darimana itu hah?" tanya Kenzo

"Terlintas saja" jawab Elsen

"Psikopat tetaplah psikopat" ucap Paulo

Elsen mendekat kearah Adnan dan langsung membisikan sesuatu kepadanya, Adnan langsung meggeleng keras kepalanya dan berusaha berdiri, Adnan langsung berlari kearah pintu rooftop, tetapi salah satu teman Elsen menutup pintu dan langsung menguncinnya.

Mereka tertawa sangat keras saat melihat sikap Adnan yang kesusahan ketika membuka pintu penuh usaha, kali ini ia diam dan berlari ke arah Elsen.

"Ahh.. Hai Adnan yang manis kenapa kau kemari lagi? bukan kah kami ini hanya pecundang?" ucap Elsen dan teman temannya kembali tertawa

"Eumhh uhh" Adnan menyentuh wajah Elsen sensual

Adnan duduk di paha Elsen dan ia menyentuh wajah Elsen dengan sembarang.

"Kau.. hehe sangat tampan dan tinggi, wiii tinggi, tinggi! aku iri tau!" ucap Adnan, itu membuat semua terdiam, termasuk Elsen ia sedikit terkejut melihat tingkat Adnan yang menjadi manja ketika diberi obat.

Adnan yang menduduki Elsen menggesekan pantatnya tepat di selangkangan Elsen yang menonjol, Elsen menahan badan Adnan.

"Aghhh ahhh, sentuh aku! Fuck me! waaa ahhh akhh uhh" desah Adnan begitu sexy

Teman teman Elsen pun ikut tergoda akan desahan Adnan, mereka ingin ikut meyentuh Adnan. Tapi..

Plak

Saat Carlo ingin menyentuh pundak Adnan, Elsen langsung menepisnya.

"Kalian.." ucap Elsen

"Hah apa? jangan bilang kau ingin sendiri lagi!" ucap Zein

"Yah itu mauku, kalian semua turun dari rooftop ini! aku takkan mengulanginya 2x" ucap Elsen kini ia memeluk Adnan erat

"Oii.. Elsen kami sudah terlanjur birahi ka-

"Kalian lakukan saja di toilet!" ucapnya kini ia menatap mereka semua tajam dan berjalan menuju tasnya.

"Si-sial baik kami akan turun jangan ambil senjata! dasar psikopat!"ucap Nelson dan ia melempar kunci Rooftop ke arah Elsen yang masih setia menggendong Adnan yang mana Adnan sudah menjilat penuh leher Elsen.

Elsen menurunkan Adnan di sofa tempat mereka duduk tadi, ia berjalan ke arah pintu dan mengunci pintu rooftop dari luar. Ia kembali lagi saat ia kembali Elsen sudah melihat Adnan yang mengocok miliknya sendiri dengan celana yang belum sepenuhnya terlepas.

Adnan melihat Elsen, Elsen hanya datar melihat Adnan dan ikut duduk disampingnya, Adnan mendatangi Elsen dan kembali duduk diatas pahanya Elsen.

Elsen hanya memerhatikan wajahnya dan mengelus rambut juga pipinya.

"Cantik" gumam Elsen

Adnan langsung menyodorkan putingnya kewajah Elsen, berharap ia akan memainkanya.

"Auhh uhh kau... Ahhh tolong aku..." ucap Adnan ia terus menggesek putingnya ke wajah Elsen.

Bite

"Akh! uhh ahhh sak-hit wahh" ucap Adnan, nipple pinknya sekarang berdarah.

"Hei.. kau berhasil membuat libidoku naik hmm" ucap Elsen, kini ia menarik leher Adnan dan menciumnnya dengan kasar.

Awalnya ciuman biasa, tapi ntah kenapa Elsen seperti diberi obat nafsu dari Adnan untuk lebih. Kini Elsen mencium Adnan dengan ganas dan mengabsen seluruh gigi putihnya Adnan, setelah melepas ciumannya Elsen membuka seluruh celana Adnan dan langsung tidak sabar menjilati leher dan nipple manis Adnan tersebut.

"Heii badanmu kecil sekali, selain pendek ternyata kau kurus.." ucap Elsen sambil meremas bongkahan bokongnya Adnan dengan kuat.

"Ahhh akuu ingin, kocok lagihh ahhhh" ucap Adnan sekarang ia ingin kembali mengocok penisnya tetapi ditahan oleh tangan Elsen.

"Kau membuatku gila" ucap Elsen dan langsung mengocok penis Adnan dengan cepat.

Crott
"Akh..... Ini enakk sekali hehehehe ahh" ucap Adnan, merasa puas karena sudah keluar.

"Aku belum.." ucap Elsen, ia mengambil sperma dari Adnan dan mengolesinnya di hole Adnan.

Elsen ingin masuk tapi begitu sempit dan kecil. "Sial! ayo masuklah!" ucap Elsen tetap memaksa penisnya masuk.

penis itu seperempat masuk, itu membuat Adnan menahan rasa sakitnya lewat mencakar punggung Elsen.

"Sa..kit.. huuu ahh it's hurt.." ucapnya sambil menangis

Bagaimana tidak, ukuran badan Adnan yang kecil dan penis Elsen 32 cm, wajar saja tingginya saja hampir menyentuh 2 meter.

Elsen benar benar menyerah untuk memasukan semuanya jadi hanya seperempat cm saja yang masuk itu saja holenya sudah mengeluarkan banyak darah. Karena Elsen tidak ingin penisnya merasa sakit akhirnya ia mengeluarkan dari hole Adnan dan menggosoknya di paha Adnan yang ia rapatkan, tempo yang cepat dan tidak menentu membuat keduanya merasa keenakan, sekarang baik Adnan maupun Elsen sudah sama sama kehilangan akalnya.

"Sedikitt lagii... Ahhh..." ucap Elsen yang merasa ingin keluar, ia kembali memposisikan penisnya ke hole Adnan dan langsung keluar di lubang Adnan yang terbuka, merasa cairan untuk masuk sudah ada Elsen langsung memasukan penis raksasanya itu kedalam tubuh Adnan dalam sekali hentakan.

JLEB

"Ah... sudah kuduga bisa masuk" ucap Elsen tanpa memperhatikan pihak bawah

Adnan menegang sekujur tubuhnya mati rasa, ia melihat ada sesuatu yang menonjol di atas sedikit kulit perutnya.
Adnan terdiam membisu ia menggerakan tangannya kearah bahu Elsen dan mencakarnya dengan kuat dan dalam.

"Ah.. Akh haaaaaa!" teriak Adnan, Adnan memang sudah diberi obat perangsang tapi jika sebesar itu ukuran yang masuk, siapa yang tidak kesakitan?

"HAHAHAHAHA, IYA BEGITU!" ucap Elsen dengan nada tingginya ia melihat banyak darah keluar dari holenya dan itu membuat Elsen semakin bersemangat.
Elsen mulai menggenjot tubuhnya untuk keluar masuk dari hole cantik Adnan.

Dengan tempo yang semakin cepat Adnan yang terus berteriak dan menangis, mulai merasa pusing berat.

Cepak
Pak
Pak

Adnan tidak bisa menggerakan kaki dan badannya ia hanya bisa mengeluarlan suara dan terus menerus menyalurkan rasa sakitnya lewat cakaran.

"Shhhh, gila ini mantap banget" ucap Elsen yang memelankan temponya dan langsung memberikan tempo kejut cepat dan dalam ke pada Adnan hanya karena ia keluar lagi, dan kali ini di dalam Adnan.

Adnan pun pingsan dan megeluarkan mimisan yang banyak. Begitu pula dengan Elsen saat ia mengeluarkan penisnya ia melihat banyak darah berceceran jatuh dari holenya Adnan.

Ia tertawa dan mencium Adnan berkali kali

"Kau sangat cantik, hahahahaha!" ucap Elsen tertawa dan menggesek penisnya ke penis Adnan yang sudah terkulai lemas.

.
.
.

Bersambung
~~~

Bully! BFck! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang