Adnan yang sudah tidak berdaya hanya dapat menggaruk garuk lantai didekatnya.
Elsen puas melihat apa yang terjadi hanya saja ia menutup wajah puasnya itu dengan senyuman manis yang terus ia pancarkan"Euhh aku mohon hentikan, kalian sudah berlebihan..." ucap Adnan pelan yang masih meringkuk dilantai
Karena Carlo tidak menginginkan Elsen berubah pikiran lagi ia langsung menarik Adnan yang meringkuk tadi ke pelukannya
"Kali ini ia tidak akan lepas, bukan kah begitu Elsen?" ucap Carlo menatap tajam Elsen
Elsen hanya terkekeh ia duduk kembali diatas meja dan mulai membuka resleting celanannya.
"Sekarang terserah kalian aku disini ingin menonton bekasku dan menikmatinya sendiri" ucap Elsen yang sudah memegangi kejantanannya
"Dia sudah tidak bisa bergerak bukan? Baik kita lepas dulu semua pakaiannya" ucap Pires
Orang yang ada dikelas saat ini
Ornel
Pires
Carlo
Elsen
DmitriDan Adnan
"Hahaha sial...." umpat Adnan ia benar benar sudah pasrah saat ini jika memang ia akan merasakan sakit lagi ia tinggal kerumah sakit lagi bukan?
Carlo dan Dmitri sudah tidak memakai
celana baik itu dalam maupun luar.Dmitri yang tadi sudah terlebih dahulu memesan untuk pertama kali menggilirnya langsung membuka kaki Adnan yang masih terbungkus celana. Ia mulai menarik celana Adnan dan sekarang sudah menampilkan Adnan tanpa celana.
Carlo membantu membukakan kaki, Pires memegangi tangan kanan, Ornel memeganggi tangan kiri, dan Elsen? Dia hanya menonton jarak 3 bangku dari peristiwa bejat tersebut
"Cuih" Dmitri yang meludahi hole Adnan agar dapat masuk dengan mudah, berbeda dengan Elsen setidaknya Dmitri masih memikirkan bagaimana cara melakukan sex tanpa menyertai rasa sakit berlebih
Fup
Adnan mulai memejamkan berat matanya dan menggigit bibir bawahnya saat merasakan sesuatu berusaha masuk ke holenya"Uhh..." rintih Adnan
Jleb
"Eummm!! Hurt..."Adnan seberusaha mungkin untuk tidak mengeluarkan suara dan jadilah ia menggigit bawah bibirnya sendiri hingga berdarah"Ja-jangan bergerak ku mohon itu masih sakit!" ucap Adnan pelan tapi berintonasi kemarahan
"Move bro" ungkap Elsen yang sudari tadi mulai pelan mengocok penisnya
"Okey"
Pwap
Pok
Pok
"Si-sial hahhh...hentikan anjing!" ucap Adnan yang sekarang hanya bisa menggerakan mimik wajahnya saja
"Mulutmu kosong bukan? Baik kau hisap ini" ucap Carlo dan memasukan penis besarnya itu ke mulut kecil Adnan
"EUMM!! ekhh" Adnan mulai merasakan sakit diarea mulutnya karena ukuran dan gerakan Carlo yang kasar
Pires dan Ornel masing masing menuntun tangan Adnan untuk mengocok penis mereka, dan Elsen yang melihatnya masih setia mengocok sendiri tapi sekarang temponya sesuai dengan Dmitri yang sedang memasuki Adnan
"Ahhhh haaa" Dmitri mendesah berat saat merasakan sesuatu akan keluar
"Yahh aku haaa juga ahh akan keluar haah" ucap Carlo
Pires dan Ornel masih belum ada tanda tanda tapi mereka masih menikmatinnya begitu pula dengan Elsen
Dan
Crott//
Dmitri mengeluarkannya didalam perut AdnanAdnan yang sebenarnya juga mulai menikmati permainan sex ini menengahkan kedua bola matanya dan merasakan ia akan orgasme dan akhirnya ia juga keluar..
Dmitri mengeluarkan penisnya dan langsung di antri oleh Ornel yang sangat lapar.
Dan mereka melakukannya hingga puas hingga jam 20.22
Adnan masih memiliki kesadarannya tapi tidak terlalu sadar, tidak munafik Adnan menikmati saat ia dimasuki karena mereka selalu menekan titik spot kenikamatannya dan sekarang ia masih menyepong penisnya Pires dan Carlo memasuki Adnan
Elsen??
Ia menjilat perkataanya pada akhirnya ia ikut berganbung dan tetap bermain kasar yang sempat hampir membuat Adnan pingsan kembali, tetapi tadi sedikit bisa dihentikan oleh Dmitri."Ahhh yaaa terus.. haa yah disituu.. akhh!!" Adnan mencapai orgasme kering karena sudah berkali kali keluar
Elsen dkk yang melihatnya terkekeh pelan karena kagum oleh Adnan yang sepertinya ikut menikmati alur permainan mereka.
22.45
Oliv merasa sangat khawatir karena anak semata wayangnya itu tidak kembali
"Grey! Aku takut Adnan kenapa napa, dia itu banyak tidak mengerti hal disini! Adnannn...." tangis Oliv di punggung suaminya itu
"Sayang, dia sudah besar mungkin dia sedang memiliki kendala disuatu tempat" jawab Greyson mengelus kepala istrinya
"Tapi aku tidak bisa menghubunginnya.."
Ting tong
Oliv langsung berlari dan dengan cepat membuka pintu
"ADNAN!!!!" Bentak Oliv tiba tiba
"I.. ibu"Adnan tersenyum ke arah Oliv
"Ka-kau huwaaa kau tau ibu sangat khawatir sayang!" ucap Oliv dan ia memeluk Adnan erat
"Aku tadi kerja kelompok dan baterai hpku habis" bohong Adnan
"Seharusnya kau bisa meminjam hp temanmu Adnan.."
"Aku tidak hapal nomor kalian"
"Yasudah kau pasti lelah, tidurlah" ucap Greyson memotong pembicaraan keduannya
"Thankyou Vader"
"Okey son"
Adnan menduduki badannya dikasur ia menahan sakit dipantatnya saat menaiki tangga
"Siall, kenapa jadi seperti ini" ucap Adnan pelan
Kini ia duduk didepan cermin dan melihat keadaan tubuhnya yang penuh dengan tanda merah dan gigitan
"Mereka itu iblis homo nafsuan"
"Tapi rasanya tidak buruk juga"
"AHH TIDAK! aku sebisa mungkin mulai sekarang harus punya teman banyak agar jauh dari mereka!" ucap Adnan kembali sambil berlari kecil kearah kamar mandi
.
.
.Bersambung~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully! BFck! (21+)
RomanceAdnanda Prawijaya. Adnan pindah sekolah dikarenakan perpindahan perkerjaan orang tuanya dari Indonesia ke Belanda. Awalnya Adnan bersekolah seperti biasa di sekolah barunya, Adnan terbiasa membawa sifat buruk dari sekolah sebelumnya dan membuat beb...