Ct. 08 4L (Lu Lagi Lu Lagi)

112 98 44
                                    

       Baru saja Gara sampai di rumahnya, dia menerima notif dari Thalia, begitu pun dengan Ethan yang sedang beres-beres rumahnya, ketika Gara mengiyakan ajakan Thalia sedangkan Ethan menolaknya, karena malam ini Ethan sibuk mengurus berkas murid-muridnya di sekolah.

       Waktu berlalu hingga Gara sudah terlihat santai setelah kegiatan sore sampai selesai sholat isya, Gara pun merebahkan tulang belakang sambil memainkan handphone nya untuk melihat beberapa notifikasi, handphone Gara agak nya tak pernah sepi dari notifikasi entah itu sebuah pesan atau sekedar pemberitahuan aplikasi. Gara mengirimkan sebuah pesan kepada Ethan.

Gara :
"Tan, lu bsok msuk gak? Apa udh lbur?"

       Tak lama saat pesan itu masuk ke Ethan yang sedang membuat beberapa soal untuk murid-muridnya yang ulangan esok hari. Ethan membalas nya sambil tersenyum, melihat itu pesan dari Gara.

     Ethan :
       "Engga Gar, kenapa?"
       "Besok bukan jadwal gua ngawas Ulangan."
       "Paling gua absen doang."
     Gara :
       "Besok gua jadwal ke RS nih, tpi spda motor gua mau d pakai Ipar gua."
       "Boleh anterin gua ke RS gk bsok?"
     Ethan :
       "Bsa, tpi hbis gua absen ya?"
       "Jam brpaan mau ke RS?"
     Gara :
       "Okay, jam 9 atau lbih boleh lah."
       "Asal lu gpp ikut antre."
     Ethan :
       "Hahahaha, sntai."
       "Asal sama elu, antre smpai tutup RS  pun gua mau."
     Gara :
       "Helehhh, gila lu."
       "Rs nya gk tutup2 pea, paling loket doang."
       "Gua bsok sklian mau cek darah."
     Ethan :
       "Hahahha, tenang ae lah, ada gua."
       "Okay bsok gua jmput, gua lanjut dlu ya."
     Gara :
       "Okayy, semangattt."
     Ethan :
       "Semangatt doang nih?"
       "Kiss and hug nya mana?"
     Gara :
       "Heleh 🤗"
       "Udah kan, bye!"
     Ethan :
       "Hahahaha thx u, wlaupun gak d kiss"
       "Byee, see u"

       Gara meletakkan handphone di sebelah nya yang tiba-tiba berdering panggilan dari Thalia. Mereka pun telponan kurang lebih sekitar satu jam, mereka membahas kejadian masing-masing sambil ketawaan dan sedikit shock, karena mereka mengalami kejadian yang sama, Thalia yang tak habis pikir bahwa Ethan naksir Gara, tapi Gara sudah menduga bahwa Aftan akan jatuh hati pada Thalia. Hingga Gara merasa mengantuk dan pamit menutup telponnya.

       Keesokannya Gara seperti biasa melakukan aktivitas pagi, hingga waktu menunjukan pukul 8, Gara pun bergegas mengganti baju lalu sarapan, sekitar pukul 08.45 Gara menerima pesan dari Ethan.

     Ethan :
       "Gar, tar lagi gua kesana ya."
       "Tapi naik moge gua aja gpp kan?"
     Gara :
       "Ok ok, santai aja tan."

       Gara menunggu Ethan sampai ke rumah nya sambil memainkan handphonenya, hingga terdengar suara moge Ethan di dekat rumah Gara.

     "Ma, Gara ke Rumah Sakit dulu ya, assalamualaikum." pamit Gara kepada mamanya.

     "Iya Gar, waalaikumusalam, hati-hati."

       Gara duduk di boncengan motor Ethan dan segera melaju menuju Rumah Sakit sekitar 10 menit, sesampainya di RSUD, Ethan memarkirkan mogenya, dan mengantar Gara menuju loket antrian, belum jauh dari parkiran, terdengar suara teriakan memanggil nama Gara dari arah kantin.

     "Gar, Garaaa.... " teriak seorang gadis yang mengenali postur tubuh Gara.

     "Yatuhannn, lu lagi lu lagi" pekik Gara dalam hati ketika menoleh ke arah sumber teriakan itu berasal.

     "Kok gak bawa pesanan?" Tanya Dia, gadis yang tadi memanggil nama nya.

     "Ohh, gua kesini bukan delivery" Gara tersenyum tipis, untuk tidak menunjukan rasa tidak ingin bertemu nya oleh Dia.

     "terus siapa sakit?" tanya gadis itu lagi sambil melirik stopmap yang di bawa Gara dengan tujuan Poliklinik VCT**. Dan Dia pun sedikit kaget melihat tulisan tersebut.

     "Bukan siapa-siapa" Gara tau Dia melirik stopmap yang di bawanya, Gara pun bergegas membalikan stopmapnya.

     "Ini siapa mu?" tanya Dia lagi sambil melirik Ethan.

     Tapi belum sempat Gara memperkenalkan Ethan kepada Dia, Ethan pun menarik tangan Gara "maaf mbak, kita sedang buru-buru." tegas Ethan.

     "Ehh maaf, cepat sembuh yang sakit." Dia pun bertanya-tanya untuk apa Gara menuju poliklinik VCT, dan siapa yang sakit. Namun Dia kembali menuju kantin menghampiri teman-temannya.

       Sambil menunggu antrian, Ethan bertanya.

     "Siapa cewek yang tadi?"

     "Oh, itu customer yang kemarin gua bilang bawa pesanan ke RSUD, ingat kan?" jelas Gara.

     "Tapi kok kayak akrab banget, semua pertanyaan di ajuin, sudah kayak sensus!" Ethan terlihat agak jelous.

     "Hahahaha, gua juga heran tu orang kenapa."

     "Hmmmm." Ethan mencoba mengiyakan.

       Nama Gara di panggil oleh Suster yang menjaga loket, Gara menuju loket pembayaran, setelahnya Gara ke Poliklinik VCT tujuannya, disana Gara menjalani pemeriksaan rutinnya, dan mengajukan diri untuk test viraload nya, Dokter yang bertugas mengambil sampel darah Gara untuk kemudian diperiksa di laboratorium, namun hasil nya baru di berikan bulan depan saat pengambilan obat kembali. Setelah dari Laboratorium, mereka menuju Apotek untuk mengambil obat rutin Gara, namun mereka berpapasan lagi oleh Radia.

     "Sudah selesai?" tanya Dia.

     "Sudah, ini lagi mau ngambil obat." Sahut Gara, namun Ethan terlihat sedikit jelous dan kesal, karena bertemu lagi oleh Dia.

     "Jadi hari ini gak jualan ya? saya gak lihat postingan kamu tadi pagi." tanya Dia lagi

     "Libur, mama saya kecapekan." Gara tersenyum tipis.

     "Owalah, semoga cepat pulih semua yang sakit ya, saya mau ke poli dulu." pamit Dia tersenyum malu-malu.

     "Iya, aamiin, makasih ya." balas Gara hanya untuk menjaga keramahannya.

     "Sama-sama, nanti kalau jualan saya mau pesan lagi." Radia pun berlalu meninggalkan Gara dan Ethan.

     "Heran, ketemu mulu sama tu orang." Tukas Ethan kesal.

     "Hahaha, orang dia kerja disini, gimana dong?" ledek Gara melihat wajah Ethan yang tampak kesal.

     "Tapi kan ini Rumah Sakit luas, kenapa harus dia lagi dia lagi" Ethan semakin panas dengan ledekan Gara.

     "Lu kenapa dah? hahahaha." Tanya Gara meledek terus.

     "Gak! dia loh kecentilan banget sama lu."

     "Hahahha sudah lah, harus ramah sama pelanggan Mama gua."

       Gara telah mengambil obat setelah nama nya di panggil apoteker yang bertugas, mereka pun kembali menuju parkiran, tapi Ethan minta di temani makan, karena Ethan belum sempat sarapan pagi tadi, Gara mengiyakan tawaran Ethan sambil berjalan. (Awas aja sampai ketemu dia lagi di parkiran) pekik Ethan dalam hati.

Arti kata yang di beri tanda **
Poliklinik VCT : poli / ruangan yang khusus menangani masalah HIV AIDS dan berbagai penyakit kelamin lain nya di Rumah Sakit.

~apakah ini pertanda jodoh , setelah bertemu lagi dan lagi, aku harap. Doaku~ Radia Utami

Terbalik "kisah Gara"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang