Ct. 06 We = Us

156 144 64
                                    

       Gara sampai di rumah Ethan, dan nampak Ethan sedang melakukan WO di halaman depan rumahnya dengan keringat yang bercucuran, karena Ethan melakukan nya di bawah sinar matahari pagi, Gara pun memberikan isyarat ketika mereka beradu pandang, seakan bertanya apa aku boleh masuk, Ethan pun menghentikan gerakannya dan menghampiri Gara untuk membukakan pagar.

     "Napa lu diam, ayo masuk, sorry ya gua mandi keringat gini." Ethan mempersilahkan Gara dengan nafas sedikit tersengal.

     "Hehehe its okay, sudah sering kan liat lu kayak gini." goda Gara sambil memarkirkan motornya dan memberikan pesanan Ethan.

     "Berapa nih?" tanya Ethan.

     "Sudah ambil saja, gratis."

     "Lah nanti kalau Mama mu nanya?" Ethan melirik sedikit bingung.

     "Ah elah cuma lima ribu doang, nanti gua yang bayarin." merekapun masuk ke dalam rumah.

     "Lu mau jalan-jalan pakai ginian doang nih?" tanya Ethan menatap style Gara yang terlihat seperti orang mau tidur.

     "Kan gua biasa kayak gini, lagian gua gak mandi." senyum Gara tipis.

     "Dasar malas mandi, ya sudah sini mandi bareng," goda Ethan mengambil tangan Gara.

     "Ehhh apaan lu, engga. Lu aja mandi sana, lengket." pekik Gara menolak.

     "Elah tapi gua wangi kan, hahahaha, ya sudah gua mandi bentar ya." tawa Ethan ringan sambil menuju kamar mandi dan meletakan makanannya di dapur.

       Sedangkan Gara duduk menunggu di ruang tamu sambil memainkan handphonenya dan mendapatkan notifikasi pesan dari Thalia.

Thalia :
"Iya gpp gar, gua udh nebak kok"
"Btw u lagi apa?"
Gara :
"Nebak apaan, lu aja di kasi tau Ethan"
"Nih lgi d rmah Ethan, bawain psnan dia, u?"
Thalia :
"Hahaha, jadi Ethan sudah chat lu apa tlp?"
"Gua lagi cari sarapan nih, hbis liat lumba2 breng Aftan."
"Kalian sih gk ikut, jadi kurang seru nostalgia gua!"
Gara :
"Chat doangan, smbil dia ngomel karna bangun selid"
"Yodah, selamat makan, cie dating nya brjalan lancar."
Thalia :
"Hahahaha, dating apaan weeii, gua sma dia cuma temen yee."
"Ethan sudah ngasi tau kan, ntar anterin gua sampai Bedugul, kita main disana"
Gara :
"Helehhh tmen, bisa demen juga lama-lama, kan dia tipe lu bgt tuh"
"Move on lah Li, udah lama juga lu ngejomblo nya."
"Iyee, Ethan udh ngasi tau gua tadi, gua juga sudah izin kok sma mama gua."
Thalia :
"Kamprett lu, gk, gk da demen yee."
"Beda server nih kita, gk mngkin gua sma dia."
"Ok ntar gua cari ke rumah Ethan."
Gara :
"Sini li, log in aja udh hahahaha."
"Okok, gua tunggu lu berdua."
Thalia :
"Inshaallah, hahahaha, fasih kan gua?"
"Ok bye, see u there."
Gara :
"Ciee di ajarin Aftan , hahahaha."
"Okay bye."

       Gara pun kembali asik memainkan handphonenya membuka semua notifikasi yang belum sempat dia lihat dari semalam, sedang asik dengan handphonenya Gara mendengar teriakkan yang memanggil namanya, yang ternyata suara Ethan dari kamar mandi.

     "Gar, Garaaa tolong ambilin handuk gua dong." teriak Ethan dari dalam kamar mandi.

     "Dimana?" tanya Gara menghampiri di depan pintu kamar mandi.

     "Di jemuran teras belakang ada juga."

       Gara pun menuju teras belakang yang tak jauh dari kamar mandi dan mengambilkan handuk milik Ethan.

     "Tok.. tok.. tok, nih, kebiasaan lu." Gara mengetuk sembari memberikan nya kepada Ethan.
    
     "Hehehe, lupa tadi gua bawa." senyum tipis Ethan.

Terbalik "kisah Gara"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang