10

4.3K 248 3
                                    

.
.

Adnan absen sekolah selama 3 hari, dan Victorlah yang sudah mengantarkan surat ke kelasnya Adnan. Victor sesekali melirik kegiatan para Geng SRM di sekolahnya.

Contohnya saat ini Victor sedang di kantin sekolahnya untuk makan siang. Ia duduk tepat dibelakang para Geng cogan kaya raya itu duduk dan makan, Victor kaget karena mereka membicarakan tentang Adnan.

"Oii Elsen apa kau sudah melihat pria kecil itu?" tanya Carlo

"Humm, tidak" jawab Elsen sambil mengunyah makanannya

"Ayolah Carlo mungkin dia sedang menangis meringis dikamarnya hahaha" ucap Ornel tertawa, teman-temannya pun ikut tertawa

"Sepertinya dia sudah kena sakit mental"

"Tidak-tidak bukan mental tapi pantat"

"HAHAHAHAHA"
"HAHAHA"

Victor mengepal erat tangannya saat mendengar pembicaraan mereka, Victor cepat cepat menyelesaikan makanannya dan sekali lagi ia mendengarkan hal mengejutkan lainnya.

"Lain kali aku akan menghajarnya habis-habisan" ucap Ornel

"Hahaha, bahkan petinju kita dikalahkan oleh Si Kecil" ucap Kenzo menganggu Ornel

"Saat itu aku tidak fokus, aku terlalu meremehkannya!" bentak Ornel tak terima

"Oii santai santai" ucap temannya lagi

Victor yang merasa selesai dengan makanannya segera berdiri dan menuju ke kelasnya ia terlalu muak mendengarkan para iblis itu berbicara.

.
.

Dirumah Adnan

Ia mencatat nama teman-teman Elsen untuk mengabsen semuanya, ia berfikir sebisa mungkin menghindar dari nama yang ada di catatannya, ia bisa mengetahui beberapa dari mereka karena sudah diberitau oleh Victor, dan akan mengetahui mereka lewat nametag di baju mereka nanti.

"Eumm kita awali dari ketua iblisnya Elsen, wakil setannya Kenzo, petinju handal? Ornel? Pfft, dia lamban.." ejek Adnan sambil memutar mutar penanya

"Emm selanjutnya para anggota brengseknya, hmmm" ia kembali melihat catatannya.

Isi catatan Adnan

-------------------------------------------------------

Para Iblis Bajingan

Elsen
Kenzo Hakumoto
Ornelino Seiren
Nu Carlo Trigart
Zein De Harn
Risle Ankovinov
Paulo Xenburinov
Tenner Pires
Nelson Miharkov
Dmitri Lusankov

-------------------------------------------------------

"Ternyata mereka hanya 10 orang, tapi kenapa ada 21 kemarin. Hmmm.. Apa itu penerus mereka?" ucapnya pada dirinya sendiri

'Tidak apapun yang terjadi aku harus menghindari mereka, ah aku belum pernah melihat yang namanya Dmitri..' -batin Adnan

Adnan melihat catatannya lagi ia menyadari bahwa hanya Elsen sendiri yang tidak di beritau nama panjangnya oleh Victor, Victor mengatakan ia juga tidak tau dikarenakan nama keluarganya di sembunyikan rapat rapat, tapi yang pasti ia bukan orang kaya biasa.

Ia menutup bukunya dan ingin kembali berdiri tapi rasa sakitnya masih sedikit terasa walau sudah 3 hari berlalu, terutama jika ia ingin duduk dan berdiri rasa nyeri di pantatnya akan terasa kembali bahkan sampai ke perutnya.

"Hishh mengesalkan rasanya sangat menyakitkan.." ucapnya sambil berdiri dan berjalan ke arah kasurnya

"Besok aku akan sekolah, dan sebisa mungkin aku harus menghindar dari nama yang kucatat"

.
.
.

Esok harinya Adnan datang ke sekolahnya di jam yang sangat pagi yah dia terus melakukannya hanya demi menghindari banyak orang. Tapi saat masuk ke kelas ia melihat seorang pria tidur di bangkunya dengan hoodie yang menutupi kepalanya.

Ia sudah bisa berjalan seperti layaknya orang biasa tapi tidak terlalu nyaman saat duduk. Ia berjalan ke arah bangkunya dan mulai membangunkan pria itu.

"Ahh.. Anoo permisi.. Ini bangku saya bisa ganti tempat lain?" ucap Adnan ragu ragu ia sedikit takut

Pria itu melihat ke arah Adnan dan langsung mengangguk ia pindah tempat duduk di sebelah Adnan dan kembali tidur.

'Dia aneh..' -batin Adnan

Adnan menduduki bangkunya dan ia mulai memainkan handphonennya kembali sampai orang orang sudah banyak bermunculan datang dan jam pelajaran masuk tiba.

"Ahhh dia sudah datang.." ucap salah satu siswi

"Semoga dia tidak membuat masalah lagi" ucap siswa lainnya

Adnan hanya bisa mendengarkan para teman teman kelasnya yang terus membicarakan tentang orang di sampingnya.

Sampai guru tiba dikelas, dan itu kebetulan mata pelajaran guru wali kelas Adnan yaitu Buk Harley

Clap clap
Buk Harley menepuk tangannya

"Baik anak-anak Ibu akan absen kalian terlebih dahulu" ucap Buk Harley

"Adnanda Prawijaya"

"Hadir"

"Alova Vides"

"Hadir

"Askior Petrick"

"Hadir"

"Beatrix Sinov"

"Hadir

"Dmitri Lusankov"

Deg

'I-itu' -batin Adnan

.
.
.

Bersambung
~~~

Bully! BFck! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang