Adnan terus berusaha melepas tangannya dari mereka berdua tapi usahanya sia-sia ia langsung di tarik keras kembali oleh Zein dan ditahan oleh Carlo, Zein mulai memajukan wajahnya untuk mencium Adnan
Saat bibir mereka menyatu Carlo hanya melihat keduanya berciuman sambil menatap kejadian itu dengan tajam
"Mphh!! Slrpp... ugh" Adnan kesusahan mengambil udara, saat ini air liur Zein dan Adnan sudah tidak tau berpindah kemulut siapa
"Ohh sial bibirnya candu sek--
BUGH
Adnan langsung meninju Zein dengan keras dan ia mentrantukan dagu Carlo dengan kepalanya setelah mereka berdua tidak memegang Adnan lagi, Adnan langsung berlari keluar perpustakaan dengan keadaan yang berantakan."Kak Adnan??" Tegur seseorang yang ternyata Victor, Victor yang peka dengan melihat pakaian Adnan dan wajah panik dari Adnan langsung menarik Adnan untuk mengikutinya dan mereka sekarang sedang berada di belakang gedung sekolah yang mana murid sangat jarang ke sana.
"Apa kakak dibully lagi?" Tanya Victor khawatir
Adnan menggeleng pelan lalu ia tersenyum "ada tissue?" Tanya Adnan
"Ohh ada tunggu ya" balas Victor sambil membuka tas dan memberi tissue kepada Adnan
"Cuih ciuh pwah!" Adnan terus terusan meludah dan Victor yang melihatnya hanya tersenyum kaku
"Baju dan rambut kakak berantakan, perlu kubantu?" Tanya Victor lagi
"Tidak perlu, terimakasih tissuenya"
Adnan langsung pergi meninggalkan Victor, Victor hanya menghela nafas karena ia tidak tau harus berbuat apa lagi setidaknya ia sudah membantu sedikit meski hanya sedikit
Adnan kembali ke kelas dengan mood yang buruk
"Hei, kudengar kau melakukan kekerasan kepada anggota kami lagi" ucap Dmitri tiba tiba
"Ya" jawab Adnan singkat, Dmitri tersenyum
"Kau akan di hadang oleh Elsen lagi sepertinya"
Deg
"Ke-kenapa?" Tanya Adnan takut"Dia mengajakmu duel"
"Hah siapa takut aku tidak pernah kalah di perduelan" jawab Adnan bangga
"Ohoo apa kau tak takut ia akan melakukan apa apa dengan lubang nikmatmu itu"
Brak
"Tutup mulutmu! Sialan!" Teriak Adnan sambil menggebrak mejanya sendiri, teman kelas yang sudah datang seketika melihat kearahnya dan Adnan langsung tenang kembali setelah mengambil nafas untuk bersabar.'Sabar Adnan sabar nanti saat berduel kau akan membunuh Elsen sialan itu!!' -batin Adnan
"Oho sedang emosian yah.. okeh intinya datang ke rooftop sepulang sekolah ini, kami tidak akan datang hanya akan ada kau dan Elsen disana"
"Hmm" jawab Adnan
Sepulang sekolah
Adnan langsung berlari kearah rooftop dan Dmitri yang melihatnya hanya terkekeh pelan 'astaga sebegitunya ia ingin membalaskan dendamnya ke Elsen' -batin Dmitri
Brak
Pintu itu dibuka dengan sangat keras dapat terlihat seorang pria jakung dan tampan sedang menghisap rokoknya dan duduk disofa sambil menatap tajam kearah depan yaitu kearah Adnan yang baru saja datang"APA YANG KAU INGINKAN!!!" Teriak Adnan dengan nada marahnya ia langsung menurunkan tasnya ke lantai dan berjalan ke arah Elsen dengan baju lengan yang sudah ia lipat yang artinya ia siap untuk meninju siapa saja saat ini
"Tidak ada, aku hanya ingin duel denganmu" ucap Elsen datar
"Apa!? Duel apa yang kau inginkan dan apa untungnya untukku!?" Tanya Adnan
"Hufft kau harus bersabar Adnan untuk semuanya" ucap Elsen pelan
"Aku ingin kita berkelahi disini" ucap Elsen jelas
"Oh teruss?"
"Yang menang ia akan mendapatkan apapun yang ia inginkan tanpa penolakan oleh yang kalah, jika ada penolakan maka ia akan mendapatkan hukumannya"
"Dan hukumannya?" Tanya Adnan yang mulai tertarik
"Ia akan dipermalukan sangat sangat dipermalukan" ucap Elsen terkekeh
"Ohhh ayo langsung kita mulai"
BUAGH
Adnan langsung melayangkan tinjuan supernya kearah wajah Elsen tapiTap
Elsen dapat menahan tinjuan Adnan
"Biar kuberitahu kau sesuatu Adnan yang manis"'SIAL! Tenaga macam apa ini' -batin Adnan heran "Apa!" ucap Adnan
"Aku menjadi ketua digengku bukan hanya tampan saja tapi juga kuat!"
Bugh
Elsen melayangkan tinjuan balik kearah Adnan tidak memberi jeda Elsen langsung menendang perut Adnan dengan kuat sehingga membuat Adnan terjatuh jauh kebelakang'Anjing! Ini sangat sakit!' Batin Adnan lagi
Adnan langsung berdiri ia melihat ada kayu didekat kakinya ia langsung mengambilnya dan berlari lagi ke Elsen sambil memukul kepala Elsen dengan kayu itu
Tak
Kali ini tepat mengenai kepala Elsen tapi Elsen tidak bergeming ia malah tertawa kencang dan membuat Adnan kesal, Adnan membalas lagi dengan tendangannya tapi Elsen dengan susah payah berhasil memegang kaki Adnan dan menjatuhkan Adnan kelantai"Dengar.. Adnan, semua anggotaku itu tunduk karena aku kuat jika pemimpinmu tak kuat maka bawahanmu akan mengkhianatimu kapanpun ia mau" ucap Elsen setelah itu ia mengambil balok kayu yang Adnan pukulkan tadi kearah Elsen
Elsen langsung mengikat kedua tangan Adnan keatas dengan dasinya
Setelah itu ia membalikan tubuh Adnan sehingga saat ini Adnan telungkup kearah lantai lalu..
Ctakk
"AGHHH!!! Sialll itu sakitt!!!" Teriak Adnan merasakan Elsen memukul kayu itu ke pantatnya
Ctakk
"Anjinggg hentikannn!!"Ctakk
"Aggghhuuhh hentikan bajin-Ctakk
"Eunn haaa sakittt hentikann haa"Ctakk
"Hiksss hwaaa hentikan aku mohonn aku me-menyerah..""Katakan dengan jelas manis.."
Ctakkk"Aku menyerah!!!" Teriak Adnan
Elsen membuang kayu itu kemudian ia menarik Adnan kedalam pelukannya
Adnan sedang menangis saat ini, Elsen menggendong Adnan ke arah sofa dan Adnan dipangkui oleh Elsen
Elsen mengelus pantat Adnan sambil tersenyum
"Bagaimana rasanya?" Tanya Elsen"Hikss ini sa.. hiks kit.. huu" Adnan menangis karena rasanya masih sangat perih
"Ouh maafkan aku, aku yang menang kan?" Tanya Elsen
Adnan mengangguk lalu Elsen menarik kepala Adnan kedada bidangnya lalu memeluknya erat
"Aku ingin kau menjadi budak sex anggota SRM" ucap Elsen tak bersalah
.
.
.Bersambung
~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully! BFck! (21+)
RomanceAdnanda Prawijaya. Adnan pindah sekolah dikarenakan perpindahan perkerjaan orang tuanya dari Indonesia ke Belanda. Awalnya Adnan bersekolah seperti biasa di sekolah barunya, Adnan terbiasa membawa sifat buruk dari sekolah sebelumnya dan membuat beb...