Ct. 09 MANTAN

92 81 49
                                    

       Ethan dan Gara muter-muter mencari tempat sarapan, karena beberapa tempat makan yang biasa mereka beli masih tutup dan ada yang libur, hingga hampir pukul 11.00 akhir nya mereka putuskan untuk makan di Ranggon Sunset Ex Pelabuhan Buleleng.

Ranggon Sunset Singaraja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ranggon Sunset Singaraja


       Sesampai nya disana Ethan memarkirkan moge nya, lalu berjalan di Dermaga dan masuk di salah satu Resto. Mereka di hampiri pelayan dan kemudian memesan menu masing-masing. Sambil menunggu pesanan di sajikan mereka berbincang dan sedikit mengambil moment, 15 menit kemudian pun makanan di antarkan ke meja tempat mereka duduk, mereka menikmati hidangan tersebut, terlihat Ethan yang memang sudah lapar sejak pagi.

       Di sela-sela menikmati sarapan mereka yang sudah mau masuk waktu lunch, Gara mendengar handphone nya berbunyi, tanda ada yang mengiriminya pesan melalui Instagram. Gara memeriksa handphone nya, takut-takut ada pesan penting untuknya, namun bukannya di buat takut, Gara malah kaget dan tersedak membaca pesan tersebut dengan nama akun yang sangat familiar untuknya, dengan teks :

"hai Gar , how are u?"
"Long time no see."
  "I missed u for more."

     "Kenapa Gar?" tanya Ethan yang melihat Gara tersedak dan menyuruh nya minum.


     "Ohhh ehmm gak apa-apa." jawab Gara sambil membuka akun yang mengiriminya pesan untuk memastikan pemilik akun tersebut sebelum membalasnya.

     "Dari siapa?" tanya Ethan lagi, sedikit bingung melihat tingkah Gara.

     "Ehh bukan siapa-siapa kok." jawab Gara sambil membalas pesan tersebut, setelah memastikan itu memang dari Pavel asli, dengan teks :

"im good, thx"
 "What about u?"

       Gara pun melanjutkan makan dan meletakkan Handphone nya.

     "Lu yakin?" tanya Ethan karena merasa Gara menyembunyikan sesuatu. "You know, you can tell me anything you like kan." sambung Ethan lagi.

     "Ehh iyaaa bawel, tau kok. Udah yok makan lagi." Gara mencoba menyakini dan mengalihkan topik. Namun Ethan tau dari ekspresi Gara, tapi Ethan lebih menghormati privasi Gara.

     "Kalau sudah siap, kasih tau gua ya." pinta Ethan menyakini Gara bahwa semua baik-baik saja.

       Gara pun hanya terdiam dan melanjutkan lagi makanannya, Setelah selesai Ethan pun memanggil pelayan dan meminta bill, kemudian membayarnya.

     "Mau kemana lagi nih?" tanya Ethan.

     "Pulang saja, gak apa-apa kan? sebentar lagi mau dzuhur," pinta Gara.

       Ethan mengiyakan permintaan Gara sambil tersenyum, mereka berjalan kembali menuju parkiran dan mengantar Gara kembali pulang. Sesampainya di rumah.

     "Makasi ya Tan, mau mampir dulu?"  tanya Gara.

     "Ohh engga deh, kan lu mau sholat trus istirahat."

     "Eh ada nak Ethan, ayok masuk dulu." tawar Mama Gara.

     "Makasi Tante, lain kali aja, mau ada urusan dulu."

     "Makasi ya sudah anterin Gara." ucap Mama Gara.

     "Sama-sama tante" Ethan pun memutar balikkan moge nya, menghidupkan mesin dan kembali pulang. "Hati-hati Tan." ucap Gara lagi.

       Gara pun masuk ke kamar, meletakkan obat dan kartu RSUD nya, lalu mengganti pakaiannya dengan handuk untuk bersiap-siap ke masjid karena waktu sudah menunjukan pukul 12 lebih 5 menit.

     "Ma... Gara ke masjid dulu ya, assalamualaikum." Pamit Gara setelah siap berangkat dan berpakaian rapi dengan gamis nya. Namun sebelum itu Gara sempat mengecek Handphonenya untuk melihat apakah ada balasan dari Pavel, namun belum. Bahkan belum di baca oleh Pavel.

     "Iya Gar, waalaikumusalam, hati-hati." jawab sang Mama.

       Sekembalinya Gara dari masjid dan memberi salam di rumah, namun tak ada yang menjawab, Gara melihat sang mama sudah tertidur pulas, Gara masuk ke kamar dan mengganti pakaian lalu istirahat. Namun sebelum nya, lagi dan lagi Gara mengecek handphonenya tetapi masih nihil, tak ada satupun notifikasi dari Instagramnya, Gara berdecak dalam hati "ahhh kenapa aku menunggu balasan orang itu, gak penting banget."

       Saat putus setelah lulus SMK, memang Gara yang meminta untuk mengakhiri hubungan tersebut, karena Gara tidak yakin dengan hubungan jarak jauh Bali-Thailand, walau saat itu Pavel sang mantan sangat menyakinkan hubungan tersebut, tetap saja Gara tidak merasakan hal yang sama dengan waktu yang cukup lama, karena saat itu Pavel ditugaskan oleh Ayahnya untuk mengurus bisnisnya yang ada di Thailand setelah wisuda di Bali yang bertepatan dengan kelulusan Gara. Walaupun keduanya masih saling mencintai namun mereka pada akhirnya lose kontak. Gara mencoba segala cara untuk move on dari sang mantan, hingga Gara terjebak dalam perjalanannya menemukan cinta yang lain, membuatnya menghadapi kseulitan yang tahun ini terasa sangat berat. Dan 7 tahun pun berlalu, sampai hari ini Pavel menghubungi Gara kembali.

       Pavel Orlando, begitu jelas nama itu masih teringat oleh Gara. Seorang Pria berdarah Bali-Thailand, fisik yang sempurna pun di wariskan oleh sang Ayah. Rambut lurus yang tebal, mata yang berukuran sempurna dengan bola berwarna cokelat, alis yang tebal, hidung yang mancung, bibir yang sexy bila tersenyum akan kelihatan lesung pipinya. Bentuk tubuh ideal dengan kulit putih bersih, sixpack karena Pavel sangat suka berolahraga. Di tambah lagi Pavel yang multitalent dan berbakat. Mempunyai hati yang tulus saat mencintai Gara, menjadikan Gara adalah prioritas bak pangeran. Pavel sangat terpikat dengan semua hal tentang Gara, mereka menjalin hubungan sekitar 3 tahun lebih. Hingga saat di Thailand pun Pavel tidak pernah menjalin hubungan dengan orang lain sebagai kekasih. Karena Pavel ingin menepati janji nya kepada Gara.

~Tak peduli apapun yang telah terjadi dengan kehidupan kita ketika berpisah, namun aku akan tetap menepati janjiku saat kita bertemu kembali, karena kau selalu ada disini, dihatiku 🤍~ Pavel Orlando

Terbalik "kisah Gara"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang